Facebook jadi “tertuduh” sebagai “pemakan” baterai nomor satu untuk semua ponsel Android, dan paling anyar terjadi di perangkat iPhone.
Laman situs “ubergizmo,” Rabu, 02 November 2015, menyodorkan daftar aplikasi paling rakus sebagai “pemamah” baterai dan menempatkan Facebook di peringkat teratas.
Bahkan, secara khusus, seorang mantan pegawai Genius Bar Apple bernama Scott Loveless, dalam postingan blognya, seperti dikutip “Forbes,” mengungkapkan aplikasi Facebook kerap kali menyedot daya meskipun sedang tidak dipakai.
Penelusuran dengan tool developer Xcode yang bisa memantau program-program akif dan konsumsi sumber daya pada iPhone menyimpulkan aplikasi Facebook seringkali secara tiba-tiba memakai resource dalam jumlah besar.
Pemakaian sumberdaya yang mendadak naik secara berulang-ulang itu tentu menyita tenaga prosesor, yang pada akhirnya memboroskan baterai.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Ternyata cukup dengan dua langkah sederhana, yaitu mematikan Location Services dan Background App Refresh untuk Facebook yang bisa diakses dari menu Settings.
Masing- masing terletak di sub menu Privacy dan General.
“Yang terjadi berikutnya cukup luar biasa. Presentase sisa baterai pada ponsel saya naik dari dua belas hingga tujuhbelas persen,” tulis “forbes” mengutip Loveless.
Untuk memastikan lebih lanjut, Loveless mencoba langkah serupa pada sejumlah iPhone lain. Ternyata hasilnya sama.
Ini bukan kali pertama aplikasi Facebook dituding menjadi biang keladi pemborosan baterai pada iPhone.
Tahun lalu, developer iOS asal Jerman, Sebastian Duvel, juga pernah menyebutkan bahwa aplikasi Facebook berkali-kali aktif di latar belakang.
Di platform Android, aplikasi Facebook juga telah ketahuan memboroskan baterai.
Mematikan layanan Lokasi dan Chat Head di aplikasi utama Facebook dan Facebook Messenger, misalnya, terbukti bisa menaikkan daya tahan perangkat berbasis OS tersebut.
Ditempatkannya apliasi Facebook ini sebagai “pemakan” baterai nomor satu disusun oleh AVG.
Firma keamanan tersebut mengungkap aplikasi apa saja yang paling rakus daya baterai dan penyimpanan di smartphone Android.
Riset AVG yang menguji dua ratus juta juta ponsel Android itu menunjukkan aplikasi Facebook sebagai salah satu yang rakus daya baterai, sementara aplikasi browser Chrome dari Google ternyata juga boros tempat penyimpanan.
Menurut AVG, seperti dikutip dari ZDNet, aplikasi yang paling banyak memakan daya baterai yang berjalan saat perangkat Android menyala, adalah Facebook, Google Play Services, dan Facebook Page Managers.
Aplikasi lain yang paling banyak memakan daya baterai adalah BBM, Instagram, Facebook messenger, dan aplikasi chatting Samsung ChatOn.
Sementara dalam kategori aplikasi yang dijalankan oleh pengguna sendiri, Snapchat berada di posisi pertama untuk urusan rakus daya. Menyusl kemudian aplikasi belanja Amazon UK, Spotify, dan LINE.
Samsung WatchOn, Netflix, dan Clean Master ternyata juga termasuk dalam kategori aplikasi yang boros baterai menurut AVG, sebagaimana bisa dilihat dalam tabel di bawah.
Dalam hal aplikasi yang boros tempat penyimpanan saat start-up, AVG menyebut Facebook, Instagram, Facebook Page Managers, dan Google Play Services di dalamnya.
Selain itu masih ada Skype, Google Search, words with Friends, Tango, dan We Chat.
Sementara aplikasi yang boros tempat penyimpanan yang dijalankan oleh user sendiri adalah Spotify Music, diikuti kemudian oleh Chrome, Aillis, Line, SoundCloud, TripAdvisor, dan Snapchat.
AVG melakukan pengujian itu dengan menggunakan aplikasi AVG Cleaner dan AVG antivirus untuk Android.
Dengan penempatan Facebook sebagai pemamah baterai, aplikasi ini telah di cap sebagai “penjahat” dari masalah tersebut
Facebook tak menolak kenyataan ini. Engineer Manager Facebook Ari Grant, terus terang menagkuinya.
Melalui status Facebook-nya, sebagaimana ditulis PhoneArena, ia menginformasikan beberapa masalah yang membuat aplikasi Facebook versi iOS membuat baterai iPhone lebih cepat habis dari seharusnya.
Masalah pertama yang ditemukan diberi istilah “CPU Spin”. Masalah ini ada di kode jaringan aplikasi tersebut.
Inti dari masalah satu ini, CPU merasa seakan ada sebuah tugas yang belum diselesaikan. Oleh karena itu, CPU akan terus bekerja sehingga membuat baterai lebih cepat habis.
“CPU Spin seperti seorang anak kecil di dalam mobil bertanya, ‘Apakah kita sudah sampai? Apakah kita sudah sampai?’, pertanyaan yang tidak membuat adanya peningkatan untuk mencapai tujuan,” tulis Grant.
Facebook juga menemukan adanya masalah di manajemen sesi audio. Jika Anda menutup aplikasi Facebook setelah menonton video, sesi audio terkadang tetap berjalan secara diam-diam. Inilah yang membuat baterai terus disedot dayanya.
Facebook dikatakan sudah menyelesaikan masalah ini. Perusahaan jejaring sosial ini menjanjikan peningkatan performa baterai pada versi aplikasi terbarunya yang bakal tersedia hari ini.
“Kami meminta maaf terhadap ketidaknyamanan yang kami sebabkan. Kami akan terus berkomitmen untuk melanjutkan peningkatan penggunaan baterai di aplikasi dan Anda akan melihat peningkatan dalam versi yang dirilis hari ini,” pungkas Grant.