Tertawa, jalan kaki, tidak merokok dan tidur cukup, seperti ditulis “foxnews,” Rabu, 02 Desember 2015, dipastikan bisa membantu ketajaman ingat atau pelupa.
Langkah ini, dan langkah lainnya, seperti ditulis “foxnews,” dapat membantu Anda untuk mengingat dimana letak dompet atau ponsel yang tertinggal di mobil.
Bahkan bisa untuk mengambil uang kembalian saat belanja.
Pelupa? Percayalah, Anda tidak sendiri.
Ada banyak orang di dunia ini yang mengeluh mengalami pikun dini, ada juga yang merasa menjadi pikun karena usia yang terus bertambah.
Laporan terbaru Institute of Medicine, Cognitive Aging: Progress in Understanding and Opportunities for Action, mengungkapkan para peneliti telah menganalisa faktor-faktor pemicu seseorang sulit fokus atau mengingat sesuatu.
Menurut riset, pemicunya adalah gaya hidup seperti stres dan kurang istirahat, serta faktor usia.
Usia yang semakin bertambah memiliki efek kurang baik terhadaap kemampuan mengingat seseorang.
Walau usia tidak bisa ditahan, kemunduran kemampuan otak yang bersifat degeneratif bisa ditunda.
Untuk melawan faktor-faktor penyebab kepikunan dan memperlambat efek negatif usia terhadap kerja otak, Anda cukup melakukan perubahan yang sederhana terhadap keseharian Anda.
Para peneliti menemukan, aktif secara fisik adalah faktor paling penting untuk menjaga otak tetap sehat.
Olahraga rutin dapat meningkatkan sel-sel kelabu di otak yang tugasnya menampung dan mengatur memori seseorang.
Olahraga juga mampu mengurangi stres, meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri.
Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Umumnya, penderita stroke juga menderita kehilangan memori dan disfungsi kognitif, demikian menurut Stroke Association.
Sementara itu Harvard Medical School melaporkan, bahwa kegiatan sosial dapat meningkatkan performa mental dan kepercayaan diri.
Pergaulan sosial ‘memaksa’ Anda untuk mengingat banyak nama teman-teman dan cerita mengenai diri mereka masing-masing.
Hal ini membuat otak Anda tetap aktif bekerja. Hasilnya, otak tetap tajam sampai waktu yang lama.
Selain itu kurang tidur dapat menyusutkan volume otak Anda, sedangkan cukup tidur dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan konsentrasi Anda.
Sebuah studi ilmiah menyebutkan, orang dewasa yang cukup tidur terbukti memilihi kemampuan mental yang lebih baik dibanding yang kurang tidur.
Bertambahnya usia membuat ketajaman ingatan serta kesehatan otak tidak bisa dicegah pengurangannya.
Agar memori tetap tajam dan otak berjalan sesuai fungsinya, diperlukan asupan makanan dan aktivitas tubuh yang seimbang.
Berjalan sambil menghirup udara segar tidak hanya dapat mengurangi risiko penyakit saja, tetapi juga mencegah penyusutan otak.
Para peneliti menemukan, berjalan dapat meningkatkan ukuran hipokampus otak yang merupakan sasaran pertama yang dirusak oleh penyakit Alzheimer.
Dalam studi ini, para peneliti meminta pria dan wanita yang berusia lanjut untuk berjalan tiga kali seminggu.
Normalnya, otak menyusut seiring bertambahnya usia, namun hasil pemindaian setelah setahun menunjukkan volume otak peserta justru meningkat dua persen.
Peneliti menjelaskan, pertumbuhan otak selama dua tahun merupakan perkembangan yang besar.
Ketua peneliti Krik Erickson dari University of Pittsburgh mengatakan, seseorang tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang berat untuk melihat efek ini.
Hanya dengan berjalan kaki, Anda bisa mengembalikan usia tubuh beberapa tahun lebih muda.
Erickson menegaskan, olahraga bukanlah kunci untuk memerangi demensia, tetapi itu adalah cara terbaik untuk membuat pikiran tetap tajam. “Namun kebanyakan orang masih sangat tidak aktif bergerak dan sulit untuk membuat mereka berdiri dan bergerak,” ujarnya.
Menurut dia, otak masih bisa dimodifikasi di usia tua, meskipun penyusutan otak merupakan kondisi yang tidak dapat ditawar, namun kecepatannya bisa dikurangi.
Aktivitas fisik merupakan pendekatan paling efektif dalam memperlambat penurunan fungsi kognitif di usia tua.
“Mengombinasikan aktivitas fisik dengan olahraga otak, seperti menyusun puzzle juga bisa memberikan manfaat,” sarannya.
Elizabeth Stine-Morrow, profesor psikologi dari University of Illinois menekankan pentingnya untuk melakukan olahraga otak maupun aktivitas fisik sejak usia muda. “Semakin cepat Anda mulai melakukannya, semakin baik hasilnya. Namun tidak ada kata terlambat untuk mulai melakukannya,” tegasnya.
Sementara itu, Erickson menganjurkan pentingnya memilih aktivitas fisik yang paling disukai agar kontinuitasnya lebih mudah dilakukan. “Pastikan Anda menyukai aktivitas yang Anda lakukan,” pungkasnya.
Lainnya? Pernahkah merasa lebih baik setelah tertawa lepas?
Ya, tertawa sering disebut sebagai obat terbaik.
Perkembangan ilmu pengetahuan kini dapat menjelaskan hal itu secara ilmiah.
Bahkan, menurut studi terbaru, tertawa bisa menghindari seseorang dari pikun.
Studi berskala kecil dari Loma Linda University di Amerika Serikat menemukan hubungan antara humor dan kemampuan ingatan pada orang-orang usia lanjut.
Peneliti meminta mereka untuk menonton tayangan komedi. Sebagai perbandingan, ada pula kelompok kontrol yang tidak diminta menonton apa pun dalam jangka waktu yang sama.
Lebih lanjut, peneliti melakukan tes ingatan pada setiap kelompok. Tak hanya itu, mereka juga mengumpulkan sampel air liur para peserta untuk memeriksa kadar hormon peserta.
Hasilnya, kelompok yang menonton tayangan komedi mencetak skor yang jauh lebih tinggi pada tes ingatan daripada kelompok kontrol. Kelompok itu pun memiliki kadar hormon stres yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.
Penulis studi tersebut, Gurinder Bains, menjelaskan, tertawa menyebabkan tubuh menyekresi endorfin dan mengirimkan dopamin ke otak. Hal itu akan meningkatkan aktivitas dan fungsi otak secara keseluruhan.
“Kemampuan belajar dan mengingat akan makin sulit seiring bertambahnya usia. Namun, dengan tertawa, mungkin proses tersebut akan menjadi lebih mudah. Tertawa dengan teman atau bahkan hanya menonton tayangan humor di TVt mungkin bisa membantu,” katanya.