Setelah Microsoft merilis keyboard virtual bernama Word Flow untuk perangkat genggam berbasis iOS yang sekaligus memudahkan pengguna mengetik hanya dengan satu tangan, Google tak mau ketinggalan dan memperkenalkan fitur baru untuk hal serupa pada update terbaru aplikasi Google Keyboard.
Seperti ditulis oleh laman situs “Mashable,” hari ini, Senin pagi WIB, 09 Mei 2016, pengguna Google Keyboard kini dipermudah dan hanya tinggal menekan dan menahan tombol koma atau “,” sampai kemudian muncul ikon satu tangan di sebelah ikon gir atau setting).
Begitu ikon satu tangan dipilih, maka Google Keyboard akan mengubah layout menjadi lebih kecil dan lebih rapat ke salah satu sisi layar atau ke kanan atau kiri, bisa diatur kemudian agar tombol-tombol virtual keyboard bisa lebih mudah dijangkau oleh pengguna.
Hingga sekarang belum semua pengguna di Indonesia bisa mengunduh versi tersebut dari toko aplikasi Google Play Store.
Mode one-handed Google Keyboard ini mirip dengan layout khusus yang disediakan oleh aplikasi keyboard Microsoft, Word Flow.
Hanya saja, pada Word Flow, implementasinya sedikit berbeda karena bentuk papan ketik turut berubah jadi melengkung supaya makin mudah dijangkau.
World Flow baru tersedia untuk pengguna iOS. Microsoft menjanjikan aplikasi keyboard tersebut bakal turut dirilis untuk platform Android, tetapi tanggal pastinya belum diumumkan.
Microsoft merilis keyboard virtual bernama Word Flow untuk perangkat genggam berbasis iOS.
Papan ketik virtual ini diklaim dapat memudahkan pengguna mengetik hanya dengan satu tangan.
Pengguna iPhone, iPad, dan iPod Touch kini sudah bisa mengunduh Word Flow langsung dari Apple App Store. Syaratnya, perangkat tersebut harus sudah menjalankan iOS versi 9.0 atau lebih baru.
Phone Arena, juga menulis, fitur andalan Word Flow adalah desain unik, yang seperti busur.
Alih-alih berada di bagian bawah layar seperti produk lain, Microsoft justu menempatkannya di tepi kiri ponsel.
Dengan desain itu, Microsoft berharap pengguna bisa lebih nyaman saat mengetik menggunakan sebelah tangan.
Selain itu, pengguna juga bisa menyelipkan foto sebagai gambar latar keyboard, serta memilih antara mode ketik atau swipe (usap).
Raksasa software ini memang sedang rajin-rajinnya memodifikasi berbagai aplikasi miliknya agar bisa dipakai di sistem operasi milik pesaingnya. Word Flow sejatinya merupakan aplikasi keyboard di Windows Phone.
Strategi Microsoft itu bak gayung bersambut dengan keputusan Apple untuk membuka diri.
Mulai dari pembaruan iOS 8, Apple mulai mengizinkan penggunanya memasang aplikasi keyboard buatan pihak lain.
Aplikasi keyboard buatan perusahaan-perusahaan aplikasi terkenal pun bermunculan. Misalnya Swype, SwiftKey dan kini Word Flow.
Tertarik menggunakan Word Flow?
Sebelumnya memang menyebar rumor seputar mengembangkan aplikasi keyboard
Hal ini didasari atas akuisisi Swift Key.
“Dengan gembira saya mengumumkan bahwa Microsoft telah mencapai persetujuan untuk mengakuisisi SwiftKey, yang dinilai tinggi, software keyboard yang menarik,” tulis Shum waktu itu
Baik pihak Microsoft dan SwiftKey enggan menyebutkan nilai dari proses akuisisi tersebut.
Dalam blog itu, Microsoft sedikit membeberkan rencana pihaknya terhadap SwiftKey. Perusahaan tersebut menyatakan kekagumannya terhadap teknologi prediksi kata yang ada dalam aplikasi keyboard SwiftKey.
Oleh karena itu, Microsoft dikatakan sedang mengeksplorasi semua skenario untuk mengintegrasikan teknologi inti SwiftKey ke beberapa produknya.
Microsoft juga bakal mengintegraskan kemampuan yang dimiliki SwiftKey ke aplikasi keyboard buatannya sendiri, yakni Word Flow. Sekadar informasi, Microsoft telah memiliki rencana untuk melepas Word Flow ke platform iOS dalam waktu dekat ini.
“Dalam beberapa bulan mendatang, kami akan lebih membagikan informasi bagaimana memadukan teknologi SwiftKey dengan teknologi Word Flow untuk Windows,” tutur Shum.
Setelah proses akuisisi ini selesai, bagaimana dengan nasib karyawan SwiftKey? Microsoft sendiri menyatakan telah menyambut tim SwiftKey dalam keluarga besarnya. Ya, karyawan SwiftKey kini telah menjadi karyawan Microsoft.
Menariknya, Microsoft dengan tegas menyatakan bahwa tidak akan “menghapus” aplikasi SwiftKey. Aplikasi keyboard tersebut dikatakan akan terus dikembangkan, meski bakal menjadi milik Microsoft sepenuhnya.
“Kami akan terus mengembangkan SwiftKey untuk Android dan iOS,” ujar Shum.