Harga emas pada pekan kedua Mei ini, Senin, 11 Mei 2015, terasa amat menenangkan, bersamaan dengan lonjakan harga emas batangan milik PT Anekaq Tambang Tbk, atau Antam, sebesar Rp 4.000 perg gram.
Pada pekan lalu harga emas Antam sempat gonjang ganjing atau naik turun sejak awal pekan hingga akhir pekan.
Sampai menjelang siang harga emas PT Aneka Tambang Tbk bertengger pada angka Rp 551 ribu per gram.
Demikian pula harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” logam mulia Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 492 ribu per gram.
Antam menjual ukuran emas dari satu gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.19 WIB, ukuran emas Antam tersedia kecuali emas ukuran 500 gram yang habis terjual. Dan tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.
Dengan kenaikan ini, semua pecahan emas milik Antam menyesuaikan dengan harga baru.
Untuk pecahan 1 gram di jual dengan harga Rp 551.000, 5 gram Rp 2.610.000, 10 gram Rp 5.170.000, 25 gram Rp 12.850.000, 50 gram Rp 25.650.0000, 100 gram Rp 51.250.000, 250 gram Rp 128.000.000 dan pecahan paling tinggi, 500 gram di banderol Rp 255.800.000
Di pasar global, laporan tenaga kerja Amerika Serikat pada April mendorong harga emas menguat di akhir pekan setelah melemah selama empat pekan terakhir.
Untuk pekan ini, sebagian besar partisipan dalam Kitco Survey memprediksi harga emas akan lebih banyak bergerak stagnan.
Melansir laman Kitco.com, Senin, 11 Mei 2015, hasil survei yang digelar Kitco pada dua puluh satu pakar pasar emas menunjukkan, sebanyak empat puluh delapan persen menilai harga emas akan bergerak netral.
Sementara 19 persen partisipan menilai harga emas akan naik. Sebaliknya, 33 persen responden memandang harga emas dapat bergerak turun pekan ini.
Para partisipan dalam survei tersebut adalah pialang emas, bankir investasi, para pedagang emas dan analis teknikal pergerakan harga emas.
Para analis mengatakan, pasar emas pekan ini kurang memiliki arah yang jelas. Data perekonomian juga tampak tidak memberikan arah yang jelas mengenai kapan The Fed akan mulai menaikkan suku bunganya.
Head of Commodity Strategy di TD Securities, Bart Melek yakin harga emas bisa naik pekan ini. Tapi harganya masih akan bergerak di kisaran US$ 1.170 dan US$ 1.221 per ounce.
Dia menjelaskan, harga emas akan terus aktif bereaksi terhadap data. Sementara saat ini, data ekonomi yang dirilis AS cenderung mixed, ada yang positif dan negatif.
“Data ekonomi sempat menunjukkan The Fed akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat, tapi kemudian ekspektasi lain muncul, kebijakan itu akan diambil pada September. Itulah mengapa harga emas akan tertahan,” ktanya.
Analis lain juga masih mencari sentimen lain di luar pasar yang dapat menentukan arah pergerakan harga emas. Analis mata uang di Forexlive.com Adam Button mengatakan, dirinya tak yakin harga emas dapat naik pekan depan karena dia memprediksi adanya penguatan dolar AS.
Sementara pakar strategi pasar senior Ted Sloup menilai harga emas akan bergerak stagnan pekan ini.
logam mulia.com, kitco.com dan cnbc