Hari ini, Rabu pagi WIB, 15 Mei, harga emas di Comex kembali terkulai bersamaan dengan menguat nilai tukar dollar Amerika Serikat.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumast pagi WIB, harga emas turun dari level tertinggi satu bulanannya karena penguatan pasar saham dan dolar Amerika Serikat usai AS dan China sepakat melanjutkan negosiasi untuk mengakhiri perang dagang.
Harga emas di pasar spot turun nol koma tiga persen per ounces, setelah menyentuh harga tertingginya di awal sesi,
Harga emas berjangka AS ditutup turun nol koma empat persen per ounce.
“Kami melihat sedikit penyesuaian karena indeks dolar kembali naik sedikit dan saham rebound dan pedagang (emas) melakukan aksi ambil untung,” kata George Gero, Direktur Pelaksana RBC Wealth Management.
Indeks dolar naik sekitarnol koma dua persen setelah jatuh ke dekat level terendah satu bulan di sesi sebelumnya.
Saham AS naik mengikuti komentar optimistis dari Washington dan Beijing.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa pembicaraan perdagangan dengan China belum berakhir.
Rencananya, Ia akan bertemu Presiden Cina Xi Jinping di KTT G20 pada akhir Juni.
Kedua negara itu pun menyepakati melanjutkan pembicaraan terkait perang dagang untuk menyuntikkan ketenangan pada pasar.
“Dampak dari perang perdagangan AS-Cina memiliki implikasi yang bertentangan untuk emas,” Fawad Razaqzada, analis pasar dengan Forex.com, menulis dalam sebuah catatan.
Investor emas harus mempertimbangkan dampak pada permintaan fisik dari China jika tidak ada kesepakatan, sementara tarif yang lebih tinggi pada ekspor China juga akan merugikan konsumen AS, semakin membebani permintaan, tambah Razaqzada.
Pada hari Senin lalu harga emas naik yang menandai kenaikan persentase satu hari terbesar sejak Februari, setelah China mengumumkan akan memberlakukan tarif lebih tinggi pada berbagai barang AS, membalas keputusan Washington pekan lalu untuk menaikkan pungutan atas dua ratus miliar dollar pada produk impor Tiongkok .
Investor juga mengawasi meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran setelah Arab Saudi mengatakan dua tanker minyaknya diserang di lepas pantai Uni Emirat Arab.
Berita utama seperti meningkatnya ketegangan Iran menjaga emas dari penjualan, kata Gero.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak naik Platinum juga naik sementara paladium naik cukup besar
Kebijakan Cina yang menjanjikan akan memukul balik Amerika Serikat dalam timbal balik perdagangannya mendorong kenaikan harga emas pada posisi terbaiknya hari ini, Selasa, 14 Mei.
Seperti ditulis laman keuangan dunia “bloomberg,” Selasa pagi WIB, harga emas naik dan berada di jalur penguatan dalam tiga bulan terakhir
Penguatan harga emas ini terjadi karena investor mencari tempat lindung nilai (safe haven) dari gejolak pasar yang dipicu oleh pengumuman China bahwa mereka akan membalas AS.
Harga emas di pasar spot naik tinggi, satu koma satu persenper ounce, setelah mencapai harga tertingginya sejak pertengahan April.
Harga logam mulia ini berada di jalur untuk menandai kenaikan persentase satu hari terbesar sejak Februari.
Sedangkan harga emas berjangka AS menetap dalam posisi yang sama, satu koma satu persen lebih tinggi dari harga psikologisnya.
“Kami melihat bahwa saat ini investor tengah mencari tempat aman setelah adanya gangguan dalam pembicaraan perdagangan dan China berbicara tentang pembalasan,” kata analis komoditas senior RJO Futures, Phillip Streible.
“Risiko geopolitik meningkat, ketegangan perdagangan meningkat, dolar AS turun dan ekuitas benar-benar di bawah tekanan. Semua faktor ini meningkatkan harga emas sekarang.” ia menambahkan.
China mengatakan pada Senin bahwa mereka akan menaikkan tarif pada sejumlah barang AS, menyerang kembali dalam perang dagang dengan Washington tak lama setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkannya untuk tidak membalas.
Langkah ini membebani pasar ekuitas di seluruh dunia dan mendorong imbal hasil Treasury AS yang lebih panjang ke level terendah enam minggu.
Indeks dolar AS juga jatuh ke palung terdalam dalam tiga pekan sehingga membuat harga emas lebih murah bagi investor yang melakukan transaksi dengan mata uang di luar dolar AS.
Harga emas sebelumnya sempat mencapai evel terendah dalam satu sesi perdagangan karena meningkatnya kekhawatiran perdagangan membebani yuan sehingga mengurangi permintaan pembelian emas terbesar di dunia yaitu Cina.
Mata uang Tiongkok turun ke level terendah terhadap dolar AS sejak Desember.
“Emas telah tertinggal lebih awal, tetapi pengumuman tarif China memberi tekanan lebih besar pada ekuitas,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan dasar di BMO.
“Jadi ini adalah pembelian spekulatif berdasarkan pada stok yang lebih rendah dan hasil yang lebih rendah dengan terobosan teknis pada momentum kenaikan naik.” tutur dia.