close
Nuganomics

Emas Dunia Melonjak Lokal Turun

Harga emas dunia hari ini, Jumat, 18 Maret 2016, atau Kamis malam waktu New York, kembali bangkit setelah kebijakan The Federal Reserve menahan suku bunga acuan.

Bank sentral AS mengisyaratkan dua kenaikan tahun ini dibanding empat, yang akan dilakukan pada Desember lalu.

Pembuat kebijakan terus melihat resiko pada perekonomian.

Pengumuman Fed datang tiga puluh menit setelah emas berjangka diselesaikan pada hari Rabu lalu.

“Jangan pernah meremehkan kekuatan dari The Fed untuk dampak pasar,” kata Richard Perry, analis di Hantec Markets, dalam sebuah catatan dikutip dari Marketwatch, Jumat pagi WIB.

Emas untuk pengiriman April melonjak tajam, untuk menetap di US$ 1.265 per ounce.

“Emas telah direklamasi momentum terbalik dan memiliki potensi untuk reli panjang dalam waktu dekat,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco.com, dalam sebuah laporan.

Dalam jangka panjang, dolar AS bersama rasio emas, yang telah bergerak naik sejak lima tahun lalu, bisa menggeser dengan melemahnya mata uang terhadap logam mulia, menurut Chris Kimble di Kimble Charting Solutions.

“Jika tidak, emas akan melakukannya dengan baik dan dolar akan menjadi lebih lemah,” katanya.

Hari ini jelas kelihatan emas mengakhiri penurunan beruntun selama tiga hari setelah para pejabat Federal Reserve menahan suku bunga AS.

Harga Emas tetap mendapatkan support yang baik, didukung oleh pernyataan FOMC yang bernada dovish seperti yang diperkirakan.

Saat ini, banyak yang memperkirakan bahwa bank sentral melihat risiko inflasi cukup tinggi.
Namun, The Fed tampaknya tidak peduli tentang inflasi sama sekali.

The Fed kembali memangkas pertumbuhan ekonomi dan perkiraan inflasi untuk kedua kalinya pada tahun ini sehingga menambah spekulasi bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Desember adalah sebuah kesalahan.

BoE masih tetap menahan tingkat suku bunga pada rekor rendah hampir selama tujuh tahun. SNB juga menahan suku bunga deposito stabil dengan terus mengatakan bahwa nilai mata uang franc masih terlalu tinggi.

Norges Bank memangkas suku bunga acuan dan mengatakan bahwa suku bunga “dapat dikurangi lebih lanjut pada tahun ini.”

Rilis data current account AS saat ini lebih menyoroti terhadap teka-teki apa yang akan dilakukan the Fed jika inflasi masih belum memanas, karena ada dampak yang menunggu dan sangat merugikan.

Intinya adalah bahwa penguatan dolar dapat menekan eksportir AS terutama ketika kebijakan Fed mulai melakukan pengetatan moneter dengan melakukan peningkatan suku bunga Desember.

Padahal, pada saat yang sama, banyak bank sentral utama negara maju malah melakukan sebaliknya sehingga menciptakan perbedaan kebijakan moneter yang besar dan berbeda.

Pengetatan yang the Fed lakukan dapat mendorong dolar lebih tinggi, dan berpotensi akan membawa ekonomi AS menuju resesi.

The Fed sendiri sekarang mengatakan kita harus mengharapkan kenaikan dua tingkat pada tahun ini.

Sementara itu pasar emas domestik di akhir pekan ini yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam justru turun Rp 2.000 menjadi Rp 571 ribu per gram.

Berbeda dengan harga jual, harga pembelian kembali atau buyback justru naik Rp 2.000 menjadi Rp 520 ribu per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 520 ribu per gram.

Adapun pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuram mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.15 WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari