Setelah sepekan terakhir “mangkrak,” atau tidak bergerak, hari ini, Rabu, 05 Agustus 2015, harga jual emas di pasar global menggeliat bersamaan bergeraknya harga minyak dunia di pasar spot. Harga emas berjangka menguat pada Rabu pagi WIB, seiring melemahnya dolar dan kenaikan harga minyak mentah dan komoditas lain yang memberikan dukungan.
Kontrak harga emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember naik di divisi Comex New York Mercantile Exchange, melansir laman Wall Street Journal.
Harga emas telah melayang di posisi terendahnya dalam lima tahun karena investor lebih memilih menjual logam mulia dalam persiapan kemungkinan kenaikan suku bunga AS.
Federal Reserve secara luas diharapkan dapat meningkatkan biaya pinjaman sebelum tahun ini berakhir, mengakhiri periode bersejarah suku bunga mendekati nol.
Seperti komoditas lainnya, emas tidak membayar bunga dan biaya. Ini akan membuat logam mulia ini lebih sulit bersaing dengan aset berbunga seperti obligasi setelah bank sentral AS memperketat kebijakan moneter. “Saat ini kita mendekati September, anggota Fed semakin hawkish,” kata Ira Epstein, Broker Linn & Associates di Chicago.
Dia menilai The Fed terlihat agresif untuk menaikkan suku bunga, dan ini akan memberikan tawaran lebih tinggi untuk dolar dan menjadi negatif bagi emas.
Harga emas membaik didukung rebound harga minyak mentah. Tercatat patokan minyak berjangka baru-baru ini diperdagangkan naik.
Emas juga menarik kekuatan dari melemahnya dolar, yang ditarik kembali terhadap mata uang lainnya.
Emas dalam dolar, menjadi lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Sehari sebelumnya dolar Amerika Serikat masih berjalan di atas tren penguatan menjelang laporan data tenaga kerja membuat harga logam mulia termasuk emas tertekan di awal Agustus 2015. Rilis data tenaga kerja dapat menjadi signal bank sentral AS menaikkan suku bunga pertama kali sejak sembilan tahun lalu.
Harga emas untuk pengiriman Desember, yang merupakan kontrak teraktif diperdagangkan di divisi Comex sempat turun. Sepanjang Juli, harga emas melemah enam koma lima persen, dan penurunan terbesar sejak Juni tiga tahun lalu.
Ada spekulasi kalau bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve menaikkan suku bunga di awal September juga telah menopang penguatan dolar AS.
Hal itu membuat daya tarik emas susut sehingga mendorong harga emas ke level terendah dalam lima tahun. Indeks dolar AS naik terhadap enam mata uang utama lainnya.
“Harga emas mendapatkan tekanan dari sejumlah sentimen negatif. Pelaku pasar khawatir dampak kenaikan suku bunga AS sehingga mengangkat dolar dan menekan harga emas,” ujar Fawad Razaqzada, Analis Teknikal Forex.com seperti dikutip dari laman Marketwatch
Selain itu, harga emas juga dipengaruhi oleh data tenaga kerja pada Jumat pekan ini. Ditambah laporan data nonfarm payrolls. Laporan tersebut dapat menjadi salah satu ukuran bagi kesehatan ekonomi AS.
Ada pun prospek kenaikan suku bunga meningkatkan keuntungan di deposito sehingga lebih menarik bagi pelaku pasar.
Dengan mata uang menguat mengurangi daya tarik aset berdenominasi dolar seperti emas. Razaqzada menambahkan, bursa saham positif dan inflasi global turun juga membebani harga emas.
Sementara itu perdagangan emas domestik yang dikendalikan PT Aneka Tambang atau Antam, hari ini, Rabu,05 Agustus 2015, terpantau tidak berubah sejak akhir pekan lalu, yaitu di level Rp547 ribu per gram.
Sedangkan untuk buyback atau pembelian kembali, harga logam mulia Antam turun dari Rp470 ribu menjadi Rp468 ribu per gram.
Berikut daftar harga emas Antam berdasarkan pecahan terkecil hingga terbesar dikutip dari laman logammulia.
Pecahan satu gram Rp547 ribu, lima gram Rp2,59 juta, 10 gram Rp5,13 juta, 25 gram Rp12,75 juta, 50 gram Rp25,45 juta, 100 gram Rp50,85 juta, 250 gram Rp127 juta, dan 500 gram Rp253,8 juta.
Saat ini, semua ukuran emas yang dijual Antam masih tersedia. Pembelian emas batangan langsung di kantor Antam Jakarta.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.