Harga emas hari ini, Kamis pagi WIB, 04 April, berada pada posisi stabil bersamaan dengan melemahnya dollar Amerika Serikat dan tercapainya kemajuan negosiasi perdagangan dengan Cina.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Kamis pagi, hal itu mendukung saham dan pelaku pasar jauhi logam mulia, sementara pergerakan indeks dolar AS melemah.
Data laporan tenaga kerja yang menunjukkan gaji sektor swasta naik seratus dua puluh sembilan ribu pada Maret, di bawah perkiraan rata-rata analis sekitar seratus enam puluh lima ribu pekerjaan.
Angka tersebut juga di bawah rilis Februari sebesar seratus sembilan puluh tujuh ribu. Rilis data ekonom itu membayangi pergerakan harga emas.
Meski demikian, investor menanti data tenaga kerja pada Jumat yang dampaknya bebani dolar AS.
Indeks dolar AS turun nol koma tiga persen. Mata uang AS lebih lemah dapat memberikan peningkatan pada komoditas yang dihargai dalam mata uang dengan membuatnya lebih murah bagi pengguna mata uang lainnya.
Sementara itu, imbal hasil obligasi global kembali naik pada pekan ini. Penurunan imbal hasil obligasi pada 2019 ini karena bank sentral global menjadi lebih dovish sehingga membantu memberikan landasan untuk logam mulia.
“Saya terus berpikir downside bisa terbatas untuk emas terutama karena jatuhnya imbal hasil obligasi global baru-baru ini dan fakta the Federal Reserve menurunkan bias hawkishnya.”
“Meski pun pulih, imbal hasil tetap di posisi terendah baru-baru ini dan menghalangi pemulihan yang tajam. Ini akan membantu untuk meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak menarik,” ujar Analis Forex.com, Fawad Razaqzada, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis pagi WIB.
Ia menambahkan, kesempatan untuk memegang emas relatif turun pada beberapa bulan lalu. Aksi jual yang terjadi pada pekan lalu datang di belakang reli besar yang dimulai pada Agustus. “Koreksi selalu diperlukan untuk mendorong perburuan murah dalam emas,” tutur dia.