Hari ini, Rabu, 18 April, harga emas dunia kembali moncreng lewat kenaikan sebesar setengah persen lebih di Comex Mercantil Exchange, New York, bersamaan dengan jatuhnya sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia.
Kenaikan ini juga dipicu oleh kekhawatiran investor atas ketegangan geopolitik di Suriah semakin mereda.
Investor memilih komoditas emas sebagai instrumen yang aman untuk berinvestasi.
Seperti ditulis laman “Bloomberg,” Rabu pagi WIB, harga emas di pasar spot naik tipis
Untuk harga emas berjangka terutama pengiriman Juni merosot.
“Orang-orang enggan melepas emas mereka meskipun ketegangan telah mereda. Tapi saya pikir mereka belum akan menjual emas,” ujar TD Securities Commodities Strategist, Ryan McKay.
Harga emas menguat ke level tertinggi pekan lalu karena ketegangan geopolitik di Suriah memanas. Walaupun telah surut, namun kekhawatiran sanksi AS terhadap Rusia masih tetap ada.
Selain itu, kurva imbal hasil obligasi AS flat setelah Donald Trump mencalonkan Richard Clarida sebagai Wakil Ketua Fed.
Kurva yang datar biasanya mencerminkan pandangan rencana Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Ini akan menjadi sinyal kekhawatiran atas prospek ekonomi makro.
“Pasar menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan The Fed. Untuk menyesuaikan suku bunga, mereka harus memiliki data,” kata Executive Vice President dari Investment Service Dillon Gage, Walter Pehowich.
Di pasar uang, dolar AS terhadap mata uang Euro landai setelah mencapai nilai tinggi di tiga minggu dalam perdagangan sebelumnya.
Selain harga emas, harga perak pun terkerek naik hampir satu persen per ounce. Sementara harga platinum menanjak satu koma tiga persen per ounce setelah sebelumnya menyentuh tertinggi enam hari .
Pada perdagangan Selasa kemarin harga emas juga naik disebabkan oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat
Harga emas tetap naik meskipun kekhawatiran akan adanya konflik di Suriah mereda.
Pada pekan kemarin harga emas meloncat karena adanya kekhawatiran geopolitik terkait konflik di Suriah.
Namun memang kenaikan harga emas sedikit tertahan karena adanya ekspektasi kenaikan suku bunga AS ke level yang lebih tinggi.
Pasukan dari AS, Inggris dan Prancis melakukan serangan udara ke Suriah pada Sabtu, dengan target tiga fasilitas senjata kimia utama di Suriah.
Dengan adanya aksi serangan tersebut harga emas naik di pasar berjangka.
Namun kenaikan tersebut tertahan karena belum terlihat lagi aksi balasan dan adanya serangan lanjutan.
“Beberapa risiko lain menyusul usai adanya serangan udara tersebut,” jelas analis Capital Economics Simona Gambarini. Namun memang, ia melanjutkan, sampai saat ini risiko tersebut belum terliihat sehingga harga emas tidak melonjak tinggi.
Untuk diketahui, bersama koalisi militernya, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris melancarkan serangan militer ke Suriah. Menurut Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tindakan ini dilakukan untuk merespons serangan senjata kimia di negara tersebut.
Dikutip dari laman BBC, pada Sabtu kemarin, kebenaran serangan militer itu disampaikan secara langsung oleh Trump lewat siaran televisi.
“Sebuah operasi gabungan bersama angkatan bersenjata Prancis dan Inggris tengah berlangsung saat ini,” ujar Presiden Amerika Serikat tersebut.
Dalam pidatonya, Trump telah memberi persetujuan atas serangan militer di lokasi penyerangan senjata kimia di Suriah.
Serangan ini dilancarkan sebagai balasan Amerika Serikat terhadap serangan senjata kimia di Douma pekan lalu, yang menurutnya dilakukan oleh pemerintah Suriah.
Sejumlah ledakan pun dilaporkan telah terjadi di dekat ibu kota Suriah, Damaskus.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May membenarkan keterlibatan negaranya. “Tak ada alternatif praktis lainnya selain tindakan militer.”
Meski demikian, Theresa May menegaskan bahwa serangan ini dilancarkan bukan dengan maksud mendesak pergantian rezim.
Presiden Trump mengatakan, serangan-serangan ini diarahkan pada sasaran terkait — lokasi yang dinilai menjadi pusat kemampuan senjata kimia pemerintah Suriah.
Trump juga mengatakan, tujuan serangan militer ini dimaksud untuk membangun pencegahan terhadap produksi, penyebaran, hingga penggunaan senjata kimia.
Dikatakan oleh Trump, dugaan serangan kimia di Douma yang menurutnya dilancarkan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad, bukanlah tindakan yang dilakukan oleh seorang lelaki, melainkan kejahatan yang dilakukan oleh monster.
Di lain sisi, Suriah membantah tuduhan telah melakukan serangan senjata kimia.