Mei amblas…Juni hang… Juli sudah hanyut Itulah hitungan bulan yang saya catat tanpa wujud dari janji Luhut Binsar Panjaitan tentang
slide
Kemarin siang saya diajak oleh seorang teman mantan pejabat es-ka-ka migas ke bekas tempat kerjanya. Wisma mulia. Jalan gatot subroto.
Saya dalam perjalanan ke Yogyakarta ketika membaca “straight news” di laman media online cnbc tentang temuan gas alam di kawasan
Beberapa hari ini saya tidak dalam keadaan mood untuk menulis. Ada gangguan yang datang. Yang pasti bukan kesibukan. Apalah kesibukan
Saya nggak biasa menulis lewat paket orderan. Bukan berarti tak pernah. Adalah. Sekali ..dua kali.. tiga kali..yang hitungannya tak penuh
Saya ingin ke Kuala Bungkok lagi. Hasyratnya begitu besar. Setelah lama terpendam. Terpendam oleh hadirnya jalan baru di kawasan gunung
Saya tergelak. Ia seperti sedang menceritakan sebuah parodi. Parodi tentang Sabang. Tentang pulau Weh. Parodi bukan dari gerak tapi susunan
Blang Lancang. Hari saya datang di ujung pekan kedua Juni kemarin tak lagi menerbangkan awan hitam dan lidah api dari
Ia teman lama. Teman yang sudah seperti keluarga. Karena saya pernah mondok di rumahnya ketika hinggap di Medan. Di jalan
Hari ini saya ingin memenuhi janji. Janji menulis cangkang sawit. “Tempurung” sawit. Tapi bukan “tempurung” sawit dari Ladong kawasan industri