Manchester United tak mau kalah dari Bayern Muenchen di Allianz Arena, dalam laga leg kedua Champions League, Kamis dinihari WIB, 10 April 2014, untuk tetap menjaga asa sebagai klub paling “top” dunia. MU bermain seri, satu – sati, di Old Trafford pada leg pertama.
Untuk mendapatkan hasil positif di Alianz Arena, Manajer Manchester United, David Moyes, mengindikasikan bakal menggunakan strategi berbeda saat berhadapan dengan Bayern Muenchen.
Moyes akan tetap memasang tiga gelandang tengah, yakni Ryan Giggs, Michael Carrick, dan Maraoune Fellaini. Keputusan tersebut cukup untuk meredam keganasan Bayern di lini depan, meski sang lawan lebih banyak menguasai bola.
“Saya tidak berpikir ada rasa malu dalam apa yang kami lakukan pada pertemuan pertama. Taktik, saya pikir kami bermain sangat baik pada malam itu. Tetapi, saya harus mengatakan kami mungkin perlu untuk berpikir cara berbeda untuk pertemuan kedua, melihat dengan cara yang berbeda dengan pertandingan pertama,” ujar Moyes.
“Taktik adalah sesuatu yang saya lihat dan pikirkan. Kami bermain dengan permainan terencana dan saya akan berpikir Josep Guardiola akan perlu untuk sedikit mengubah timnya.”
“Secara taktik, mereka akan memainkan permainan yang sama, mungkin berbeda dalam hal posisi. Bagi kami, kami harus membuat keputusan, apakah akan bermain berbeda? Itu adalah sesuatu yang saya renungkan setiap menit,” ujar Moyes.
Indikasi dari perubahan pola ini didapatkan Moyes dari pembelajaran dengan Chelseadua musim lalu yang tertatih-tatih di Premier League malah mampu menjuarai Liga Champions, mematahkan dugaan banyak orang.
Hal itu kini menjadi inspirasi buat Manchester United.
Chelsea tampil jauh dari mengesankan di Premier League, dua tahun lalu. Ditangani Andre Villas-Boas dan kemudian dilanjutkan Roberto Di Matteo di tengah musim, saat itu The Blues cuma finis di posisi enam papan klasemen..
Namun demikian, The Blues mampu memperlihatkan performa berbeda di kancah Eropa dengan mengatasi sejumlah tantangan.
Musim ini kejutan serupa diharapkan dapat diulangi oleh MU, yang kebetulan berhadapan dengan Bayern di babak perempatfinal.
“Cukup lucu juga karena jalannya musim ini sudah mengingatkanku akan musim Chelsea ketika mereka menjuarai Liga Champions meskipun tidak bermain bagus di liga. Aku terus mempertahankan pikiran itu di benakku,” ucap bek kiri MU Patrice Evra di Manchester Evening News.
“Aku tidak mengatakan kami akan melakukan hal serupa, tapi terkadang Anda harus bersikap positif, jadi kenapa tidak? Anda harus yakin,” tegasnya.
Sebagaimana Chelsea saat itu, laju MU di Premier League musim ini memang tidak mengesankan–menariknya ‘Setan Merah’ sekarang juga menempati peringkat enam, posisi finis Chelsea dua tahun lalu
“Saat bermain untuk United, Anda harus selalu punya keyakinan. Keyakinan kami bisa menang lawan Bayern ini bukan karena kemenangan atas Newcastle dakhir pekan lalu.”
“ Sebelum leg pertama, semua orang memprediksi kami akan kalah tapi pada akhirnya kami bermain imbang. Itu memang bukan hasil bagus karena mereka bikin gol tandang, tapi itu bukan hasil buruk dan aku yakin kami bisa bikin gol tandang di markas Bayern,” tegas Evra.
Kini stadion Allianz Arena, Kamis, dinihari WIB, 10 April 2014, akan menjadi saksi apakah inspirasi dari kisah Chelsea dua tahun lalu itu masih bisa tetap dipelihara oleh MU.