Anda menginginkan libdo tetap “topcer” dan sperma sempurna dengan jumlah yang standard? Satu “obat”nya. Jangan stress. Buang masalah rumit pekerjaan atau beban tanggung jawab di kantor serta keluarga dan anak yang menjadi beban pikiran.
Dengan membuang “beban” itu makan emosi anda akan bisa terkontrol.
Emosi, menurut sebuah hasil penelitian yang dirilis “CNN” sepert di kutip “nuga.co” berpengaruh terhadap kehidupan seks dalam pernikahannya.
Menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Fertility & Sterility, saat stres pria menghasilkan jumlah sperma yang lebih sedikit.
“Pria yang merasa stres menghasilkan jumlah sperma yang lebih sedikit karena konsenterasinya rendah ketika sedang ejakulasi dan sperma mereka cenderung rusak atau mengalami gangguan,” ujar sang peneliti, Pam Factor-Litvak, seorang epidemiologist di Columbia’s Mailman School of Public Health, seperti dikutip dari CNN.
Litvak juga mengatakan bahwa stres mempengaruhi kesuburan pria. Para peneliti mempelajari hal tersebut berdasarkan survei yang diikuti 193 pria. Rata-rata usia yang mengikuti survei mulai dari 38 sampai 49 tahun di mana seorang pria berada di puncak tertinggi dalam hidupnya.
Kemudian hasil survei mengungkapkan kalau stres berpengaruh besar dalam penurunan sperma pria. Dalam hal ini, para peneliti juga memperhitungkan faktor lain speerti masalah kesehatan atau gangguan kesuburan yang memang dialami oleh pria tersebut.
Banyak orang menganggap stres yang dialami pria sebagian besar berasal dari tempat kerja. Sebenarnya bukan tempat kerja yang menyebabkan stres melainkan efek tekanan dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tekanan tersebut membuat kadar tetosteron turun yang bisa mengganggu kesuburan pria.
Namun selain pria bekerja, para pria pengangguran juga memiliki jumlah sperma yang sedikit karena pengaruh stres. Jadi bukan hanya karena pekerjaan saja tapi tanggung jawab pria ketika menjalani hidupnya.
Berkurangnya gairah bercinta atau libido yang menurun merupakan masalah yang bisa terjadi pada hampir semua pasangan menikah. Letupan asmara dan hasrat seks yang ‘terkikis’ selama menjalani kehidupan pernikahan memang wajar terjadi, terutama pada pasangan yang telah lama bersama-sama. Konsumsi Viagra kerap dijadikan solusi singkat untuk mengatasi hilangnya libido.
Namun menggunakan obat-obatan keras bukan tanpa risiko. Terlebih lagi Viagra kini banyak dipalsukan di pasaran.
Untuk beberapa obat yang sering digunakan masyarakat dan dipalsukan, yaitu insidal, amoxan, nizoral tablet, iodin, diazepam, dan golongan sildenafil.
Maka dari itu sebelum Anda mengonsumsi obat berbahan kimia, akan lebih baik jika mencoba cara yang alami terlebih dahulu. Apabila cara-cara tersebut tak juga berhasil, konsultasikan dengan seksolog.
Makanya cobalah dengan beraktivitas fisik. Lihat perkembangannya. Yang pasti akan meningkatkan aliran darah terutama ke organ genital. Selain itu olahraga juga melepaskan hormon bahagia endorphin, meningkatkan dopamine dan membantu membangun kepercayaan diri.
Anda akan lebih relaks, bahagia dan emrasa seksi. Bonus satu lagi, keringat yang dihasilkan setelah olahraga memiliki aroma yang berfungsi sebagai pheromone; secara alami meningkatkan mood dan memicu hasrat seksual.
Anda juga harus mencoba beberapa jenis makanan diketahui bisa meningkatkan rangsangan seksual seperti tiram, pisang, salmon, jahe, bawang putih dan cokelat. Makanan tersebut punya berbagai khasiat mulai dari menambah stamina, memperlancar aliran darah ke area genital sampai meningkatkan produksi hormon seks.
sumber : cnn, dailymail dan healthnews