Asupan kuat dalam menjalani puasa, menurut anjuran Islam, adalah pilihan makanan yang tepat ketika sahur. Makanya perintah untuk makan sahur merupakan salah satu sunnah yang harus menjadi pegangan.
Pilihan konsumsi makanan dan minuman yang tepat saat sahur pasti akan membantu kita jadi lebih kuat berpuasa hingga saat waktu berbuka.
Salah satu jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur adalah makanan yang mengandung banyak serat. Sedangkan untuk minuman, kebanyakan orang memilih air putih, teh manis hangat atau kopi.
Manakah yang paling baik?
Para ahli nutrisi memberikan rekomendasinya, teh adalah minuman yang paling tepat dikonsumsi saat sahur.
Tapi, banyak orang menghindari konsumsi teh karena dinilai bisa menimbulkan rasa haus. Para ahli nutrisi mengungkapkan, teh sebenarnya tidak menyebabkan rasa haus, sebaliknya teh justru mampu menjaga asupan cairan dalam tubuh sehingga tak mudah haus.
Rasa haus saat minum teh ini karena Anda minum teh manis. Jadi kandungan gulanya yang membuat Anda jadi haus. Sebaiknya, saat sahur yang diminum adalah teh tawar.
Sekalipun tidak membuat haus, asupan teh tawar ini tetap harus dijaga. Disarankan satu gelas saja, lalu setelahnya minumlah air putih.
Yang harus dihindari, adalah mengonsumsi kopi saat sahur, karena bisa bikin tenggorokan kering dan semakin haus.
Secangkir teh hangat selain terasa sangat nikmat dan menyegarkan di waktu sahur juga memberi efek menenangkan otak dan pikiran Anda.
Banyak penelitian ilmiah yang mengungkapkan bahwa teh juga punya banyak manfaat untuk tubuh mulai metabolisme, kulit, pencernaan dan syaraf.
Meski banyak manfaatnya, teh juga harus dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang. Jumlah yang paling tepat untuk mengonsumsi teh diwaktu sahur, cukup satu cangkir.
Namun konsumsi ini juga harus dibarengi dengan air putih. Konsumsi teh berlebihan akan berinteraksi dengan penyerapan kalsium dan zat besi, sedangkan kafein dapat menyebabkan pusing dan tremor.
“Selain itu, saat minum teh juga tidak boleh diminum bersamaan dengan obat atau pengencer darah,” jelasnya.
Lantas apa dampak teh terhadap tubuh saat berpuasa.
Para ahli nutrisi meyakini teh bisa meningkat metabolisme tubuh.Berdasarkan data penelitian di Jepang senyawa kimia di dalam teh, terutama oolong bisa membantu mengaktifkan protein dalam tubuh.
Komponen teh ini mengaktifkan salah satu tipe protein yang membuat brown fat di dalam tubuh ini bisa memproduksi energi dari lemak itu sendiri.
Mekanisme ini menyebabkan aktivitas minum teh ini menjadi salah satu cara untuk mengeluarkan energi dalam tubuh
Teh juga bisa menyehatkan kulit, terutama akibat dehidrasi saat berpuasa.Mungkin belum banyak orang yang tahu kalau ternyata minum teh juga bisa membantu menyehatkan kulit.
Seperti diketahui, dua faktor yang sangat penting untuk kulit sehat adalah kelembaban dan sebum (kelenjar minyak). Teh menjadi salah satu cara tubuh mendapatkan cairan untuk menjaga kelembaban.
Selain itu teh juga membantu menjaga keseimbangan produksi sebum (kelenjar minyak) yang menjadi pelindung pada permukaan kulit sehingga kelembaban tidak mudah hilang. Antioksidan di dalam teh juga menjadi faktor yang mampu menetralisir efek negatif dari sinar UV.
Teh juga bisa meningkat fungsi pencernaan.Gaya hidup seperti sekarang ini bisa menyebabkan konsumsi lemak meningkat. Pemilihan makanan yang kurang baik ini dapat mengakibatkan munculnya gangguan pencernaan.
Ketika di dalam tubuh, lemak hanya dapat diserap dalam tubuh dalam bentuk emulsi dan antioksidan polyphenols memiliki kemampuan untuk menghentikan proses emulsifikasi ini dan membuat lemak berlebih tidak dapat diserap dan dibuang melalui kotoran. Selain itu polyphenols melindungi organ pencernaan dari kerusakan dan menjadi salah satu faktor dalam mencegah munculnya penyakit kanker.
Yang lainnya, teh juga bisa memperbaiki fungsi syaraf.Seperti kopi, teh juga memiliki kandungan kafein. Kafein dalam teh dapat menstimulasi pusat susunan syaraf untuk meningkatkan kewaspadaan.
Peranan antioksidan sangat besar dalam tubuh. Anatomi syaraf yang sebagian besar terbuat dari lemak dan kolesterol yang sangat mudah teroksidasi (rusak) oleh radikal bebas yang masuk dalam tubuh. Antioksidan yang cukup dapat mengurangi risiko rusaknya fungsi syaraf (demensia).