Musim 2014 telah berlalu, dan menempatkan pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo di urutan 3 klasemen akhir. Namun, pembalap asal Spanyol tersebut tak sepenuhnya kecewa, khususnya pada paruh kedua musim.
Pada sembilan balapan awal di 2014, Lorenzo memang gagal menampilkan performa terbaik, dan hanya tiga kali naik podium. Namun, pada sembilan balapan berikutnya, X-Fuera bangkit, dengan dua kemenangan. Bahkan, nyaris selalu naik podium hingga akhir.
Pembalap yang menyabet titel juara MotoGP pada 2010 dan 2012 itu pun mengatakan levelnya dengan juara dua tahun beturut-turut asal Honda, Marc Marquez sama. Dan, dia pun berharap kesamaan level itu bisa dipertahankan di musim 2015.
Di sela kunjungan ke-10 ke Indonesia, Lorenzo secara eksklusif berkisah kepada VIVAnews tentang perjalanannya di musim 2014. Bertempat di Hotel Pullman, Jakarta, beberapa waktu lalu, dia juga berbicara tentang hal lainnya: Valentino Rossi, potensi para pembalap Indonesia, dan sirkuit Sentul.
Berikut petikan wawancaranya:
Halo Jorge, apa kabar?
Baik. Senang bertemu dengan Anda.
Ini bukan pertama kalinya Anda ke Indonesia, apa yang membuat Anda selalu antusias untuk datang ke sini?
Bersama Pol (Espargaro), kami merasa diterima dengan baik di sini, orang-orang yang bersahabat, sangat simpatik, orang-orang dari Yamaha Indonesia sangat baik. Kami datang ke sini untuk mempromosikan motor baru dari Yamaha Indonesia, di negara ini MotoGP sangat populer, banyak fans. Jadi, ya kami senang untuk datang ke sini lagi.
Bagaimana Anda melihat para pembalap Indonesia, apakah masih jauh untuk ke ajang MotoGP?
Di sini, mereka membuat Yamaha ASEAN Cup Race (YACR), untuk memfasilitasi para pembalap. Itu bagus jika banyak acara seperti ini sejak usia muda. Saya berharap Indonesia bisa menghasilkan lebih banyak pembalap yang tampil di dunia. Mereka harus lebih cepat untuk bisa bersaing di dunia.
Anda juga butuh dukungan dari semua elemen, keluarga, pemerintah, dan yang lainnya. Kompetisi seperti ASEAN Cup sangat bagus. Indonesia perlu banyak kompetisi balapan di usia muda, perlu kerja keras, berlatih keras. Saya pikir sedikit demi sedikit bisa dikejar (mimpi rider Indonesia tampil di MotoGP).
Apakah menurut Anda Sirkuit Sentul cukup layak menggelar MotoGP?
Sentul, sirkuit yang bagus, tapi untuk saat ini belum ada perbaikan. Saya pikir butuh sedikit modifikasi di lintasannya. Sirkuit butuh dimodifikasi, lintasannya juga perlu diperbaiki, dengan lintasan yang lebih besar, atau butuh ruang yang lebih besar di tikungan, atau seseorang di sana bisa mengalami kecelakaan.
Untuk menjadi tuan rumah MotoGP, fasilitas di sirkuit juga perlu ditingkatkan. Fans di Indonesia luar biasa, saya rasa itu juga yang terpenting ketika menjadi tuan rumah.
Motor Yamaha untuk MotoGP musim depan?
Motor kami, saya pikir sangat bagus, Yamaha melakukan pekerjaan yang hebat dengan motor kami. Kami memperbaikinya sedikit demi sedikit, sekarang kami sangat kompetitif. Jadi, sekarang kami hanya membutuhkan sedikit perbaikan. Dan juga saya butuh sedikit lagi untuk menjadi tampil lebih baik, dan kami bisa bertarung untuk kejuaraan MotoGP musim depan.
Peluang menjadi juara dunia MotoGP lagi?
Ketika Anda sudah menjadi juara dunia di MotoGP, Anda ingin mengulanginya. Runner up adalah posisi yang bagus, begitu juga dengan peringkat ketiga. Tapi, jelas kami berada di sana untuk mencoba menang. Saya selalu mencoba untuk menang.
Saya pikir, jika semua usaha yang dilakukan saya dan Yamaha berjalan baik, termasuk dari sisi mental dan fisik, saya rasa saya bisa bertarung untuk itu.
Dominasi Marc Marquez dua musim terakhir?
Kami tahu, itu tidak akan mudah karena Marquez sangat kuat dengan motornya. Gap dengan Marquez sangat besar di awal musim, tapi ketika musim lalu hampir berakhir, kami sangat dekat.
Jadi, kami berharap tetap di level yang sama untuk bertarung dengan dia di kejuaraan dunia musim depan. Saya tidak bisa melihat masa depan, tapi saya berharap tahun depan akan menjadi persaingan yang bagus untuk menjadi juara dunia.
Bagaimana hubungan Anda dengan Valentino Rossi?
Ya, musim lalu hubungan kami berjalan positif. Untuk musim depan juga, kami berkolaborasi untuk Yamaha mendapatkan motor yang lebih baik. Kami berdua berusaha.
Tidak ada rider utama di tim ini, setiap pembalap mendapatkan motor yang sama. Tidak ada yang lebih diuntungkan di antara kami berdua. Tidak ada perlakuan yang berbeda dari Yamaha di antara saya dan Rossi.
Dikutip seutuhnya dari “Viva.News”