Pencarian “Bumi“ baru untuk tempat layak hidup bagi manusia di jagat raya makin gencar dilakukan para ilmuwan ruang angkasa bersamaan munculnya “rumor” tentang kalayakan Bumi “lama,” yang kini ditempati manusia, makin “kumuh.”
Berdasarkan hasil eksplorasi ruang angkasa para ilmuwan menemukan banyak planet menyerupai Bumi, tapi hanya segelintir dari mereka yang dilebeli dengan istilah “zona layak huni”.
Organisasi non-profit berbasis Belanda, “Mars One,” beberapa waktu lalu memulai langkah besar untuk mengirim manusia sebagai calon penjelajah planet Mars pada 2024 mendatang.
Langkah pertama, Mars One,” akan mengirim dua puluh empat orang yang akan “berangkat” ke Mars.
Mmereka yang akan melakukan avounturir ke Mars ini akan berpetualang menantang perjalanan satu arah.
Kantor berita CNN mewawancarai dua kandidat dari Inggris, Alison Rigby dan Clare Weedon.
Rigby, perempuan berusia setengah baya dari London Timur, dulunya menimba ilmu kimia saat duduk di bangku kuliah. Ia sekarang bekerja sebagai teknisi di laboratorium sekolah menengah.
Lantas mengapa ia bisa terpilih menjadi kandidat?
“Saya selalu tertarik terhadap luar angkasa. Saya tumbuh di era delapan puluhan, menyaksikan pesawat ulang alik meluncur, tapi sempat berpikir bahwa perjalanan antariksa hanya untuk orang Amerika,” cerita Rigby.
“Saat ada kesempatan, saya langsung mendaftarkan diri.”
Rigby terpilih karena ia berhasil menjawab semua pertanyaan saat menjalani kuis seleksi Mars One kala itu.
Perempuan ini meyakini bahwa misi Mars One punya tujuan yang bisa menginspirasi generasi baru.
“Tentu saja saya takut, karena ini adalah hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Tapi ketika orang menanyakan mengapa saya pergi ke Mars untuk mati, saya bilang bahwa kita semua akan mati, tapi lebih penting untuk melakukan sesuatu sebelum Anda mati,” ujar Rigby.
Sementara kandidat lain, Weedon, perempuan berusia 27 tahun dari Kent, Inggris yang bekerja sebagai manajer mengatakan bahwa Mars One adalah kesempatan penting.
Weedon mengaku ia tak mau hidup dengan cara ‘biasa’ yang terpaku oleh rutinitas pekerjaan pada umumnya
“Saya ingin menjadi bagian dari sejarah dan membawa perbedaan di masa depan peradaban manusia,” tutur Weedon.
Weedon tidak punya latar belakang di dunia sains, namun ia sangat bersemangat. Antusiasnya terbukti saat saudara lelakinya tidak masuk ke dalam 100 besar.
Walau begitu, ia mengaku cukup gugup karena belum bisa membayangkan seperti apa nantinya sebelum tiba waktu pelatihan yang akan mereka jalankan.
Ia juga mengatakan, walaupun Mars One adalah perjalanan satu arah, mereka masih bisa berhubungan lewat email. Jadi, baginya ini bukan akhir dari segalanya.
Mars One, setelah beberapa tahun lalu membuka lowongan, proyek yang dipimpin oleh pengusaha Bas Lansdrop ini sudah menemukan 50 pria dan 50 wanita. Seperti halnya program reality show, mereka akan menjalani kompetisi untuk dikerucutkan menjadi 24 orang saja.
Bila sesuai rencana, program yang sudah dibuat sejak tahun 2012 ini, memulai mengirimkan penduduk Bumi ke Planet Merah tersebut pada pertengahan 2024.
“Jika ada satu kandidat hebat yang terpilih, bukan berati secara otomatis mereka akan menjadi tim yang hebat. Kita lihat, apakah mereka akan bisa menyelesaikan sejumlah tantangan,” ujar Chief Media Officer, Norbert Kraft, yang dikutip dari Tech Blog.
Mereka yang terpilih ke Planet Mars, tidak akan kembali ke Bumi dan terus tinggal di sana untuk membangun peradaban manusia.
Sementara itu dalam eksplorasi lain para ilmuwan ruang angkasa menemukan beberapa planet yang bisa menjadi kembaran Bumi, dan suatu saat layak untuk ditempati manusia.
Misalnya planet “geese.” Planet ini diumumkan pada September 2010 yang terletak sekira 20 tahun cahaya dari Bumi. Bobotnya diperkirakan hampir dua sampai tiga kali massa planet Biru.
Letak orbit dari planet ini dikatakan berada dalam “zona layak huni” karena berada pada jarak yang sesuai dan memungkinkan untuk terbentuknya air. Peneliti memperkirakan mungkin saja ada kehidupan di planet tersebut.
Selain itu ada juga planet “giese 667 Cc.Planet ini ditemukan oleh tim yang sama ketika berhasil menangkap keberadaan Gliese 581g.
Planet berwarna agak coklat kemerahan tersebut ditemukan pada 2012, dengan jarak dua puluh dua tahun cahaya di konstelasi rasi bintang Scorpius.
Planet ini juga disebut sebagai “Super Earth” karena punya ukuran 4,5 kali lipat lebih besar dari Bumi. Benda langit ini mampu mengorbit selama 28 hari.
Kepler-22b. Planet ini ditemukan oleh NASA menggunakan teleskop luar angkasa pada Desember 2011. Kepler juga dipanggil Super Earth karena memiliki ukuran 2,4 lebih lebar dari Bumi.
Planet yang berada diluar tata surya ini dipastikan oleh para peneliti berada di zona layak huni. Apabila tanpa atmosfer, suhu di planet ini akan diperkirakan mencapai -11 minus derajat celsius.
Namun jika di atmosfernya terjadi efek rumah kaca seperti Bumi, maka suhu rata-rata Kepler-22b akan tercatat sebesar 22 derajat celsius.
HD 85512b. Benda langit ini adalah Super Earth lainnya yang ditemukan pada jarak 35 tahun cahaya dari Bumi. Ukurannya mencapai 3,6 kali lebih besar dari planet Biru. Suhu permukaan di planet ini diperkirakan bisa mencapai temperatur 77 Fahrenheit atau 25 derajat Celsius.
Gliese 581d. Planet yang berjarak 20 tahun cahaya dari Bumi juga termasuk wilayah layak huni yang ditetapkan oleh peneliti. Memiliki ukuran tujuh kali lebih besar dari Bumi, membuat planet ini mirip dengan saudaranya Gliese 581g.
Ketika ditemukan pertama kali pada 2007, peneliti mengatakan planet ini terlalu dingin untuk dihuni. Namun belakangan peneliti mengatakan hal berbeda bahwa planet ini mungkin bisa mendukung kehidupan karena dihangatkann oleh efek rumah kaca.