Manchester City dan Arsenal akan mempertaruhkan asa terakhir sepakbola Inggris, terutama Premier League, di Liga Champions, ketika keduanya memainkan laga tandang di babak “knock out,” enam belas besar, leg kedua, Kamis dinihari WIB, 19 Maret 2015.
City yang terluka dari kekalahannya dengan Barcelona di Etihad di leg pertama, akan datang dengan rasa sakit ke Nou Camp, setelah di laga Premier League pekan keduapuluh sembilan mereka juga menderita kekalahan dari klub calon degradasi, Burnley.
City yang datang ke Nou Camp dalam sirkuit kemelut lewat rumor pemecatan Manuel Pellegrini, dipastikan akan sulit menaklukkan Barcelona yang sedang “on” di La Liga dengan kembali memuncaki klasemen setelah Real Madrid tumbang dua pekan lalu.
Untuk membalikkan kekalahan dari leg pertama tentu bukan tugas mudah untuk Manchester City di kandang Barcelona.
“Citizens” dituntut untuk menunjukkan mentalitas sebagai tim besar dan membuat kejutan.
Dengan kondisi seperti di atas, City setidaknya harus menang dengan selisih minimal dua gol tanpa balas untuk bisa lolos ke babak perempatfinal. Tanpa hasil bagus seperti itu maka City harus mengepak koper mereka di babak yang sama, seperti saat disingkirkan Barca musim lalu.
Tentu saja City tak ingin lagi mengalami nasib serupa dan meski misi lolos terbilang sulit, tapi hal itu harus mereka penuhi seraya menjaga peluang meraih trofi tersisa musim ini.
Manajer City, Manuel Pellegrini, pun meminta anak asuhnya untuk tampil ngotot dan memperlihatkan mentalitas mereka sebagai sebuah tim besar, jika memang masih ingin terus melaju di kompetisi itu.
Hal ini yang disebut Pellegrini tak terlihat di leg pertama di mana City benar-benar didominasi Barca di babak pertama sebelum bangkit di babak kedua.
Laga melawan Bayern Munich dan AS Roma, di mana City saat itu butuh kemenangan untuk lolos dari fase grup, bisa jadi motivasi untuk para pemain.
“Mencoba untuk menguasai bola, sering berada di kotak penalti, dan mencoba untuk mencetak banyak gol,” demikian deskripsi dari Pellegrini soal mentalitas sebuah tim besar.
“Saya tidak setuju dikatakan taktik kami bermasalah karena bermain dengan dua striker di leg pertama. Barcelonia bermain dengan tiga striker Real Madrid dengan tiga striker,” lanjut Pellegrini di Telegraph.
“Mungkin bermain dengan dua striker membuat kami harus bekerja keras untuk merebut bola. Anda tidak akan pernah bisa menang penguasaan bola saat melawan Barcelona karena mereka bermain seperti itu, tapi kami harus lebih baik saat menguasai bola dan kami harus membahayakan, karena mereka punya masalah dalam pertahanan.”
“Yang kedua, Anda harus bermain dengan intensitas tinggi dan kecepatan tinggi sepanjang laga dan dari awal Anda harus berpikir bahwa yang terpenting adalah bagaimana cara kami bermain,” demikian dia.
Berlainan dengan City, klub Emirates, Arsenal, akan datang ke AS Monaco membawa semangat positif setelah menaklukkan West Ham tiga gol di laga Liga Primer.
Semangat positif bisa berdampak bagus bagi laga Arsenal di kandang Monaco. Arsenal harus bisa menang lebih dari dua gol untuk lolos ke perempat final.
Di Emirates dua pekan lalu, Arsenal dibantai Monaco tiga gol berbanding satu. Untuk bisa melewati hadangan ini Arsenal harus betul-betul fit dan bermain tanpa cela guna mendapatkan selisih tiga gol.
Arsenal punya pekerjaan berat untuk membalikkan keadaan jika ingin bertahan lebih lama di Liga Champions.
Manajer tim Arsene Wenger berjanji tak bikin kesalahan serupa yang dibuat di Emirates Stadium.
Wenger tak ingin hasil negatif itu terulang lagi.
“Aku rasa kami terlalu membuat perbedaan yang mencolok di laga pertama dan melupakan dasar-dasar permainan kami sendiri. Artinya, seharusnya kami menyiapkan pertahanan yang tangguh dan lini serang yang oke. Tapi kami hanya fokus menyerang,” kata Wenger seperti dikutip situs resmi klub.
“Kami harus melakoni laga nanti seperti saat kami menghadapi West Ham United, konsisten sampai menit terakhir, sabar, dan menunjukkan penampilan berkualitas. Kami harus fokus kepada kualitas yang harus kami tampilkan dan melakukannya dengan kompak,” ucap dia.
Mesut Oezil, gelandang Arsenal, mendukung sang pelatih dan bertekad untuk tampil semaksimal mungkin dalam laga leg kedua. Sebab, kendor sekejap saja bisa bikin The Gunners tergusur dari ajang bergengsi se-Eropa tersebut.
“Penting untuk bisa mencetak gol di menit-menit awal, tapi kami akan lebih sabar,” kata Oezil seperti dikutip Sports Mole.
“Kami akan bertarung dan berjuang sejak menit pertama sampai akhir. Itu pertandingan yang harus kami menangkan.”
“ Kami harus mencetak tiga gol dan tujuan kami harus memperbaiki pertahanan. Jika kami bermain seperti yang seharusnya di Monako nanti, aku yakin kalau kami mempunyai kesempatan untuk terus melaju,” ucap dia,” beber dia.
sumber : mirror, sky sports dan guardian