Harga emas global, hari ini, 08 Mei 2015, kembali terjungkal dikalahkan kekuatan dolar Amerika Serikat yang dipicu imbal hasil obligasi dan ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga.
Melansir Xianhua, Jumat, 08 Mei 2015, investor tengah menunggu rilis data penggajian non-pertanian dari Departemen Tenaga Kerja AS untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari arah pasar, terutama pengaruhnya terhadap keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS, yang bisa terjadi mungkin pada awal Juni.
Emas terus berkonsolidasi dengan bergerak ke bawah kisaran USD 1200 per troy ounce menjelang rilis data ketenagakerjaan AS untuk bulan April.
Pasar terus berharap data pekerjaan tersebut akan memberikan beberapa kejelasan tentang apa yang akan The Fed lakukan dalam waktu dekat ini.
Harga emas berjangka AS untuk Juni kembali mengalami penyusutan.
“Hasil nyata yang lebih tinggi merupakan faktor yang lebih dominan dari pelemahan harga emas saat ini,” kata Analis ABN Amro Georgette Boele, melansir laman Reuters.
Emas telah diperdagangkan dalam rentang perdagangan yang relatif sempit sekitar US$ 80 per ounce antara US$ 1.142 dan US$ 1.224 sejak pertengahan Februari, dibandingkan posisinya pada Januari.
Imbal hasil obligasi di Eropa dan Amerika Serikat telah meningkat karena kekhawatiran deflasi. Kondisi ini meringankan pemulihan harga minyak dan mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS di akhir tahun ini.
Karena investasi emas tidak membayar bunga, kenaikan pendapatan dari obligasi AS dan pasar lainnya dipandang sebagai hal negatif untuk logam mulia
Kepala The Fed Janet Yellen memperingatkan bahwa suku bunga AS yang rendah dalam jangka panjang bisa membuat Fed menormalkan kebijakan, dan menyebabkan gangguan di sistem keuangan.
“Komentar Yellen tentang imbal hasil obligasi terus membebani emas,” kata ANZ dalam sebuah catatannya.
Emas gagal memanfaatkan laporan ekonomi AS dan ekuitas yang lebih rendah, dan meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan penurunan harganya lebih lanjut, kata para pedagang.
Investor difokuskan pada rilis laporan nonfarm payrolls di April yang akan menjadi gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan ekonomi.
Imbal hasil bagi Treasuri AS tenor sepuluh tahun kembali naik sehingga dapat membuat emas terlihat kurang menarik dan laporan ekonomi yang optimis berpotensi akan mengurangi daya tarik emas sebagai investasi safe haven.
Harga emas bergerak tertekan setelah data klaim pengangguran AS berhasil rebound kurang dari yang diharapkan.
Pasar tenaga kerja AS terlihat masih kurang mengesankan, risiko pertumbuhan ekonomi, inflasi yang belum muncul akan membuka kemungkinan bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun ini.
Sementara itu, pembicaraan Yunani terus menunjukkan terobosan pada kesepakatan utang baru. Awal pekan ini, parlemen Yunani meloloskan undang-undang yang menarik kembali reformasi yang dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.
Juru bicara partai Syriza, Gabriel Sakellaridis mengatakan kepada pers bahwa masalah tenaga kerja dan pensiun bebas untuk dinegosiasikan.
“Kami tidak akan melampaui batas-batas garis kebijakan. Sudah jelas bahwa Yunani tidak bisa memotong pensiun.” Kata Gabriel Sakellaridis.
Pernyataan tersebut bukan pertanda baik untuk memcapai kesepakatan sebelum 12 Mei. Jika Yunani default, masih ada kekhawatiran yang cukup besar bahwa mereka akan dikeluarkan dari atau memilih untuk meninggalkan zona Eropa.
Sementara ini kemungkinan “Grexit” bukan kepastian tetapi gejolak kemungkinan akan default mungkin akan menjadi penilaian pasar.
Di pasar domestik, terutama emas yang diperadagangkan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 547.000 per gramu pada perdagangan hari Jumat, 08 Mei 2015.
Hal ini diikuti dengan harga pembelian kembali “buyback” logam mulia Antam yang turun Rp 2.000 menjadi Rp 488.000 per gram.
Dengan penurunan harga ini Antam menyesuaikan harga emas yang dijualnya. Untuk pecahan 1 gram Rp 547.000, 5 gram Rp 2.590.000, 10 gram Rp 5.130.000, 25 gram Rp 12.750.000, 50 gram Rp 25.450.0000, 100 gram Rp 50.850.000, 250 gram Rp 127.000.000 dan pecahan 500 gram di jual Rp 253.800.000
logam mulia.com, reuter dan cnbc