Valentino Rossi masih bisa memberikan kegembiraan kepada fans-nya di Mugello, Minggu malam WIB, 31 Mei 2015, berupa podium ketiga dalam balapan seri keenam MotoGP musim ini sekaligus mengingat mereka bahwa dia masih berada di puncak klasemen sementara, dengan jarak enam poin dari rekan Movistar Yamaha-nya, Jorge Lorenzo.
Rossi start di “line” ketiga pada posisi kedelapan ketika “race” dimulai dan mampu menyingkirkan pebalap Ducati dan Repsol Honda, Andrea Dovizioso serta Dani Pedrosa untuk konsisten menjejaki podium dalam enam seri lomba yang telah di lakukan.
Ketika naik podium Rossi mendapat aplaus yang begitu mencolok dibanding dengan rekannya Jorge Lorenzo yang memenangkan lomba. Rossi dielu-elukan bak pahlawan, dan dia hanya menyapa kalem pada fans.
Rossi memenang dibesar di Sirkuit Mugello yang letaknya tak jauh dari rumah masa kecilnya. Ia menjadi pujaan di Mugello.
Seperti kebiasaannya, ketika diwawancarai “crash,” Senin, 01 Juni 2015, Valentino Rossi dengan kalem dan penuh canda mengatakan, ia gagal lagi ketika datang lagi ke MotoGP Italia di Mugello.
Sebelumnya Rossi menyimpan hasrat untuk menuntaskan puasa tujuh tahun agar bisa jadi juara lagi di Mugello.
Setelah kualifikasi yang buruk, The Doctor sudah cukup puas dengan posisi tiga yang dia dapat.
Untuk kali pertama sejak tujuh tahun lalu Rossi mendatangi Mugello dalam posisi sebagai pemuncak klasemen. Fakta tersebut membuat dia punya harapan tinggi untuk bisa kembali meraih kemenangan di balapan kandangnya itu.
Tapi hasil kurang oke di sesi kualifikasi mengecilkan peluang rider 36 tahun itu. Memulai balapan dari posisi delapan, Rossi juga tidak menjalani start dengan memuaskan yang membuat dia sempat mundur ke urutan sembilan.
“Faktanya di akhir pekan ini saya tidak terlalu tangguh, saya tidak cukup punya power, saya tidak cukup cepat di sesi latihan. Kami kesulitan dan mencoba melakukan perubahan, tapi sayangnya, kecuali saat menjalani lap yang bagus, saya tidak pernah berhasil menjadi pemilik kecepatan tertinggi,” sahut Rossi.
“Untuk balapan kami mencoba mengubah sesuatu pada motornya, terutama pada titik-titik lemah dengan mencoba mengubah arah pengembangan. Tapi itu tidak berhasil terutama di awal balapan karena saya harus berjuang dengan ban baru dan tangki yang penuh,” lanjutnya di Crash.
Pada akhirnya keberhasilan merangsek ke posisi terdepan dan finis di atas podium sudah cukup memuaskan Rossi.
Menuntaskan race di urutan tiga menjaga Rossi tetap berada di puncak klasemen dan sekaligus menjaga rekor dia sebagai satu-satunya pebalap yang terus naik podium di enam balapan yang sudah dijalani.
“Saya berupaya maksimal dan menjalani lap yang bagus dan saya bisa berada di belakang Andrea Iannone, tapi saya tahu kalau saya tidak punya potensi untuk menyalip. Bertahan di posisi podium tiga di Mugello selalu terasa hebat,” tuntasnya.
Tentang kecelakaan yang menimpa Marc Marquez di Mugello yang membuatnya gagal menuntaskan balapan, Valentino Rossi menyebut ada masalah yang dihadapi Honda saat ini.
Marquez terjatuh dari motornya saat bertarung dengan Andrea Iannone untuk memperebutkan posisi kedua. Crash yang dialami Marquez seakan melengkapi hari buruk sang juara dunia, setelah dia cuma bisa berada di posisi ketiga belas pada sesi kualifikasi.
Ini adalah kali kedua Marquez menuntaskan race dengan status DNF, setelah yang pertama di Argentina karena bersenggolan dengan Rossi. Dua kali gagal finis membuat Marquez kini jauh tertinggal dari duo Yamaha yang memuncaki klasemen pebalap.
“Saya piker Honda punya sedikit masalah saat ini – teknis, keseimbangan motor, ada sesuatu – tapi mereka bisa pulih sangat-sangat cepat. Dalam satu pekan mereka bisa kembali tangguh seperti musim lalu,” sahut Rossi usai MotoGP Italia.
“Situasi yang dialami Marquez tidak bisa dipercaya saat ini – tidak ada yang memprediksinya. Setelah enam balapan dia ada di posisi lima dan itu kejutan besar untuk semua orang,” lanjut The Doctor di Crash.
Meski saat ini tertinggal tertinggal empat puluh sembilan angka dari Rossi, peluang Marquez mempertahankan gelar belum lagi tertutup.
Dengan dua belas balapan sisa di musim ini, Marquez masih punya peluang besar untuk mengumpulkan poin demi poin dan kembali bersaing di papan atas.
“Tentu saja peluang Marquez habis. Ada banyak juara dunia merengkuh gelar dengan mengumpulkan poin lebih banyak dibanding selisih dengan Marquez kini dan kami harus menyadari kalau ini baru balapan keenam dan masih dua belas race – dua kali lebih banyak dibanding yang sudah dijalani saat ini,” ujar Rossi.
“Segalanya bisa terjadi – kami bisa mengalami kerusakan mesin, kami bisa membuat kesalahan dan Marc memenangi balapan seperti yang saya dapat hari ini – tiga balapan beruntun. Dia bisa mengejar ketinggalan dalam hanya satu atau dua lap, beruntung buat kami dia mengalami crash, jadi ini bagus untuk kejuaraan ini,” lanjut juara dunia sembilan kali itu.
crash, mcn, motogp.com