INDOSAT, salah satu operator seluler terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh Qtel Group, menurut rencana akan berganti nama dengan “Ooredoo” sejalan dengan perubahan merek dari induk perusahaan itu. “Qtel Group, akan mengubah mereknya menjadi Ooredoo dan tiap anak perusahaannya di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tenggara, akan mengadopsi merek baru ini pada 2013 dan 2014 secara bertahap,” rilis sebuah pemberitahuan yang disampai lewat lama website perusahaan raksasa itu.
Indosat adalah salah satu perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Qtel Group. Presiden dan CEO Indosat Alexander Rusli, mengakui merek Indosat sudah punya kekuatan di Indonesia. Pelanggan dianggap telah memiliki “hubungan” dengan merek tersebut.
“Saat ini kami belum memutuskan bagaimana Indosat akan mengadopsi nama grup tersebut (Ooredoo-red) sebagai bagian dari merek Indosat,” kata Alexander dalam siaran pers yang diterima KompasTekno, Selasa (26/2/2013).
Perusahaan lain yang mayoritas sahamnya dimiliki Qtel Group adalah Qtel di Qatar, Wataniya di Kuwait, Nawras di Oman, Tunisiana di Tunisia, Nedjma di Algeria dan Asiacell di Irak. Semuanya akan menyandang nama Ooredoo.
Komisaris Utama Ooredoo, H.E. Sheikh Abdullah Bin Mohammed Bin Saud Al-Thani, menjelaskan Ooredoo dalam bahasa Arab punya arti “Saya ingin.” Arti tersebut merefleksikan aspirasi pelanggan dan keyakinan Ooredoo untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menstimulasikan pertumbuhan bagi komunitas di wilayah operasionalnya.
“Merek baru ini memiliki tujuan yang kuat yaitu meningkatkan dan memperkaya kualitas hidup masyarakat dan menstimulasikan pertumbuhan bagi berbagai komunitas,” kata Sheikh Abdullah.
Ooredoo mengklaim, pihaknya merupakan perusahaan telekomunikasi dengan pertumbuhan tertinggi di dunia dari segi pendapatan sejak 2006 dan nilai perusahaan yang telah meningkat tiga kali sejak 2005.
Perusahaan ini memberi layanan seluler, telekomunikasi tetap, internet broadband dan layanan korporat di berbagai negara operasionalnya.
Ooredoo mengalami pertumbuhan signifikan dalam enam tahun terakhir, bertransformasi dari operator di satu negara yaitu Qatar menjadi perusahaan internasional. Berdasarkan data 30 September 2012, pelanggan globalnya diklaim lebih dari 89,2 juta dan pendapatan konsilidasi sebesar 6,8 miliar dollar AS.
Group CEO Ooredoo Dr. Nasser menyatakan, pihaknya dapat memberi pelayanan yang lebih baik dengan memanfaatkan gabungan sumber daya dan aset yang kuat melalui penyatuan merek secara global.