Para ilmuwan sepakat untuk menyatakan, bahwa manusialah satu-satunya yang menukangi agar orgasme agar berlangsung lama di banding jenis mamalia lainnya, hanya dengan satu tujuan, kepuasan.
Menurut seluruh studi yang dilakukan para peneliti, hampir seluruh spesies mamalia memiliki kesamaan dalam hal praktek seksual, yaitu mereka melakukan hubungan seksual dalam waktu yang cepat.
Ketika manusia melakukan hubungan seksual, dan gagal menahan orgasme lebih lama, muncul kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri karena tidak dapat memuaskan pasangan.
Menurut Mayo Clinic, ejakulasi dini hanya terjadi pada satu dari tiga pria.
Apakah ejakulasi dini memalukan?
Ternyata jawaban para ilmuwan tegas. “Tidak”
“Hanya di kehidupan manusia orgasme dalam waktu singkat tidak diinginkan,” ujar Dr. Brian Steixner, M.D., Direktur Institute of Men’s Health diJersey Urology Group di Atlantic City seperti dilansir dari Men’s Health.
“Jika semua pria punya alat vital sepanjang lima belas inci dan dapat bertahan selama dua jam seperti bintang film dewasa, kita tidak akan memiliki anak dan spesies kita tak akan bertahan.”
Apakah ada kaitannya antara ejakulasi dini dengan kesempatan memiliki anak?
Jawabannya, pasti ada. Sebab, kehamilan hanya mungkin terjadi kalau berlangsung pembuahan sel telur wanita oleh sel spermatozoa pria. Pembuahan hanya mungkin terjadi kalau hubungan seksual dilakukan pada masa subur wanita.
Ejakulasi dini tidak mencerminkan gangguan kesuburan. Tidak ada hubungan antara ejakulasi dini dengan keadaan kesuburan seorang pria.
Artinya, seorang pria yang mengalami ejakulasi dini, kesuburannya bisa sangat normal. Sebaliknya, pria yang tidak mengalami ejakulasi dini, mungkin saja kesuburannya terganggu, sehingga tidak dapat menghasilkan kehamilan.
Ejakulasi dini yang dialami lelaki bukanlah penyebab kehamilan, kecuali bila ejakulasi dini yang terjadi tergolong berat, sehingga tidak ada sperma yang masuk melalui vagina.
Pria yang menderita ejakulasi dini berat, mengalami ejakulasi sebelum penis masuk ke vagina. Jadi, selama ejakulasi terjadi di dalam vagina kemungkinan dapat menghamili tetap ada, asal kesuburannya baik dan di pihak Anda tidak ada gangguan.
Demikian juga walaupun Anda jarang mengalami orgasme. Sebab orgasme tidak berperan bagi terjadinya pembuahan dan kehamilan. Jadi, walaupun Anda tidak pernah atau jarang mencapai orgasme, kehamilan tetap dapat terjadi.
Namun, memang ada keadaan tertentu yang tidak dapat diatasi lagi. Misalnya kerusakan pada buah pelir sehingga spermatozoa tidak dapat diproduksi sama sekali atau kerusakan pada indung telur sehingga sel telur tidak dapat diproduksi.
“ Semakin cepat waktu untuk ejakulasi maka semakin banyak kesempatan untuk memiliki anak,” lanjut Steixner.
Ia juga menjelaskan bahwa kemampuan pria merasa bergairah, terstimulasi dan berejakulasi secara cepat akan menurun dalam periode tergelap dalam evolusi manusia, seperti ketika berada di bawah ancaman konstan predator, musuh kawanan dan berbagai hal lain.
Meski begitu, bukan berarti Anda dan pasangan tidak perlu berhubungan seksual sedikit lebih lama.
Dr. Landon Trost, M.D., seorang ahli urologi dan Head of Andrology and Male Infertility di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota mengatakan waktu bercinta normal rata-rata pria Amerika sekitar tiga belas menit, sedangkan pria Eropa selama sepuluh menit dan pria Jerman selama tujuh menit menit.
Lantas kapan waktu berhubungan yang baik.
Laman situs “your tango,” menulis, pagi hari Pagi tubuh dalam keadaan segar.
Anda mungkin tidak merasa bergairah, tapi jam alami atau jam internal tubuh Anda mengatakan, pagi hari adalah waktu terbaik untuk berhubungan seksual dengan pasangan.
Ya, dilansir dari Your Tango, para ahli mengungkapkan pukul 05.48 adalah waktu bercinta terbaik yang harus Anda manfaatkan.
Seorang terapis seks, Geraldine Myers mengatakan bahwa kadar testosteron pria dan wanita mencapai puncak tertinggi di pagi hari. Begitu pun dengan tingkat energi.
“Sinar matahari juga meningkatkan kadar testosteron. Inilah alasan pria lebih siap untuk bersenang-senang dalam hal seksual setelah bangun tidur di pagi hari,” ujar Myers.
Dr Harry Fisch, penulis buku Size Matters: The Hard facts About Male Sexuality That Every Woman Should Know juga mengatakan bahwa pagi hari menjadi puncak kadar testosteron dan testosteron adalah kontributor utama dalam gairah seksual pria.
“Seks di pagi hari benar-benar dapat memberikan standar waktu terbaik bagi para pasangan, terutama karena kedua belah pihak tidak merasa lelah karena bekerja seharian seperti yang dirasakan di malam hari,” ujar dia.
Tak hanya itu, seks di pagi hari juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang luar biasa.
“Bercinta di pagi hari dapat memerkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan meningkatkan level IgA yang melindungi tubuh dari infeksi,” ujar Dr. Fisch.
Ia juga mengatakan bahwa seks meningkatkan tingkat testosteron yang bermanfaat memperbaiki tekstur dan warna kulit serta menyehatkan rambut.