Instagram jejaring sosial berbagi foto milik Facebook bersikap mendua dalam hal pemuatan gambar tubuh wanita. Satu sisi media sosial itu membolehkan pemuatan gambar bugil yang utuh dan sisi yang lain memblokir foto atau gambar putting susu wanita .
Belum lama ini Instagram merilis kebijakan yang dianggap kontroversial bagi sebagian pihak, yakni melarang para pengguna mengunggah foto yang memperlihatkan puting payudara perempuan.
Kondisi ini memicu isu kesetaraan gender yang didengungkan oleh para pengguna layanan berbagai foto tersebut dengan hashtag atau tanda pagar, #FreeTheNipple.
Lantas kenapa harus diprotes?
Jawabannya, ambivalen. Bersikap mendua. Satu kebijakan membolehkan gambar bugil, dan lainnya memblokir hanya gambar putting payudara.
Dan juga, kebijakan iru tidak ditrapkan kepada para pengguna pria.
Protes atas kebijakan itu bermunculan, dan Chief Executive Officer Instagram Kevin Systrom pun memberi jawaban.
Ia menjelaskan, salah satu alasan utama pemblokiran foto puting payudara perempuan dilayanannya tersebut berkaitan dengan regulasi yang diterapkan oleh toko aplikasi Apple App Store.
Di Apple App Strore, peraturan terkait konten-konten pornografi teramat ketat. Oleh karena itu, ungkap Systrom, pihakny berusaha mengeliminir konten-konten yang dinilai bermuatan pornografi seperti foto puting payudara perempuan.
Seperti dikutip “nuga,” Kamis, 08 Oktober 2015, dari laman situs “business insider,” ternyata Apple tidak melarang peredaran aplikasi-aplikasi yang menyuguhkan konten dewasa. Akan tetapi, aplikasi tersebut wajib dicantumkan ke dalam kategori ketat menyangkut usia.
Ketentuan itulah yang tidak bisa dipenuhi oleh Instagram. Sebab, Instagram memposisikan diri sebagai aplikasi universal yang diperuntukkan bagi seluruh kelompok umur.
Systrom pun menegaskan, tidak akan secara serampangan memberangus foto-foto yang menampilkan puting payudara perempuan.
Kebijakan yang ada saat ini masih memperbolehkan konten-konten seperti bekas luka pasca-masektomi dan foto perempuan menyusui. Yang intinya, konten-konten tersebut memiliki tujuan positif, baik itu edukasi maupun kepentingan medis.
Systrom mengakui, Apple memperbolehkan aplikasi dewasa di dalam layanannya.
Kendati demikian, Systrom menekankan bahwa Instagram tetap berkomitmen pada kebebasan artistik.
“Namun untuk membuatnya efektif ada beberapa tantangan,” tuturnya. Salah satu tantangan itu adalah penyensoran puting payudara perempuan.
Instagram sejatinya tidak benar-benar menyensor seluruh gambar puting payudara perempuan di dalam aplikasinya.
Instagram memang bersikap mendua. Beberapa waktu lalu mereka memperbarui aturan menggunakan layanan mereka dengan memboleh foto bugil
Instagram memang melarang foto yang menampilkan kekerasan atau organ intim seseorang.
Sementara untuk foto bugil yang diklaim adalah karya seni juga tidak diperbolehkan, kecuali foto telanjang seseorang yang dibalut dengan cat tubuh.
Selain itu Instagram juga mengizinkan foto bugil yang dilihat dari kejauhan, sehingga tidak menonjolkan bagian intim dan jauh dari kesan porno.
Untuk foto anak-anak Instagram memberlakukan kebijakan keras. Mereka akan langsung menghapus jika ada yang mengunggah foto anak-anak tak berbusana.
“Kami akan menghapus, meski pun foto tersebut diunggah dengan niat baik. Karena bisa saja seseorang menggunakan untuk kepentingannya,” tulis aturan Instagram
Aturan itu menyatakan Instagram masih mengizinkan foto ibu menyusui asal tidak menampilkan puting dari si ibu. Berbeda dengan Facebook yang menentang foto tersebut.
Langkah ini diambil Instagram t untuk meredam banyaknya gambar porno yang beredar melalui layanannya. Aturan baru ini diharapkan bisa lebih membuat pengguna lain nyaman untuk berlama-lama mengakses layanan berbagai foto tersebut.