Juergen Klopp, pelatih anyar Liverpool asal Jerman, mulai dipertanyakan “kehebatan”nya usai kekalahan “The Reds” di Boleyn Ground, kandangnya West Ham, dua gol tanpa balas, dan publik mulai menghakiminya karena belum mampu mendekatkan tim Anfield itu ke elitis klub papan atas.
“The Mirror,” surat kabar terkenal Inggris, Senin, 04 Januari 2016, dengan tajam menyudutkan Klopp sebagai pelatih setengah hati dan baru mampu mengatasi setengah beban Liverpool usai ditinggal Brendan Rodgers.
“Klopp tak sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan Liga Primer. Ia belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan kerasnya kompetisi di Inggris,” tulis Mirror.
Dalam laga Januarinya, Liverpool gagal membalas kekalahan di Anfield ketika datang ke kandang West Ham United di Boleyn Ground.
The Hammers membuka skor melalui tandukan terarah Michail Antonio menyambut umpan silang Enner Valencia pada sepuluh menit pertama sebelum Andy Carroll menggandakan keunggulan di babak kedua, juga lewat sundulan.
Legenda Liga Inggris, Andy Cole menilai bahwa tidak tepat bila Juergen Klopp sudah mendapat kritikan tajam terkait performa Liverpool yang masih labil di Liga Inggris sejauh ini.
Klopp memimpin Liverpool untuk pertama kalinya saat ‘The Reds’ bermain imbang melawan Tottenham Hotspur. Setelah itu, Klopp mencatatkan lima kemenangan, tiga imbang, dan empat kekalahan dalam dua belas pekan bersama Liverpool.
Dengan catatan yang tidak terlalu impresif, posisi Liverpool masih ada di posisi kedelapan tertinggal dua belas angka dari pemimpin klasemen, Arsenal.
Meski sejauh ini terbukti belum mampu menampilkan hasil yang jauh lebih positif dibandingkan era Rafa Benitez, namun Cole menilai bahwa tidak tepat bagi publik menghakimi Klopp dengan kondisi Liverpool saat ini.
“Situasi saat ini sulit bagi Klopp karena dia bekerja dengan pemain yang diwariskan kepadanya,” ujar Cole kepada Sky Sports.
Karena itulah, Cole menilai bahwa rapor sejati Klopp baru akan bisa dilihat pada musim depan saat ia menjalani musim panas dan memimpin Liverpool dari pekan pertama.
“Kalian baru bisa menilai dan menghakiminya pada musim depan ketika ia sudah merekrut pemain di musim panas.
“Dia akan sangat bagus bagi Liverpool. Klopp adalah orang yang sangat jujur dan saya yakin dia akan tampil sangat baik di Liga Inggris,” kata mantan striker Manchester United ini.
Klopp sendiri diprediksikan sudah mulai merencanakan pondasi tim Liverpool musim depan dengan merekrut beberapa pemain di bursa transfer musim dingin ini.
Klopp pun menegaskan bahwa dirinya tidak memberikan target berlebihan terhadap Liverpool pada musim perdananya.
Pekan lalu petugas Kepolisian harus turun tangan untuk meredam kemarahan Juergen Klopp saat Liverpool bertandang ke markas Sunderland.
Pemicunya adalah tackle keras Jeremain Lens terhadap Mamadou Sakho pada menit ke-86. Wasit Kevin Friend melayangkan kartu kuning terhadap Lens, tetapi Klopp menilai hukuman seharusnya lebih berat.
Akibat insiden tersebut, Klopp melancarkan perang kata-kata ke arah bangku cadangan Sunderland.
Sejumlah polisi yang bertugas mengamankan pertandingan harus menghampiri Klopp untuk meredam emosinya.
Manajer Sunderland, Sam Allardyce, merasa tersinggung terhadap sikap Klopp.
“Ada beberapa kata-kata kotor dan kasar yang ditujukan kepada staf saya. Saya tidak menyukainya,” kata Allardyce.
“Apabila melihat kejadian tersebut seharusnya diwarnai kartu merah, dia adalah orang Jerman yang lembut. Itu cukup dengan kartu kuning, sebuah pelanggaran,” tutur Allardyce.
Meski begitu, Klopp menolak untuk meminta maaf. Pada konferensi pers setelah pertandingan, dia mengaku belum bisa menerima keputusan Friend.
“Tentu saja, saya marah. Menurut saya, itu kartu merah. Staf saya bersikap emosional, begitu juga mereka di Sunderland,” ucap Klopp.
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, meyakini bahwa setiap jendela transfer pada Januari bisa menyebabkan masalah bagi setiap skuat.
Klopp merasa masih bisa memaksimalkan komposisi pemain yang ada.
Meski demikian, mantan pelatih Borussia Dortmund itu tampaknya tidak akan mendatangkan pemain baru pada pertengahan musim.
“Saya bisa mengerti mengapa beberapa klub melakukan transfer pada Januari. Tampaknya hal tersebut menjadi satu-satunya peluang bagi mereka untuk mendapatkan hasil yang memuaskan,” kata Klopp kepada BBC seusai laga kontra West Ham United di Boleyn Ground
“Bisa dikatakan tidak mungkin bagi kami untuk berkata ‘kami tidak akan melakukannya’. Saya bisa mengerti bahwa hal tersebut hanya disebabkan oleh tekanan dan berpikir akan lebih baik melakukan sesuatu ketimbang berdiam diri,” tuturnya.
Klopp merasa masih bisa memaksimalkan kekuatan tim yang ada. Meskipun hingga pekan ke-dua puluh.
Apalagi, para pemain yang berhasil didatangkan pada pertengahan musim, biasanya bisa didapat dengan harga yang sangat tinggi.
“Anda akan mendatangkan pemain dengan harga yang mengerikan atau gila dan saya tidak yakin pemain itu dapat membantu Anda, karena Anda juga tidak bisa memastikan hal tersebut,” ucap Klopp.