Tak banyak orang yang tahu apa itu kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death.
Kematian jantung mendadak adalah kematian mendadak akibat jantung kehilangan fungsinya.
Penyakit ini juga bertanggung jawab pada separuh dari kematian akibat penyakit jantung.
Kematian mendadak bukanlah penyakit jantung, tapi bisa terjadi ketika serangan jantung.
Serangan jantung terjadi ketika terjadi sumbatan pada satu atau lebih pembuluh darah ke jantung sehingga jantung tidak mendapat pasokan darah dan oksigen.
Kondisi itu menyebabkan kerusakan jantung.
Sebaliknya, kematian jantung mendadak terjadi saat sistem listrik di jantung tidak berfungsi dan mendadak menjadi tak teratur.
Jantung berdetak sangat cepat dan berbahaya.
Ventrikel jantung akan menggelar dan darah tidak tersirkulasi ke tubuh.
Pada beberapa menit pertama, kekhawatiran terbesar adalah aliran darah ke otak berkurang drastis sehingga seseorang kehilangan kesadaran.
Tanpa penanangan segera, korban bisa saja meninggal. Terapi gawat darurat meliputi pemberian cardiopulmonary resuscitation atau defibrilasi.
Sebagian orang merasakan gejala jantung berhenti berfungsi, misalnya saja detak jantung sangat cepat atau merasa kelelahan.
Ini merupakan tanda irama jantung bermasalah.
Tapi, tak sedikit kasus yang tidak bergejala.
Kebanyakan kematian jantung mendadak disebabkan irama jantung abnormal yang disebut aritmia. Akibat dari kondisi ini kerja jantung memompa darah akan terganggu.
Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko kematian jantung mendadak.
Misalnya saja pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, punya penyakit jantung koroner, ada riwayat sakit jantung dalam keluarga, diabetes tak terkontrol, atau obesitas.
Sebenarnya mereka yang berisiko dapat melakukan pencegahan dengan mengetahui faktor risiko, penyebab, dan melakukan perawatan.
Kematian mendadak pada orang di usia muda, sering kali disebabkan karena adanya cacat jantung tersembunyi atau kelainan jantung yang diabaikan.
Kematian mendadak ini lebih sering terjadi saat sedang melakukan aktivitas fisik, seperti saat berolahraga.
Penyebab kematian jantung mendadak sangat bervariasi, sekitar dua per tiga diantaranya disebabkan karena kelainan jantung.
Ada banyak alasan yang menyebabkan jantung berdetak di luar kendali. Irama jantung yang abnormal ini disebut dengan fibrilasi ventrikel.
Ada beberapa penyebab spesifik kematian jantung mendadak pada orang usia muda
Pertama disebut dengan hypertrophic cardiomyopathy Ini adalah penyakit di mana muncul penebalan abnormal otot jantung (miokardium), sehingga sulit bagi jantung untuk memompa darah.
Meski bisanya tidak berakibat fatal pada kebanyakan orang, tapi ini menjadi penyebab paling umum kematian mendadak yang berkaitan dnegan jantung pada orang berusia muda.
Ini juga umum menjadi penyebab kematian jantung mendadak pada atlet. HCM memang seringkali tidak terdeteksi.
Selain itu bisa juga karena kelainan arteri koroner. Ini adalah kelainan bawaan, di mana seseorang dilahirkan dengan arteri jantung atau arteri koroner yang tidak normal.
Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah menuju ke jantung.
Bisa juga oleh long QT syndrom. Ini adalah kondisi peradangan jantung yang disebut miokarditis akut, di mana adanya gangguan irama jantung bawaan yang dapat menyebabkan detak jantung kacau.
Detak jantung yang kacau disebabkan oleh adanya perubahan bagian di dalam jantung yang menyebabkan jantung berdetak dan membuat pingsan, bahkan mengancam jiwa.
Penyebab lainnya adalah radang otot jantung yang bisa disebabkan oleh virus dan penyakit lain.
Dalam beberapa kasus, irama jantung mungkin sangat tidak menentu sehingga menyebabkan kematian jantung mendadak.
Orang-orang dengan long QT syndrome memiliki risiko kematian mendadak yang lebih tinggi.
Apa saja gejala yang menunjukkan bahwa seseorang berisiko mengalami kematian jantung mendadak?
Ada banyak kematian yang disebabkan oleh hal ini terjadi tanpa peringatan, tapi ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan
Pingsan tanpa sebab. Tiba-tiba pingsan tanpa sebab saat sedang melakukan aktivitas fisik, bisa menjadi tanda adanya masalah dengan jantung.
Adanya riwayat keluarga kematian jantung mendadak.
Tanda lain yang harus diperhatikan adalah jika ada anggota keluarga meninggal mendadak sebelum usia lima puluh tahun. Ini memang bukan gejala fisik, tetapi penting diperhatikan.
Akan lebih baik, jika Anda berkonsultasi pada dokter untuk melakukan skrining.
Sesak napas atau nyeri dada juga bisa menjadi tanda bahwa Anda berisiko mengalami kematian jantung mendadak, tetapi bukan tidak mungkin ini merupakan gejala penyakit lainnya, seperti asthma.