Hari ini, Selasa, 22 Maret 2016, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam kembali susut sebesar Rp 2.000 per gram untuk melengkapi kejatuhan harga sebesar Rp 6.000 per gram selama dua hari terakhir.
Sehari sebelumnya, Senin, 21 Maret 2016, pada pembukaan perdagangan mingguan, emas milik Antam sudah terkuras sebesar Rp 4.000 per gram.
Turunnya harga emas milik Anta mini menjadikan posisi harga per gramnya menjadi Rp 565 ribu per gram jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang ada di angka Rp 567 ribu per gram.
Berlainan dengan harga jual, harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” hanya susut Rp 1.000 menjadi Rp 517 ribu per gram.
Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 517 ribu per gram.
Adapun pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuram mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.44 WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.
Penurunan harga emas Anta mini merupakan dampak dari turunnya harga emas global pada perdagangan awal pekan ini di bawah level psikologis US$ 1.250.
Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, seperti ditulis “reuter,” Selasa, 22 Maret 2016, kemungkinan akan naikkan suku bunga pada awal April dan ini memberikan tekanan terhadap harga emas.
Harga emas untuk pengiriman April turun hampir satu persen menjadi US$ 1.244 per ounce.
Penurunan itu melanjutkan tekanan yang terjadi pada Jumat pekan lalu.
Pekan lalu, harga emas turun hampir setengah persen.
Sentimen pernyataan pejabat the Fed picu harga emas tertekan. Presiden the Federal Reserve San Francisco John William mengatakan pihaknya akan mendukung kenaikan suku bunga pada April jika ekonomi AS terus membaik.
Presiden the Fed Atlanta Denis Lockhart juga mengindikasikan kalau ekonomi membaik dapat mendorong suatu tindakan dalam pertemuan the Fed yang dilakukan pada 26-27 April 2016.
Pada pekan lalu, the Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil dan mengisyaratkan kalau kenaikan suku bunga dilakukan bertahap.
Sejumlah pengamat menilai, the Fed akan menaikkan suku bunga pada Juni ketimbang April. Kenaikan suku bunga tersebut dapat menekan harga emas dan harga komoditas lainnya.
Sementara itu, indeks dolar AS akan cenderung naik. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama naik. Di sisi lain, ketidakpastian prospek pertumbuhan global dapat menaikkan permintaan emas.
“Masih adanya kekhawatiran terhadap pertumbuhan global dapat mendorong bank sentral terus meningkatkan investasi di emas sehingga dapat mendukung level harga emas di US$ 1.225,” ujar Lukman Otunaga, Analis FXTM seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa, 22 Maret 2016.
Dia menambahkan, adanya harapan kenaikan suku bunga dapat memudar akan mendorong harga emas lebih tinggi ke level US$ 1.300.
Kenaikan ini juga asal ditunjang jika dolar AS melemah