Siapa yang tidak mencintai payudara. Bagian tubuh perempuan ini sangat sensitif bukan hanya di putingnya tapi mulai dari bagian atas hingga bawah. Namun ternyata tidak semua pria tahu benar bagaimana menyentuhnya.
Pakar Seks, Prof Debby Herbenick, Ph.D mengatakan payudara itu seperti misteri bagi pria. Satu sisi membuat penasaran namun juga bisa jadi menyenangkan.
“Pria itu sering tidak tahu bagaimana membuat pria nyaman. Kadang terlalu bersemangat, kadang menyentuhnya hanya satu putaran dan ada pula yang terlalu takut menyentuhnya,” katanya, seperti dikutip Menshealth, Jumat, 25 Maret 2016.
Sebelum Anda menyentuh payudara istri, ada beberapa tips yang perlu mungkin bisa membantu. Pertama-tama, gunakan kedua tangan untuk menyentuhnya. Setelah itu pijat payudara secara perlahan dan cium sebelum menyentuh putingnya.
“Puting merupakan bagian payudara terakhir yang membuat wanita terangsang. Dengan mengikuti prosesnya, stimulasi akan bekerja. Namun perhatikan perubahan hormon perempuan seperti saat masa menstruasi, kehamilan dan setelah melahirkan (menyusui) sebab ada kalanya payudara menjadi lebih sensitif dan nyeri,” ungkapnya.
Terakhir, dia menambahkan, Anda bisa melakukan apapun pada payudara seperti melakukan oral, menciumnya, memberikan sentuhan dengan minyak tertentu. “Namun harap ingat, yang terpenting adalah membuat wanita merasa nyaman,” pungkasnya.
Payudara itu layaknya kepingan salju, unik, seunik wanita pemiliknya. Karenanya, mereka berhak menerima perlakuan istimewa dari Anda, dan tak ada salahnya Anda sedikit meluangkan waktu untuk mempelajarinya.
Seperti klitoris, jika “dimainkan” dengan benar, payudara bisa membakar gairah wanita pemiliknya.
Karena itulah Anda harus tahu bagaimana cara menyentuh, meraba, dan meremas kedua bukit kembar ini dengan benar.
Dilansir dari Men’s Health, ini cara menyentuh payudara pasangan
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of vienna, peneliti menemukan, payudara besar dua puluh empat persen lebih tak sensitif dibanding payudara yang kecil.
“Ini mungkin karena saraf yang menyalurkan sensasi dari puting tertarik,” kata Alan Matarasso M.D., seorang dokter bedah plastik di New York City.
Untuk mengakalinya, stimulasilah sisi luar dari payudara pasangan, tepat di bawah ketiak. Anda bisa melakukannya dengan jari, atau untuk lebih membakar gairahnya, dengan lidah Anda.
Buatlah gerakan melingkar dengan lidah, dan bereksperimenlah dengan gigitan kecil untuk meningkatkan sensasinya.
Walaupun kecil tapi mereka sangat sensitif. Ini artinya mereka juga lebih bisa menerima gerakan yang lebih keras karena ukuran mereka.
Gunakan telapak tangan Anda untuk meremasnya, dan goyangkanlah mereka sedikit saat penetrasi.
Payudara yang menggantung adalah jenis payudara yang paling tidak sensitif – tak hanya karena sarafnya tertarik, tapi juga karena mereka tertekan oleh berat payudara itu sendiri.
Baringkan pasangan dalam posisi terlentang, dengan begini payudaranya akan lebih terangkat, dan mengurangi tekanan. Ini akan membantu pasangan lebih fokus pada kenikmatan yang Anda berikan.
Puting payudara ibu baru biasanya jauh lebih lunak. Ini artinya Anda harus fokus pada bagian bawah payudara, yang sering diabaikan.
Raup dan angkat payudaranya. Hal ini akan terasa sangat menyenangkan bagi payudara wanita Anda yang telah lelah digunakan untuk menyusui.
Lalu bagaimana dengan putingnya?
Ada tanda pengukur kenikmatan wanita sehubungan dengan puting: Tegak artinya dia sedang terangsang, dan turun artinya tidak. Tapi hal ini hanyalah barometer semata.
Puting sangatlah penting–bahkan, untuk beberapa wanita, mereka bisa mendapatkan orgasme hanya dengan stimulasi puting.
Tapi sensitivitas puting sangatlah berbeda, jadi perlakukan dengan hati-hati.
Karena mereka memiliki lebih banyak ujung saraf, puting yang besar biasanya hipersensitif.
Jadi janganlah terlalu agresif dalam memberikan tekanan, saran Dr. Matarasso.
Areola–bagian kecoklatan di sekeliling puting–sebenarnya lebih sensitif dibanding puting itu sendiri. Fokuslah pada areola bagian atas pasangan, karena itulah titik paling sensitifnya.
Satu penelitian menunjukkan, tiga persen dari wanita memiliki puting yang tidak mencuat keluar. Penyebabnya: genetik.
Ujung saraf payudara dengan puting yang masuk tidak berbeda dengan bentuk puting yang lain.
“Seringnya, wanita dengan puting yang masuk lebih sensitif, karena mereka merasa putingnya tidak normal,” kata Shirley Zussman, Ed.D, seorang seks terapis dari New York City.
Yakinkan pasangan dengan memberinya pujian tentang payudaranya. Anda juga bisa memancing putingnya keluar jika Anda memberikan sentuhan, kecupan, isapan, dan kuluman yang persisten.
Selain itu ada berita yang salah kaprah, yaitu sering meremas payudara bisa membuatnya menjadi besar, baik diremas sendiri atau pasangan.
Untuk Anda tahu meremas payudara memang akan membuat payudara mengencang dan membesar, tapi bersifat sementara.
Sebab hal itu hanya merupakan respons dan rangsangan dari luar.
Ketika merangsang aliran darah meningkat ke payudara dan dapat membuat payudara mengembang.
Secara garis besar, payudara tidak akan menjadi lebih besar dengan seringnya diremas.
Saat dirangsang, maka hanya akan terjadi perubahan pada bagian puting yang mengeras.
Hal itu juga disebabkan karena rangsangan. Belum ada studi yang mengungkapkan payudara akan semakin membesar jika sering diremas.
Tetapi ada penelitian dari University of California terkait manfaat meremas payudara.
Ketua Tim Peneliti, Gautham Venugopalan, mengatakan meremas payudara dapat membunuh kanker.
Penelitian laboratorium menemukan bahwa memberikan tekanan fisik pada sel kanker mampu menekan mereka pada pola pertumbuhan normal.
“Selama berabad-abad orang telah mengetahui bahwa tekanan fisik mampu memengaruhi tubuh. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tekanan fisik juga bisa memengaruhi pertumbuhan sel,” ungkapnya dilansir dari Daily Mail.
Dalam percobaan ini peneliti memasukkan sel kanker payudara ganas pada silikon.
Peneliti kemudian mencoba menekan dan meremas silikon berisi sel kanker ganas.
Setelah beberapa lama, sel kanker yang mendapatkan tekanan fisik mulai tumbuh secara normal dan tidak ganas.
“Sel kanker ganas belum melupakan pertumbuhan yang normal dan sehat. Hanya dibutuhkan cara untuk mengarahkan mereka kembali pada pertumbuhan normal,” ujarnya.
Jadi meremas payudara agar menjadi besar adalah mitos yang kadung dipercayai oleh masyarakat.
Kendati demikian, berdasarkan penelitian, meremas payudara justru dapat membunuh sel kanker.