Hasil dari sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America menganjurkan untuk lebih sedikit mengunsumsi daging dan lebih banyak buah dan sayuran
“Dunia bisa menghindari berjuta kematian,” tulis laman situs penelitian itu Jumat, 25 Maret 2016
Dampak lainnya, tulis studi itu, dunia juga bisa biaya perawatan kesehatan dan kerusakan akibat perubahan iklim, kata peneliti.
Menjadi studi yang pertama yang memperkirakan peningkatan kesehatan serta perbaikan iklim sebagai dampak dari gerakan global menuju pola makan nabati.
“Pola makan tidak seimbang bertanggung jawab atas beban kesehatan terbesar di seluruh dunia, dan sistem pengolahan pangan dinilai telah menghasilkan lebih dari seperempat emisi gas rumah kaca,” kata pemimpin studi Marco Springmann dari Oxford Martin Programme on the Future of Food.
“Apa yang kita makan sangat mempengaruhi kesehatan pribadi kita dan lingkungan global.”
Para peneliti dari Oxford University mengamati, mengadopsi pola diet sejalan dengan pedoman global, yaitu dengan mengonsumsi sayur dan buah serta mengurangi asupan daging merah
Ketika berbicara tentang perubahan iklim, pola diet yang mengurangi asupan daging akan mengurangi emisi yang berhubungan dengan makanan
Pergeseran diet bisa menghasilkan penghematan untuk biaya kesehatan, perawatan, serta kehilangan hari kerja akibat sakit.
Para peneliti menemukan, tiga perempat dari semua manfaat akan terjadi di negara berkembang, meskipun dampak per kapita akan lebih terasa di negara-negara maju akibat tingkat tingkat konsumsi daging dan obesitas yang lebih tinggi.
Misalnya, konsumsi daging merah yang lebih sedikit dan meningkatnya asupan buah dan sayur yang lebih banyak memiliki efek terbesar di Asia Timur, Barat dan Amerika Latin karena ditemukan menjadi faktor terbesar dalam memotong kematian di wilayah tersebut.
Sedangkan, asupan kalori yang lebih rendah akan menurunkan jumlah orang dengan obesitas, sehingga memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesehatan di Mediterania Timur, Amerika Latin dan negara-negara Barat, kata studi tersebut.
Tapi itu tidak akan mudah. Untuk mencapai diet yang sesuai pedoman tersebut memerlukan peningkatan dua puluh lima persen dalam konsumsi harian buah-buahan dan sayuran serta mengurangi jumlah asupan daging merah sebanyak lima puluh enam persen.
“Kami tidak mengharapkan semua orang untuk menjadi vegan,” tambah Springmann.
“Tapi, perubahan iklim yang buruk akibat sistem pangan seperti sekarang ini akan sulit diatasi, bila hanya mengandalkan teknologi. Mengadopsi pola diet sehat dan lebih ramah lingkungan dapat menjadi langkah besar untuk memperbaiki kesehatan global,” saran peneliti.
Daging panggang, ayam goreng, kentang goreng, dan kawanannya tampak lebih menggoda untuk disantap. Inilah yang membuat banyak orang tak “akrab” dengan sayur dan buah.
Padahal, sayur dan buah kaya berbagai vitamin dan mineral yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit.
Konsumsi sayur dan buah tak seburuk dan sesulit yang dibayangkan kok. Berikut ini enam cara mudah untuk makan sayur dan buah lebih banyak dari Heather Mangieri, konsultan nutrisi dan juru bicara dari American Dietetic Association.
Untuk emmenuhi lima porsi buah dan sayuran dalam sehari, mulailah makan lebih awal dengan makanan pagi Anda, ujar Mangieri.
Ini bisa berarti menambahkan potongan pisang pada sereal, potongan strawberi pada yoghurt ataupun irisan sayuran untuk campuran telur dadar Anda.
Letakkan sayuran dan buah-buahan di tempat yang terlihat oleh seluruh anggoa keluarga, termasuk Anda.
Siapkan semangkuk berisi potongan buah di dalam kulkas, agar bisa langsung terlihat saat anggota keluarga mencari camilan di kulas.
Siapapun tentu akan lebih tertarik makan buah yang sudah siap makan ketimbang makan buah yang masih dalam keadaan utuh.
Selain itu, Anda juga bisa menyiapkan rebusan wortel di meja makan sebagai pilihan lain untuk camilan.
Sayuran beku seperti kacang polong dan wortel adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan Anda selalu memiliki sayuran di rumah, kata Mangieri.
Mudah untuk disiapkan dan tahan dalam waktu lama. Mangieri merekomendasikan merebus sayuran tersebut dan menambahkannya di piring makan Anda.
Nutrisi sayuran beku umumnya sama dengan sayuran segar, menurut Keri Gans, yang merupakan juru bicara American Dietetic Association.
Pedoman baru merekomendasikan setengah dari piring makan Anda diisi dengan buah-buahan dan sayuran.
Jadi, cobalah untuk memasak menu makanan dengan bahan daar sayuran.
Sehingga, kebutuhan akan sayuran lebih mudah untuk terpenuhi. Setelah itu baru pikirkan tentang biji-bijian dan protein sebagai makanan pendamping, kata Mangieri.
Ketika Anda ingin mengonsumsi buah dalam bentuk jus, pilihlah yang berlabel 100 persen buah atau sayur. Ini dapat menjadi cara untuk mengonsumsi buah, menurut USDA.
Namun, Anda harus berhati-hati tentang ukuran porsi dan pastikan Anda tahu seberapa banyak yang harus dikonsumsi. Jangan sampai Anda terlalu banyak mengonsumsi kalori tambahan dari jus.
“Buah-buahan adalah permen alami.” ujar Mangieri.
Ia merekomendasikan buah beri yang dihaluskan sebagai saus tambahan untuk es krim Anda. Meski es krim tidaklah baik untuk Anda, saus buah tanpa tambahan gula akan lebih baik ketimbang tambahan cokelat.
Menurut Mangieri, sangat penting mengontrol porsi makanan penutup. Selama dikonsumsi dalam jumlah tepat, hidangan penutup boleh dinikmati. Tapi, pastikan juga kalori yang masuk sesuai dengan kalori yang keluar dari tubuh.
Anda juga bisa mengonsumsi buah-buahan dalam bentuk smoothie.
Mangieri menyarankan menggunakan yoghurt dan tanpa tambahan gula. “Kembalilah ke dasar dan nikmati rasa manis alami dari buah,” ujar Mangieri.