Valentino Rossi minta kepada media dan pengamat untuk tidak memprovokasinya dengan dukungan berlebihan kala membalap di “kampung”nya, Mugello Circuit, Minggu, 22 Mei 2016.
“Jangan provokasi saya dengan komentar berlebihan. Saya punya masalah kalau tampil di Mugello. Membalap di Mugello memang memberikan pengalaman menyenangkan,” tulis Rossi di blog pribadinya, Kamis, 19 Mei 2016.
“Terkadang hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi diri saya untuk bisa menjaga fokus.”
“Saya cinta Mugello dan atmosfernya. Tapi sangat sukar bagi saya untuk tetap berkonsentrasi karena selalu ada banyak teman dan penggemar di sekitar saya,” kata Rossi seperti dikutip dari Crash.
“Namun karena alasan itulah Mugello selalu menjadi balapan yang spesial bagi saya.”
Rossi saat ini tetap tercatat sebagai pebalap yang paling sering menang di sirkuit bersejarah Mugello, meski beberapa tahun terakhir kerap bertekuk lutut di hadapan para pebalap Spanyol.
Rossi pernah memenangi GP Italia tujuh kali secara beruntun di kelas MotoGP
Ia befrjani akan coba dipertahankan prestasi itupada balapan akhir pekan ini.
“Saya punya beberapa kemenangan di sini, banyak pertarungan hebat, dan juga kenangan yang bagus. Saya kira tahun ini kami bisa kompetitif karena motor kami bagus dan juga saya dalam kondisi yang bugar.”
Untuk merebut kemenangan, Rossi harus mengalahkan para pebalap Spanyol yang mendominasi Mugello dalam tujuh tahun terakhir.
Terakhir kalinya pebalap non-Spanyol memenangi balapan di Mugello memang terjadi pada tujuh tahun silam ketika Casey Stoner masih bersama Ducati.
Sisanya dimenangi oleh Jorge Lorenzo empat kali, Marc Marquez dan Dani Pedrosa masing-masing sekali.
GP Italia akan digelar pada akhir pekan ini.
Sesi latihan bebas pertama dan kedua berlangsung Jumat besok, kualifikasi pada Sabtu, dan balapan pada Minggu siang waktu setempat.
Rossi sendiri akan berharap bisa memutus jejak mengesankan para pebalap Spanyol di enam tahun terakhir.
Selain Rossi, para pebalap Italia lain juga akan berupaya memutus kemenangan para pebalap Spanyol.
Selain Rossi, terakhir kalinya ada pebalap Italia yang menang di rumah sendiri terjadi pada enam belas tahun lalu, atau adalah Loris Capirossi yang menjadi juara setelah terlibat pertarungan hebat dengan dua kompatriotnya, Max Biaggi dan Rossi.
Kabar lain yang menggembirakan Rossi sebelum terjun di balapan Mugello adalah kepastian Maverick Vinales sebagai tandemnya di Movistar Yamaha.
Vinales telah menyetujui kontrak berdurasi dua tahun di Yamaha.
Pengumumannya akan berlangsung akhir pekan ini.
Sejumlah media seperti El Pais, Motorsport.com, dan Crash.net, mengabarkan Vinales sudah setuju dan menandatangani kontrak dengan Yamaha untuk menggantikan peran Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati musim depan.
Baik kubu Movistar Yamaha dan Suzuki diklaim akan mengumumkan kepindahan Vinales jelang konferensi pers GP Italia di Sirkuit Mugello.
Vinales (21 tahun) yang merupakan pebalap termuda di MotoGP musim ini, diklaim sudah memutuskan hengkang ke Yamaha di sela balapan GP Perancis di Sirkuit Le Mans dua pekan lalu.
Vinales memulai karier di MotoGP bersama Suzuki musim lalu.
Prestasi terbaik juara dunia kelas Moto3 itu adalah finis di posisi ketiga pada balapan GP Perancis.
“Pada akhirnya mungkin ini merupakan cara terbaik Yamaha untuk memberikan tekanan kepada Vinales,” ujar Suppo.
Sementara untuk menggantikan posisi Vinales di Suzuki, tim pabrikan asal Jepang itu diklaim akan merekrut Andrea Iannone dari Ducati.
Maverick Vinales sendiri menyatakan salah satu godaan terbesar untuk bergabung dengan Movistar Yamaha musim depan adalah menjadi rekan setim Valentino Rossi.
Vinales hingga kini belum memutuskan masa depannya bersama Suzuki.
Berbicara kepada Cycle World, Vinales tidak memungkiri bergabung dengan Yamaha adalah tawaran yang menggiurkan.
Tidak hanya Yamaha memiliki sepeda motor yang lebih kompetitif, tapi juga karena kehadiran Rossi.
Vinales mengatakan bisa menjadi rekan setim The Doctor akan meningkatkan kariernya, sama seperti yang dialami Lorenzo yang hingga kini sudah mengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP.
“Menjadi rekan setim Rossi akan membantu saya tumbuh sebagai pebalap. Dia punya banyak sekali pengalaman. Jika dia punya sembilan gelar juara dunia, maka dia punya sesuatu yang spesial,” ujar Vinales.
“Kompetisi dengan rekan setim seperti Rossi membantu Anda meningkatkan performa. Lihat saja Lorenzo, dia sudah memenangi tiga gelar juara dunia MotoGP.”