Walaupun secara global mengalami tekanan paling berat, hari ini, Kamis, 02 Juni 2016, harga emas sesi Asia sempat naik tipis karena investor terus melihat prospek kenaikan suku bunga AS pada awal bulan ini.
Pada sesi sebelumnya, emas terus terus mendapat tekanan dengan berada di dekat posisi terendah tiga bulan.
Di perdagangan lokal, terutama emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, juga mengalami tekanan dan tak bergerak dari hari sebelumnya yang sempat naik Rp 1.000 per gram.
Tekanan terhadap harga emas global berasal dari data manufaktur AS bulan Juni dirilis lebih kuat dari yang diperkirakan.
Sebaliknya, Departemen Perdagangan AS juga melaporkan bahwa belanja konstruksi anjlok pada bulan April, dan merekam kinerja terburuk sejak Januari lima tahun silam.
Emas mengalami pergerakan bulanan terburuk dengan anjlok sebanyak lebih dari lima persen, di tengah indikasi kuat dari Fed dapat lebih lanjut untuk mengencangkan kebijakan moneter di beberapa titik pada musim panas ini.
Ekonomi global sedang terus berjuang. China, Jepang, Rusia, Australia, zona Eropa, AS, Kanada, Brasil, dan banyak negara lain melaporkan tingkat pertumbuhan yang hanya terlihat suram.
Pertanyaannya sekarang ketika the Fed menaikkan suku bunga, apakah ada efek lanjutan dari ekonomi China ?
Apakah perekonomian China dapat runtuh ?
Ingat bahwa Cina adalah negara ekonomi terbesar kedua di dunia.
Jika ekonomi China jatuh, maka hal itu dapat memiliki efek langsung pada ekonomi global.
Bank-bank sentral di seluruh dunia sedang terus mencoba untuk membuat kebijakan yang telah gagal berulang kali.
Suku bunga rendah dan pencetakan uang. Ingat bahwa emas adalah lindung nilai yang besar terhadap devaluasi mata uang dan emas akan bereaksi ketika kredibilitas bank sentral dipertanyakan dan akan membuat harga emas akan bergerak lebih tinggi.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis pagi WIB, harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus yang merupakan kontrak paling aktif diperdagangkan tergelincir di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Harga logam mulia ini pada perdagangan sehari sebelumnya juga telah mengalami penurunan tipis. Namun juga dihitung secara jangka panjang, harga emas masih mengalami kenaikan sekitar empat belas persen jika dihitung sejak awal tahun.
Para investor cukup mendapatkan keuntungan yang besar pada kuartal pertama tahun ini.
Data manufaktur AS yang baru saja keluar memberikan dukungan kepada rencana kenaikan suku bunga the Fed sehingga menekan harga emas. Kenaikan suku bunga the Fed akan mendongkrak imbal hasil surat utang sehingga membuat emas menjadi tidak menarik lagi.
“Masih ada banyak alasan untuk tetap memegang emas, tetapi memang potensi keuntungannya tidak sebesar sebelumnya,” jelas David Govett, analis di Marex Spectron.
Sementara itu harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbkayau Antam tak berubah atau tetap di Rp 578 ribu per gram pada perdagangan Kamis pagi WIB.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam.
Hal yang sama juga terjadi pada harga pembelian kembali atau harga buyback.
Pada Kamis ini, harga buyback emas Antam tetap di Rp 521 ribu per gram. Itu berarti jika Anda ingin menjual emas, makaAntam akan menghargainya Rp 521 ribu.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satukilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga berangkat siang Kamis, stok emas Antam masih tersedia kecuali emas Antam ukuran 10 gram yang sudah habis terjual.