Bangun pagi dan nyeri punggung adalah dua hal yang saling “bersahabat” untuk mengenyahkan momen kesegaran yang ingin Anda dapatkan di waktu terbaik itu
Dan ternyata, ada alasan ilmiah di balik nyeri punggung saat bangun pagi.
Seperti ditulis di laman situs Telegraph, Rabu, 10 Agustus 2016, para ilmuwan dari Manchester University menemukan bahwa kondisi nyeri punggung saat bangun pagi disebabkan oleh ibuprofen alami dalam tubuh.
Ibuprofen adalah senyawa yang biasa terdapat pada obat pereda sakit, demam, dan nyeri.
Senyawa anti-inflamasi ini bekerja saat manusia tidur.
Dan ketika jam biologis manusia masuk ke sesi sadar dan terbangun, tubuh secara aktif menekan protein anti-inflamasi tersebut dengan cepat.
Proses inilah yang menyebabkan rasa pegal saat bangun pagi.
Dengan memahami mekanisme ini, para ilmuwan tengah mengembangkan obat untuk mengatasi peradangan seperti arthritis, atau peradangan yang menyebabkan kaku sendi hingga sulit bergerak.
“Dengan memahami jam biologis manusia mengelola peradangan pada tubuh, kami dapat mulai mengembangkan pengobatan baru,” kata Julie Gibbs dari the Centre for Endocrinology and Diabetes di Institute of Human Development the University of Manchester.
“Dengan mengadaptasi waktu saat terapi ini diberikan, kami mungkin dapat membuat terapi ini lebih efektif,” lanjutnya.
Gibbs dan rekannya yang lain berusaha memahami mekanisme sel sendi manusia dan tikus dalam menghadapi peradangan. Mereka menemukan, sel pada dasarnya memiliki ritme selama dua puluh empat jam.
Namun, ritme tersebut dapat diputus oleh sebuah protein bernama cryptochrome yang memiliki efek anti peradangan yang signifikan.
Dan ketika obat diberikan untuk mengaktifkan cryptochrome, senyawa ini dapat memberikan bukti melindungi sel dari peradangan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Federation American Societies for Experimental Biology tersebut dapat mengarahkan pada pengembangan obat rematik baru.
Masalah sendi seperti rematik menjadi masalah yang hampir dimiliki oleh banyak orang..
Di luar itu, diperkirakan delapan puluh persen dari populasi pernah merasakan sakit di punggung.
Sebagian besar dialami oleh para lansia karena penurunan fungsional dari susunan tulang belakang. Tidak hanya itu, keluhan nyeri sendi juga lebih banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.
Sebuah studi dari Annals of the Rheumatic Diseases menyarankan untuk mendapatkan tidur malam yang baik dapat diperoleh dengan menghindari kerja malam.
Tindakan ini dapat melindungi jam tubuh dan menghindari masalah dengan punggung di kemudian hari.
Nyeri adalah gejala gangguan kesehatan yang sangat umum dan karenanya ada banyak kesalahpahaman dan mitos yang bisa semakin mengacaukan kondisi yang sudah buruk menjadi lebih buruk lagi.
Namun, ada juga beberapa rumor yang terdengar konyol dan memang sesuai dengan fakta.
Jika nyeri sendi Anda terasa semakin parah saat udara dingin atau hujan, itu bukan halusinasi.
Perubahan tekanan barometer, dapat menyebabkan beberapa orang-terutama orang-orang dengan arthritis- mengalami peningkatan rasa nyeri pada persendian.
Para ahli berpikir, ini terjadi karena tekanan barometer dapat memengaruhi tekanan pada persendian.
Ketika cuaca memanas, atau sistem tekanan tinggi bergerak masuk, tekanan barometer akan berkurang dan dengan demikian tekanan pada sendi juga berkurang.
Terlepas dari pemulihan pasca cedera, banyak ahli mengatakan istirahat adalah salah satu yang terburuk hal yang dapat Anda lakukan untuk nyeri punggung.
Jika Anda tidak aktif, tubuh Anda akan mengalami fase yang disebut deconditioned dan ini menyebabkan sakit yang lebih buruk ketimbang Anda bergerak (dengan hati-hati dan terukur). Peregangan dan yoga bisa membantu mengurangi rasa sakit Anda.
Jika Anda kelebihan berat badan, kaki Anda membawa bobot tubuh yang berlebihan dan ini berarti tekanan bertambah, terutama pada persendian di area bawah tubuh. Jika berat badan berkurang, otomatis tekanan dan rasa nyeri juga akan berkurang.
“Mengurangi beberapa kilo benar-benar dapat membantu mengurangi nyeri sendi di lutut dan pinggul,” kata Patience White, MD, MA, Wakil Presiden Kebijakan Kesehatan Masyarakat di Arthritis Foundation.
Hanya karena para ahli tidak dapat menemukan sumber nyeri seseorang, tidak berarti mereka tidak merasakannya! Sakit adalah interpretasi otak terhadap peristiwa neurologis yang disebut “nosisepsi”.
Dan karena kompleksitas dari tubuh manusia, para ahli masih belum bisa menentukan semua kemungkinan penyebab nosisepsi.
Fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis hanya dua dari banyak kondisi sulit yang dapat menyebabkan nyeri persisten.
Rasa sakit tak boleh diabaikan, sekecil apapun. Bahkan jika rasa sakit Anda membaik segera setelah minum obat bebas, tetap temui dokter jika sakit itu terus berulang dan semakin buruk selama setidaknya satu minggu.