Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menganggap keunggulan lima puluh tiga poin atas Valentino Rossi di puncak klasemen sementara tidak cukup baginya untuk mengamankan gelar juara dunia musim ini.
Marquez difavoritkan merebut gelar juara dunia MotoGP ketiganya musim ini setelah unggul 53 poin atas pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, dengan tujuh seri tersisa.
Marquez mengakui keunggulan poin dari Rossi memberinya keuntungan.
Tapi, pebalap asal Spanyol itu tetap yakin keunggulan itu tidak akan cukup untuk mengamankan posisi dari kejaran Rossi.
“Ini keunggulan besar, Anda tidak bisa kehilangan poin itu dalam dua kali balapan. Tapi, saya harus melihat bagaimana cara terbaik untuk mempertahankannya,” ucap Marquez seperti dikutip dari GPOne.
“Saya tahu semuanya bisa terjadi. Saya punya keuntungan yang cukup bagus, tapi tidaklah cukup,” sambungnya.
Marquez berhasil finis di posisi ketiga pada balapan GP Republik Ceko, akhir pekan lalu, meski mengaku memilih strategi ban yang salah.
Hasil di Sirkuit Brno tersebut membuat Marquez semakin percaya diri.
“Yang penting saat ini adalah saya merasa kuat di semua kondisi. Saya menunjukkan hal itu di balapan GP Ceko.”
“ Saya mampu tampil cepat di kondisi kering, dan ini bukan trek terbaik untuk gaya membalap saya,” ucap Marquez.
Tekanan untuk Marquez tidak hanya datang dari Rossi.
Rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo, saat ini berada di posisi ketiga juga men jadi ancaman
Seri selanjutnya akan berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris, 04 September mendatang.
Untuk bisa menjadi juara dunia MotoGP musim ini, Marc Marquez mencoba melihat peta persaingan pada delapan sisa seri balapan.
Selain itu Marquez juga menilai Ducati Corse merupakan tim yang bisa menggagalkan peluangnya untuk meraih gelar juara dunia.
Ducati terlihat sangat cepat saat mengaspal pada seri ke-10 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
Tim asal Bologna, Italia tersebut menempatkan kedua pembalapnya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso berdiri di podium.
Tak pelak, The Baby Alien-julukan Marquez- mewaspadai kekuatan yang dimiliki Ducati, meskipun ia merujuk Yamaha sebagai pesaing utamanya.
Bagi Marquez, mesin Desmosedici tetap menakutkan pada seri yaitu kesebelas di Sirkuit Brno.
“Lawan kami untuk gelar juara adalah Yamaha, tapi kami tak bisa melupakan Ducati karena mereka bisa finis di antara kami dan menjadi lawan lainnya untuk meraih poin.”
“Mungkin mereka tak konsisten seperti Yamaha, tapi mereka memiliki motor yang bagus,” ujar Marquez seperti dikutip Crash.
“Ducati sangat cepat di Qatar. Sama seperti di Austin dan pastinya akan sama seperti beberapa sirkuit lainnya. Sebagai contoh Brno, sirkuit di mana mereka bisa tampil sangat cepat,” pu
Untuk menenagkan dirinya menjelang balapan di Silverstone Marquez, memanfaatkan libur sepekan bersama sang adik, Alex Marquez.
Kakak beradik ini kompak memamerkan kebersamaan mereka di akun Instagram masing-masing.
Dalam foto tersebut terlihat Marc dan Alex sedang berolahraga bersama. Selain itu, keduanya juga terlihat hanya mengenakan celana pendek tanpa kaos.
Bersama foto tersebut, Alex menuliskan keterangan ‘berkeringat sebentar’. Sementara Marc, mengunggah ulang foto tersebut dari akun Instagram Alex.
Kakak beradik ini memang sama-sama menggeluti dunia balap motor. Alex sendiri merupakan pembalap yang kini aktif Moto2.
Meski belum memetik prestasi di kelas Moto2, saat masih menjajal Moto3, pemuda berusia dua puluh tahun sempat meraih gelar juara dunia pada dua tahun silam.
Sementara Marc saat ini tengah berusaha mempertahankan posisi di puncak klasemen sementara MotoGP 2016.
Hingga saat ini, pembalap berpaspor Spanyol tersebut berada di puncak klasemen sementara MotoGP 2016 dengan raihan seratus sembilan puluh tujuh poin.