Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tidak akan mengubah filosofi sepak bolanya hanya karena kesalahan yang dibuat Claudio Bravo dalam laga lawan Barcelona.
Kesalahan Bravo terjadi ketika ia keluar dari gawang dan mengoper bola ke arah rekannya berakibat fatal. Ketika Luis Suarez memotong bola dan langsung menembakkan bola ke gawang.
Bravo memang sempat bereaksi menepis bola namun lantaran posisinya di luar kotak penalti, maka kartu merah pun diberikan padanya.
“Maaf saja, sampai hari terakhir dalam karier saya, saya akan terus berusaha bermain dari belakang.”
“Ada momen ketika seorang kiper harus menendang bola jauh, namun Bravo berusaha mengatur ritme dari belakang. Terkadang, hal seperti ini memang terjadi,” ujar Guardiola seperti dikutip Mirror.
Guardiola juga tak akan menyudutkan Bravo usai mantan kiper Barcelona itu melakukan kesalahan fatal.
“Saya sudah berbicara dengannya. Bravo terlihat kecewa namun ini bagian dari permainan. Bravo tahu apa yang baru saja ia lakukan dan dia akan belajar dari hal itu.”
“Bravo memiliki banyak pengalaman dan ia adalah salah satu kiper terbaik dalam 10 tahun terakhir. Saya tak pernah ragu terhadapnya,” kata Guardiola.
Setelah kartu merah Bravo dalam kondisi timnya tertinggal satu gol, Guardiola menyadari peluang timnya untuk menang menjadi sangat tipis.
“Dengan sebelas pemain pun, menghadapi Barcelona merupakan hal yang sulit. Dengan 10 pemain, maka sama saja laga sudah berakhir,” kata Guardiola.
Selain kasus blunder Bravo, Pep juga mendapat kritikan tajam setelah mencadangkan Sergio Aguero.
Guardiola pun mengungkapkan memainkan Kevin de Bruyne sebagai ‘false nine’ dalam skema formasi empat-tiga-tiga saat menghadapi Barcelona.
Gelandang serang asal Belgia itu diapit Nolito dan Raheem Sterling di sayap.
Di tengah, Guardiola memainkan trio David Silva, Ilkay Guendogan, dan Fernandinho. Strategi Guardiola awalnya berjalan cukup apik, hingga akhirnya Claudio Bravo mendapat kartu merah di awal babak kedua.
Ditanya mengenai keputusannya untuk tidak menurunkan Aguero sebagai starter, Guardiola mengatakan hal itu dilakukannya agar bisa mengimbangi permainan lini tengah Barcelona.
“Tidak, Aguero tidak cedera. Saya memutuskan untuk menurunkan pemain lainnya. Saya ingin lebih banyak gelandang hari ini, itu alasan utamanya,” ujar Guardiola kepada BT Sport seperti dikutip dari Metro.co.uk.
“Kami punya target menang di sini. Saya tahu betapa pentingnya Sergio Aguero untuk kami, tapi saya ingin lebih banyak gelandang di lini tengah,” sambungnya.
Aguero sendiri baru dimasukkan Guardiola sebagai pengganti Guendogan pada menit ke-79. Namun, kehadiran penyerang asal Argentina itu tidak banyak membantu penampilan ManCity, yang sudah tertinggal tiga gol ketika Aguero masuk.
Dua kartu merah mewarnai kekalahan ManCity dari Barcelona.
Barcelona juga mendapat kartu merah setelah Jeremy Mathieu mendapat kartu kuning kedua
Tidak hanya Guardiola meminta City mengusir kepanikan.
Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, juga menyerukan hal serupa.
De Bruyne mengaku yakin Manchester City bisa bangkit pada pertandingan selanjutnya.
“Hal yang buruk saat Anda kalah. Namun, menurut saya, cara kami bermain adalah hal yang bagus. Bahkan, sebuah tim bagus seperti Barcelona tidak semudah yang orang pikirkan,” kata De Bruyne.
De Bruyne menilai timnya tidak perlu mengubah gaya penampilan mengacu kekalahan tersebut. Pemain asal Belgia tersebut berpendapat kekalahan itu akibat sejumlah kesalahan yang dilakukan tim.
“Pada akhirnya, mereka mencetak empat gol. Terlihat buruk tetapi saya tidak yakin kami merasa buruk. Orang-orang mengatkan apa yang mereka inginkan. Ini cara kami bermain dan kami akan memenangi banyak laga dengan cara seperti ini,” ujar De Bruyne.
Dengan kekalahan itu, Manchester City kini tidak menang dalam empat laga, setelah sempat membukukan sepuluh kemenangan beruntun pada awal musim.
Selanjutnya, ketangguhan Manchester City akan diuji saat menjamu Southampton