Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Institute of Human Genetics di University of Bonn, dan dikutip oleh laman “askmen,” menyimpulkan adanya hubungan mereka yang bertubuh pendek dengan kebotakan lebih cepat.
“Pria pendek punya kecenderungan mengalami kebotakan lebih cepat dibanding rekan mereka yang jangkung,” tulis jurnal yang dikeluarkan Institute of Human Genetics
Mereka menyimpulkan adanya hubungan genetik antara tinggi badan dan kecenderungan pria untuk mengalami kebotakan prematur.
Intinya, jika Anda terhitung pendek, bersiaplah untuk mengalami kebotakan.
Bukan hanya itu. Studi juga menemukan bahwa kerontokan rambut prematur berhubungan dengan ciri-ciri fisik dan penyakit seperti pubertas dini, beragam kanker, warna kulit terang dan kepadatan tulang.
Penelitian sebelumnya menemukan kebotakan dini berhubungan penyakit jantung dan kanker prostat.
Kaitan dengan kanker prostat itu didukung oleh studi baru ini tetapi risiko penyakit jantung masih lebih kompleks.
Gen-gen yang mengurangi risiko itu ditemukan bersamaan dengan gen yang meningkatkan risiko.
“Kami mampu mengidentifikasi enam puluh tiga perubahan genome manusia yang meningkatkan risiko kerontokan rambut prematur,” jelas Dr Stefanie Heilmann-Heimbach dalam rilis pers. Ahli genetika dari University of Bonn itu merupakan pemimpin penelitian ini.
“Beberapa perubahan-perubahan ini juga ditemukan dalam hubungan dengan ciri-ciri dan penyakit-penyakit lain,” katanya.
Tetapi yang terjadi di sini hanya dimengerti dalam batas tertentu. Saat ini tantangan dimulai untuk menganalisa mekanisme molekuler yang lebih detil.
Sebaliknya, jika mengalami kerontokan rambut, tak perlu khawatir.
“Risiko penyakit itu hanya meningkat sedikit,” jelas Prof. Markus Nöthen, juga dari University of Bonn.
“Namun senang melihat bahwa kerontokan rambut sama sekali bukan karakteristik yang terisolasi, melainkan menunjukkan beragam hubungan dengan karakteristik-karakteristik lain,” katanya.
Selain itu, kebiasaan menata rambut yang tidak tepat, misalnya pelurusan, bleaching, atau mengikat rambut dengan ketat terlalu lama, juga bisa menyebabkan rambut rontok.
Kehilangan lima puluh hingga seratus lima puluh helai rambut setiap hari sebenarnya hal yang normal.
Namun, jika Anda merasa rambut rontok dan menipis, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengingat apakah hal itu juga dimiliki orangtua atau saudara Anda.
Jika keluarga dekat Anda juga mengalaminya, kemungkinan Anda juga tak luput dari kebotakan.
Hal ini memang tidak bisa dicegah.
Saat ini belum ada terapi yang bisa secara efektif mengatasi kebotakan.
Namun, ada terapi transplantasi rambut yang diklaim efektif membuat rambut kembali tebal jika dilakukan di awal kerontokan rambut.