Lima hari menjelang laga puncak, atau final Liga Champions, penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo mengenyampingkan “spekulasi” tentang kekokohan pertahanan Juventus dan mengatakan, “pasti ada kelemahan dari kekokohan itu.”
Ronaldo ogah terpengaruh dengan gembar-gembor tembok pertahanan Juventus itu
Ia mengatakan, sesolid apapun tim lawannya itu tetap ada titik kelemahannya.
Ronaldo optimistis masih bisa menembus pertahanan skuat arahan Massimiliano Allegri saat bentrok pada final Liga Champions di Cardiff, Minggu dinihari, 04 Juni waktu setempat.
“Juventus adalah tim yang luar biasa, terbukti setelah mereka sukses memenangkan Liga Italia dan Coppa Italia. Mereka juga telah melakukan hal luar biasa di Eropa,” ujar Ronaldo seperti dikutip dari situs UEFA.
“Mereka kerap melakukan pertahanan yang sangat ketat, sama seperti Atletico Madrid. Meski Juventus memiliki pertahanan super kokoh, akan selalu ada titik lemahnya dan kami harus mencari tahu untuk menyerangnya.”
Juventus bersiap mencetak sejarah baru klub itu dengan meraih treble setelah meraih scudetto dan Coppa Italia.
Begitu pula Real Madrid, skuat arahan Zinedine Zidane itu menanti rekor jadi satu-satunya tim yang berhasil meraih Liga Champions dua tahun beruntun sejak kompetisi Eropa itu mulai berganti format.
Ronaldo sekali lagi optimistis, hanya Real Madrid yang kemungkinan bisa meraih rekor impresif tersebut setelah dalam tiga tahun sukses merengkuh trofi Liga Champions sebanyak dua kali.
“Setiap pemain di ruang ganti bertekad membuat sejarah. Ini akan sangat istimewa menjadi tim pertama yang meraih trofi dua tahun beruntun pada edisi Liga Champions,” tegas kekasih Georgina Rodriguez itu.
Namun, Ronaldo pun sadar, laga menghadapi Juventus bakal sangat sulit karena permainan solid lawannya itu dan tekanan psikis di final.
“Tapi kami adalah Madrid sehingga kami tahu kami memiliki target realistis memenangkannya. Final ini akan sama seperti pada tahun sebelumnya lawan Atletico Madrid,” ucap Ronaldo.
“Kedua tim akan berupaya memanfaatkan kesalahan satu sama lainnya. Tim manapun yang bermain minim kesalahan, akan memenangkannya dan semoga itu kami. Kami memiliki harapan tinggi.
Sementara itu, legenda timnas Inggris Michael Owen setuju dengan apa yang dikemukakan Ronaldo tentang tembok Juventus itu.
Ia juga setuju dengan pernyataan bintang Real Madrid bahwa blok pertahanan Juve akan bisa diobrak abriknya.
Owen mengungkapkan pula, Madrid boleh saja menikmati kehebatan penyerang bintang asal Portugal itu dengan sederet gelar di sejumlah kompetisi bergengsi.
Namun, Owen menambahkan, Madrid tak bisa mengklaim berjasa telah membesarkan Ronaldo.
Pasalnya, mantan penyerang yang pernah merumput di MU dan Madrid ini menganggap, Setan Merah lah yang telah membentuk kehebatannya, bukan Los Blancos.
“Ia jelas sekali berada di atas rata-rata dalam hal penampilannya di United. Jadi, saya tidak setuju jika Real Madrid mengklaim berjasa karena United dan Sir Alex Ferguson yang membentuknya dan ia hanya meneruskan kemajuannya di Real,” terang Owen seperti dikutip dari Goal.
Owen menerangkan, Ronaldo telah membuat masa-masa luar biasa di Manchester United dan tak pernah berhenti berkembang.
“Ia adalah pemain yang tak ada tandingannya. Ronaldo dan Lionel Messi telah mengerek sepak bola ke level baru untuk sekian lama, secara konsisten berada di atas,” ungkap Owen.
“Orang-orang tak bisa menyadari amat sulit untuk menjadi Ronaldo seperti sekarang ini karena jika Anda ingin melukiskan pesepak bola yang sempurna, hanya ada Ronaldo.”
Ronaldo saat ini masih akan memenuhi ambisinya membawa Real Madrid memperthankan gelar Liga Champions menghadapi Juventus pada laga final di Cardiff, 03 Juni waktu setempat.
“Tinggi badannya sempurna, ia tidak terlalu tinggi. Bentuk tubuhnya juga sempurna. Ia sangat cepat, memiliki dua kaki berbahaya, hebat di udara, bisa bertahan lama dan mencetak gol untuk kesenangan,” kata Owen.
“Jika Anda mengetik banyak kata untuk Ronaldo di komputer, tidak akan yang lebih sempurna darinya. Melihat rasa percaya diri, arogansi, dan bisa mengandalkan sendiri menjadi yang terbaik, sulit melihat yang bisa mendekati kehebatannya di masa mendatang.”