Apakah Anda termasuk dalam orang yang suka minum teh di pagi hari?
Minum teh hangat memang bisa menenangkan pikiran sekaligus membuat kita lebih bersemangat.
Namun, ada baiknya kita tidak sembarangan dalam mengonsumsinya, apalagi jika perut berada dalam kondisi kosong.
Teh ternyata memiliki sifat yang cenderung asam
Jika kita meminumnya saat perut masih dalam kondisi kosong, maka keseimbangan asam dan basa dalam perut akan terganggu sehinga bisa mengganggu sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Kebiasaan ini juga bisa mengganggu penyerapan zat besi secara alami sehingga kita akan lebih rentan terkena anemia.
Teh memiliki sifat diuretik atau membuat keinginan untuk buang air kecil meningkat.
Jika kita meminumnya di pagi hari, khususnya saat perut masih kosong, maka risiko untuk terkena dehidrasi meningkat. Tubuh akan terasa lemas dan otot akan lebih rentan terkena kram karena kondisi ini.
Minum teh saat perut dalam kondisi kosong bisa membuat kadar asam di dalam mulut meningkat dengan signifikan. Hal ini akan membuat erosi pada enamel gigi berlangsung dengan lebih cepat.
Minum teh saat perut masih dalam kondisi kosong akan mempengaruhi kinerja empedu dan membuat kita merasakan mual-mual. Perut juga akan terasa kembung dan tidak nyaman
Sebagaimana kopi, teh juga memiliki kandungan kafein. Mengonsumsinya di saat perut masih kosong akan memicu efek samping seperti kepala pusing dan sensasi tidak nyaman lainnya.
Selain itu juga dianjurkan minum the usai makan, terutama makan pagi
Namun begitu, kagi kebanyakan masyarakat Indonesia, minum teh setelah makan sudah jadi hal yang lumrah.
Rasa dan aroma teh yang ringan tetapi kaya memang cocok untuk membantu membersihkan mulut dan lidah dari sisa-sisa makanan Anda. Namun, tahukah Anda bahwa minum teh setelah makan ternyata ada efek sampingnya?
Setelah makan, pencernaan Anda bekerja untuk menyerap berbagai nutrisi dan zat dari makanan yang masuk. Teh bisa mengganggu proses ini.
Untuk mencari tahu lebih jauh soal efek samping minum teh habis makan, simak alasannya berikut ini.
Teh adalah salah satu minuman yang kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Minuman favorit banyak orang ini memiliki antioksidan yang tinggi.
Antioksidan mampu meregenerasi dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, mencegah penuaan dini, dan melawan radikal bebas.
Walau tidak sebanyak kopi, teh juga mengandung kafein yang akan membantu Anda tetap segar dan waspada. Untuk melancarkan sistem pencernaan Anda, beberapa jenis teh herbal seperti teh chamomile dan teh hijau bisa jadi solusinya.
Banyak penelitian membuktikan bahwa rutin minum teh bisa mengurangi risiko penyakit seperti kanker, hipertensi, penyakit hati, serangan jantung, dan stroke.
Selain itu, teh juga membantu menurunkan serta mengendalikan berat badan. Karena segudang khasiat yang ditawarkan ini, teh menjadi minuman favorit orang-orang, terutama di Asia, sejak berabad-abad lalu.
Meski teh sangat bermanfaat bagi kesehatan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda minum teh.
Salah satunya adalah kapan Anda sebaiknya minum teh. Baru-baru ini diketahui bahwa minum teh setelah makan berisiko mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh Anda.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutritional Biochemistry menemukan bahwa kandungan asam tannin dan polifenol dalam teh bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi. Pasalnya, asam tannin dan polifenol akan mengikat kedua zat gizi ini di dalam usus.
Akibatnya tubuh tidak akan bisa menyerap dan mengurai zat-zat ini. Padahal, Anda membutuhkan protein dan zat besi untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh.
Kegunaannya antara lain adalah membentuk jaringan dan sel-sel tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, menyediakan sumber energi, serta menghasilkan darah yang kaya oksigen.
Hasil penelitian yang serupa juga bisa dilihat dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition. Dalam studi tersebut, terbukti bahwa jika Anda mengonsumsi teh sambil makan atau habis makan, kandungan tannin dan polifenol dalam teh Anda pun akan langsung mengikat protein dan zat besi sebelum sempat diserap oleh tubuh.
Akibatnya, gizi yang Anda dapatkan dari makanan Anda pun jadi sia-sia. Maka, orang yang kekurangan zat besi atau menderita anemia sebaiknya menghindari minum teh baik habis makan atau sambil makan.
Bila Anda tidak dianjurkan untuk minum teh habis makan, kapan sebaiknya waktu terbaik untuk minum teh?
Kalau setelah makan Anda memang ingin minum teh, beri jeda kira-kira setengah jam sampai satu jam. Pilih jenis teh yaitu teh hijau.
Pasalnya, teh hijau bisa membantu melancarkan pencernaan dan tidak terlalu berdampak pada penyerapan zat besi dan protein layaknya teh hitam. Pastikan juga bahwa Anda tidak minum teh terlalu banyak setelah makan. Batasi sampai satu cangkir saja.
Idealnya, teh diminum kira-kira satu jam sebelum makan. Anda juga bisa minum teh di sela-sela waktu makan.
Pada saat ini, pencernaan Anda sudah selesai menyerap berbagai gizi yang diterima oleh tubuh waktu Anda makan. Kandungan teh yang bermanfaat juga jadi lebih mudah dicerna dan diserap tubuh.
Anda juga sebaiknya menghindari minum teh sebelum tidur. Di malam hari, sistem pencernaan Anda sudah tidak bekerja sebaik di siang hari.
Maka, tubuh akan lebih sulit untuk mengurai gula dan berbagai nutrisi penting dalam teh Anda. Teh juga mengandung kafein yang bisa membuat Anda terjaga dan sulit tidur.