Februari lalu, Twitter mengumumkan kebijakan baru yang melarang tindakan ke arah spamming atau menyebarkan kicauan secara masif dengan menggunakan bot di layanannnya.
Tak lama setelah diumumkan, kebijakan itu kini mendapatkan ‘korbannya’. Situs BuzFeed mengungkap sejumlah akun yang telah melakukan retweet secara masif atau meniru kicauan orang lain telah diblokir.
Seperti ditulis laman The Verge, hari ini, Senin, 12 Maret, akun yang diblokir memiliki jumlah pengikut mulai dari ratusan ribu hingga jutaan akun.
Akun yang terkena dampak tersebut beberapa di antaranya adalah @dory, @girlposts, dan @ginah.
Sementara saat dimintai keterangan, pihak Twitter menunjukkan kebijakan layanan yang telah dirilisnya pada Februari lalu.
Saat itu perusahaan dengan logo burung berwarna biru tersebut memang menargetkan pada akun-akun yang dianggap melakukan spamming.
Twitter pun mengungkap kebijakan barunya pada aplikasi pihak ketiga TweetDeck yang kerap digunakan untuk menyebarkan kicauan secara masif dan terjadwal.
Saking populernya, muncul isitilah TweetDecking untuk merujuk pada kegiatan tersebut.
Di pedoman yang dirilis Twitter, aplikasi tersebut tak diizinkan untuk mengicaukan konten yang sama atau secara substansi memiliki kemiripan dengan sejumlah akun.
Twitter juga melarang orang-orang untuk menggunakan beberapa akun untuk memberikan like, retweet, maupun mengikuti banyak akun di saat yang sama.
Untuk mencegah kicauan menjadi viral, Twitter pun melarang Tweetdeck dalam penyebaran kicauan serupa dengan hashtag tertentu melalui banyak akun.
Selain itu, pencegahan juga dilakukan melalui larangan pada pengguna yang berusaha menuliskan tweet serupa dengan tujuan untuk masuk dalam daftar trending topic Twitter.
Kebijakan tersebut dilakukan setelah adanya temuan 50 ribu akun yang terafiliasi dengan Rusia yang memengaruhi tujuh ratus ribuan orang dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat pada dua tahun lalu.
Ketika itu, Twitter berjanji akan mencegah layanannya dari kegiatan-kegiatan buzzer yang menggunakan sistem serupa bot.
Sebelumnya, awal bulan lalu, Twitter dikabarkan tengah mengembangkan fitur baru bernama Bookmarks.
Fitur yang sebelumnya sudah pernah diujikan di beberapa pengguna ini menurut laporan sudah resmi dirilis.
Seperti namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk secara pribadi menyimpan tweet di dalam menu bernama Bookmarks.
Metode ini lebih efektif, ketimbang pengguna harus retweet atau like hanya untuk menyimpan kicauan yang dimaksud.
Dengan Bookmarks, pengguna bisa menyimpan kicauan tanpa diketahui akun Twitter terkait.
Berbeda dengan metode like, dimana ketika akan muncul notifikasi bila ada pengguna lain menekan tombol like.
Adapun fitur Bookmarks ini akan muncul di ikon share yang baru. Setelah disimpan, Anda bisa membaginya melalui Direct Message atau share langsung di Twitter.
Pengguna bisa dengan mudah menyimpan tweet dengan tap ikon dan memilih Add Tweet to Bookmarks.
Tweet yang di-bookmark pun bisa dengan mudah dihapus kapanpun.
Fitur ini sendiri saat ini sedang di-rolling secara global untuk Android, iOS, desktop, dan mobile.
Hanya saja, karena proses rolling-nya dilakukan bertahap, ada kemungkinan tidak semua pengguna bisa langsung dapat update