Kala tiidur apakah Anda terbiasa dengan cahaya lampu
Kalau jawabannya iya maka mulai sekarang coba piker ulang dengan cahaya lampu tidur itu.
Lantas?
Kebiasaan tidur dengan ditemani lampu tidur yang terang menyimpan kemungkinan dampak buruk bagi kesehatan.
Selain dapat mengganggu irama sirkadian tubuh, penelitian menunjukkan adanya kemungkinan kontribusi cahaya di malam hari terhadap obesitas, depresi, bahkan kanker.
Tiap warna cahaya bisa menyebabkan efek yang tidak sama. Lampu dengan sinar berwarna biru pada siang hari dapat memberi efek positif pada suasana hati dan meningkatkan konsentrasi.
Namun, efeknya dapat berbalik pada malam hari, karena sinar warna biru justru memberi dampak negatif pada tubuh ketika saatnya beristirahat.
Melatonin adalah hormon yang memengaruhi irama sirkardian tubuh atau irama biologis tubuh yang berlangsung dua puluh empat jam.
Pancaran cahaya kepada tubuh ketika tidur malam justru dapat menghambat terbentuknya melatonin.
Kekurangan melatonin inilah yang diduga terkait dengan gangguan tidur dan gangguan kesehatan secara umum.
Itulah mengapa melatonin juga dapat diberikan sebagai obat tidur untuk membantu seseorang untuk lebih mudah terlelap dan digunakan untuk mengatasi gangguan tidur.
Jika cahaya lampu tidur sampai menimbulkan gangguan tidur, berikut beberapa risiko mengenai gangguan kesehatan yang dapat terjadi, seperti dikutip dari aladokter.com:
Dari sebuah penelitian, didapatkan kemungkinan kebiasaan tidur menggunakan cahaya dapat berdampak kepada pola makan yang meningkatkan risiko berat badan berlebih.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan penggunaan lampu tidur, bahkan dengan cahaya redup, dapat meningkatkan perubahan fisiologis tertentu.
Efek perubahan tersebut dapat menimbulkan perubahan tertentu pada otak dan memicu depresi. Meski demikian, hal ini masih terus diteliti.
Paparan cahaya pada malam hari sering dialami pada orang yang bekerja dengan sistem kerja shift.
Hal ini dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan reproduksi, terutama pada kaum wanita.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa semakin sering seorang wanita bekerja dengan sistem tersebut, maka semakin tinggi risiko siklus haid mengalami gangguan.
Para peneliti menduga, hal tersebut juga berkaitan dengan siklus tidurnya yang mengganggu stabilitas hormon.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sistem kerja shift dapat mengganggu siklus tidur serta menjadi salah satu faktor risiko kanker prostat dan kanker payudara.
Senada dengan hal tersebut, penelitian lain menyatakan bahwa tidur malam dengan lampu tidur yang menyala, merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Kualitas tidur akan turut berpengaruh kepada kualitas kesehatan seseorang pada umumnya.
Oleh karena itu, agar terhindar dari gangguan tidur yang disebabkan oleh cahaya pada lampu tidur, Anda dapat menerapkan tips-tips berikut:
Matikan semua sumber cahaya, termasuk ponsel, TV dan komputer. Disarankan untuk mematikannya sejak satu jam sebelum tidur.
Bila Anda memerlukan lampu tidur, pakailah yang berwarna merah dengan pencahayaan redup saat Anda tidur, karena efeknya yang paling rendah terhadap irama sirkadian dan melatonin, bila dibanding dengan warna lainnya.
Batasi pencahayaan yang masuk ke kamar Anda. Bila ada cahaya terang dari luar kamar, Anda bisa memberikan penghalang ataupun dengan memakai penutup mata.
Hindari menyalakan lampu yang terang ketika terbangun di malam hari.
Ketika Anda terbangun untuk melakukan sesuatu dan perlu menggunakan penerang, gunakan lampu dengan cahaya redup yang berwarna merah atau kekuningan.
Saat beraktivitas di siang hari, gunakan pencahayaan yang cukup terang. Hal ini akan membantu Anda untuk tidur di malam hari.
Bila Anda bekerja pada malam hari, usahakan untuk istirahat secukupnya pada siang hari.
Ketika tidur di rumah, biarkan kamar gelap sepenuhnya agar tubuh dapat beristirahat. Jika perlu, gunakan kacamata hitam untuk menghindari paparan cahaya.
Jika Anda takut gelap, ada banyak cara untuk mengatasinya. Anda bisa membaca buku panduan dalam mengatasi rasa takut gelap atau melakukan terapi kognitif perilaku untuk mengatasi fobia akan kegelapan.
Sebenarnya tidak diperlukan cahaya lampu tidur di malam hari untuk memperoleh tidur yang berkualitas. Jika memang terpaksa menggunakannya, pilih yang cahayanya bukan berwarna biru.
Meski semua warna masih menyimpan risiko menghambat produksi melatonin, efek cahaya biru bisa menghambat produksi melatonin hingga dua kali lebih kuat dibandingkan dengan warna lain.