close
Nuga Tekno

Google Tolak Banyak Aplikasi ke Play Store

Google mempublikasikan data baru mengenai upayanya memperkuat keamanan untuk para pengguna Android.

Perusahaan membuktikannya dengan memperketat penyaringan terhadap aplikasi-aplikasi yang akan masuk ke Play Store.

Dilansir Softpedia,, mengutip data baru itu, Google pada tahun lalu menolak lima puluh lima persen lebih banyak aplikasi untuk masuk ke Play Store dibandingkan dua tahun lalu

Sementara penangguhan aplikasi naik tidak kurang dari enam puluh enam persen.

Seluruh aplikasi tersebut dinilai berbahaya, sehingga bisa memicu aktivitas berbahaya termasuk adware dan mengumpulkan data pengguna.

Diungkapkan Product Manager Google Play, Andrew Ahn, peningkatan penolakan dan penangguhan aplikasi ini merupakan bentuk upaya berkelanjutan untuk memperkuat kebijakan, dan mengurangi jumlah aplikasi berbahaya di Play Store.

“Ini juga merupakan investasi kami dalam perlindungan secara otomatis dan proses ulasan manusia yang memainkan peran penting untuk mengidentifikasi dan menindak aplikasi-aplikasi buruk,” ungkap Product Manager Google Play, Andrew Ahn.

Ahn menjelaskan, Google tidak hanya bekerja keras mencegah berbagai aplikasi berbahaya mencapai Google Play Store.

Perusahaan juga berusaha memastikan bahwa aplikasi-aplikasi yang disarankan untuk diunduh tidak menerima pembaruan, atau perubahan fitur secara spesifik yang berbahaya.

Alhasil, katanya, Google Play Protect memindai tidak kurang dari lima puluh miliar aplikasi Android setiap hari.

Google pun berjanji akan melanjutkan fokusnya terhadap privasi pengguna pada tahun ini dengan sejumlah kebijakan baru yang akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan.

“Pada Oktober tahun lalu, kami mengumumkan kebijakan baru yang memperketat penggunaan izin SMS dan Call Log untuk membatasi kasus-kasus seperti sebuah aplikasi dipilih menjadi aplikasi bawaan pengguna untuk membuat panggilan atau mengirim pesan teks,” jelas Ahn.

Berdasarkan data Google, delapan puluh persen aplikasi berbahaya dikembangkan oleh pelanggar berulang dan jaringan developer nakal.

Raksasa mesin pencari itu pun berkomitmen akan lebih memperhatian kategori-kategori aplikasi bermasalah tersebut.

Selain itu Google terus menghadirkan fitur baru untuk berbagai layanannya, termasuk Maps. Menurut laporan terbaru, Google Maps akan memiliki fitur terkait riwayat lokasi.

Google Maps akan memiliki fungsi baru yang bisa secara otomatis menghapus riwayat lokasi jika pengguna menginginkannya. Namun belum ada konfirmasi tentang tanggal peluncurannya.

Saat ini, Google Maps melacak lokasi pengguna untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Hal tersebut mempermudah pengguna melihat histori lokasinya agar lebih mudah menavigasi ke tujuan tertentu.

Google Maps sebetulnya sudah memiliki opsi untuk menghapus riwayat lokasinya secara manual. Namun dengan fitur baru ini, aplikasi akan bisa melakukannya secara tomatis.

Selain itu, juga akan ada fitur baru lain, di mana Google Maps akan bisa memberikan rekomendasi berdasarkan acara pribadi pengguna.

Artinya, aplikasi pemetaan itu akan bisa melihat ke data kalender yang ada di Gmail. Namun, pengguna nantinya bisa menonaktifkan fitur tersebut.

Google dilaporkan tengah berusaha mendorong ekosistem miliknya, tidak hanya software tapi juga hardware.

Perusahaan pun disebut sedang menyiapkan sejumlah produk baru, termasuk jam tangan pintar, ponsel, dan speaker baru untuk tahun ini.

Dilansir Phone Arena, setelah selama beberapa tahun merilis lini smartphone premium dengan seri Pixel, Google dilaporkan sedang menyiapkan produk untuk segmen menengah.

Sejauh ini belum ada informasi tentang harga jual smartphone Pixel “murah”, tapi kemungkinan akan lebih murah daripada iPhone XR. Seperti diketahui, iPhone XR merupakan smartphone baru termurah Apple saat ini.

Kehadiran Pixel versi murah ini dinilai akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan bisnis hardware Google pada tahun ini. Setidaknya, sampai generasi terbaru dirilis pada tahun depan.

Selain dari smartphone Pixel, produk lain yang menarik adalah Pixel Watch. Perangkat wearable pertama Google ini awalnya direncanakan debut bersamaan dengan Pixel 3 pada tahun lalu, tapi peluncurannya ditunda karena berbagai alasan.

Kemudian produk lain adalah speaker pintar terbaru. Namun belum ada informasi mengenai produk baru ini.

Sejauh ini belum ada konfirmasi tentang jadwal peluncuran berbagai produk baru tersebut. Namun, Google diperkirakan akan fokus memperluas kerja sama untuk produk-produk barunya di wilayah Asia.