Twitter memiliki beberapa kriteria yang digunakan untuk menduga suatu akun merupakan akun bot.
Berikut beberapa aktivitas spam yang dilarang oleh Twitter seperti tertulis dalam blog media sosial itu.
Kriteria ini digunakan Twitter untuk menghalau akun bot pada perhitungan topik populer di layanan media sosial mereka.
Sebab, dalam beberapa kasus topik populer yang tampak di Twitter bisa dimanipulasi dengan menggunakan jasa para pemilik akun bot atau para peternak bot. Berikut beberapa kriteria akun bot versi Twitter.
– Secara terus menerus membuat Tweet atau mengirimkan sebuah tautan via Direct Message, tanpa komentar apapun.
– Mengirimkan konten duplikat atau sama persis melalui berbagai akun.
– Mengirimkan konten duplikat berkali-kali di satu akun.
– Membuat akun duplikat atau sama persis; atau membuat akun, impresi maupun interaksi palsu antar akun palsu
– Memposting banyak konten yang bertujuan untuk memanipulasi atau mengacaukan tren di Twitter
– Mengirim banyak balasan atau mentions yang tidak diminta.
– Membeli atau berusaha meningkatkan interaksi akun secara palsu
– Menggunakan atau mempromosikan suatu layanan atau aplikasi yang mengklaim dapat meningkatkan jumlah pengikut, cuit ulang, suka (likes); atau membuat sebuah topik menjadi populer.
Sebelumnya, lewat siaran pers yang diterima terdapat beberapa kriteria akun bot tambahan.
– Jika pengguna tidak melakukan konfirmasi alamat email.
– Pengguna yang sama melakukan pendaftaran berulang kali secara terus menerus.
– Akun tersebut terus melakukan cuitan dan me-mention akun yang tidak mengikuti mereka.
– Perilaku yang mengindikasikan serangan terkoordinasi.
– Perilaku seperti melakukan cuitan dalam volume tinggi dengan tagar yang sama atau menggunakan akun yang sama tanpa balasan dari akun yang pengguna mention.
Peristiwa mengarahkan opini publik menggunakan media sosial belakangan memang marak terjadi di banyak negara. Khusus untuk Twitter, tahun lalu banyak laporan yang menyebut kalau topik populer di platform itu bisa disetir menggunakan akun bot.
Laporan dari BBC menyebut pengguna cukup membayar agar topik tertentu yang diminta bisa menjadi topik populer. Praktek ini dimanfaatkan untuk kepentingan komersil maupun politik.
Di India, laporan dari AltNews mengungkap dokumen untuk menyetel agenda bagaimana topik populer disebarkan lewat Twitter. Dokumen ini berisi instruksi cuitan dan tagar yang digunakan untuk membuat isu populer di negara tersebut.
Di Indonesia, isu tentara siber dan bot juga marak terutama saat menjelang Pemilu. Isu tentara siber, peternakan bot, juga marak terdengar.
Salah satu buzzer politik mengungkap bagaimana mereka bekerja untuk mengarahkan opini publik pada pemilu.
Tim yang beranggotakan sepuluh orang, mengendalikan dua ratus akun media sosial. Tim kecil ini merupakan bagian dari tim besar beranggotakan seratus orang dan menangani seribu akun media sosial.
Selain itu, Twitter mengklaim perhitungan topik populer di platformnya tidak terpengaruh cuitan dari akun bot. Cuitan bot itu menurut Twitter telah disaring oleh sistem anti akun bot. Juru Bicara Twitter mengatakan saat ini pihaknya telah mampu menghasilkan ruang percakapan trending topic yang bersih dari akun bot.
“Sekarang trending topic di Twitter itu lebih banyak percakapan alami atau organik. Akun akun bot tidak akan kami beri kesempatan untuk masuk atau ikut serta ke trending topic,” kata Juru Bicara Twitter
Lebih lanjut Twitter Indonesia mengatakan sistem anti akun bot secara aktif telah menyaring akun bot. Selain itu sistem akun bot telah mampu membaca tingkah laku akun-akun yang diduga merupakan akun bot.
“Algoritme Twitter lebih aktif dan kami bisa tahu tingkah lakunya mencurigakan. Benar tidak orang yang menggunakan akun itu sah, atau ini akun-akun baru yang dibuat sengaja untuk meramaikan pembicaraan soal pemilu,” kata juru bicara Twitter.
Juru Bicara Twitter Indonesia mengakui adanya keberadaan aplikasi pihak ketiga yang mampu membuat seseorang menjadi peternak akun bot. Aplikasi ini membuat suatu akun bisa mencuit dengan waktu dan jumlah yang telah ditentukan.
Juru Bicara Twitter Indonesia mengatakan dalam waktu satu menit, aplikasi ini bisa membuat satu bot bisa mencuit puluhan hingga ratusan kali.
“Memang ada aplikasi yang bisa buat misalnya setiap jam mencuit dengan jumlah tertentu, tapi itu bukan aplikasi buatan Twitter. Itu aplikasi buatan pihak ketiga yang dibuat khusus untuk momen-momen tertentu atau kegiatan tertentu,” kata Juru Bicara Twitter.
Mengutip dari blog Twitter, terdapat beberapa kategori spam yang merupakan salah satu kriteria suatu akun diduga merupakan akun bot.
“Algoritme Twitter lebih aktif dan kami bisa tahu tingkah lakunya mencurigakan. Benar tidak orang yang menggunakan akun itu sah, atau ini akun-akun baru yang dibuat sengaja untuk meramaikan pembicaraan soal pemilu,” kata juru bicara Twitter.
Juru Bicara Twitter Indonesia mengakui adanya keberadaan aplikasi pihak ketiga yang mampu membuat seseorang menjadi peternak akun bot. Aplikasi ini membuat suatu akun bisa mencuit dengan waktu dan jumlah yang telah ditentukan