Robin Van Persie mendukung MU yang menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer permanen. Eks striker Setan Merah itu yakin Solskjaer orang yang tepat untuk mengembalikan kejayaan klub.
Solskjaer menggantikan Jose Mourinho yang dipecat akhir tahun lalu. Legenda MU itu diberi kontrak hingga tiga tahun ke depan.
Namun dalam tujuh laga terakhir performa MU justru melorot. Mereka hanya meraih sekali kemenangan sehingga hanya finis di posisi keenam klasemen akhir Liga Inggris musim ini.
Meski demikian Van Persie menilai tugas Solskjaer baru dimulai musim depan. Apalagi MU akan memberikan kesempatan untuk memperbaiki skuat di bursa transfer musim panas ini.
Musim ini MU gagal meraih gelar apapun. Musim depan mereka juga hanya bertarung di Liga Europa.
“Saya pikir MU dan Solskjaer merupakan pasangan yang cocok. Mereka hanya sedang mengalami tren buruk dalam beberapa pekan terakhir,” kata Van Persie seperti dilansir Evening Standard.
“Saya hanya berharap Solskjaer diberikan waktu. Sangat normal jika mereka butuh waktu beradaptasi,” katanya menambahkan.
“Apalagi Solskjaer merupakan legenda MU. Saya pikir jika Anda memecatnya setelah kalah dalam enam laga bukan solusi terbaik.”
Ole Gunnar Solskjaer sudah lama menyatakan pensiun dari sepak bola dan kini menjadi pelatih di Manchester United. Meski begitu, Solskjaer yang merupakan mantan striker itu belum kehilangan sentuhannya di depan gawang.
Hal ini diungkapkan kiper ketiga MU, Lee Grant. Pada sesi latihan, Solskjaer seakan memberi pelajaran bagi pemainnya bagaimana cetak gol ke gawang lawan.
Nah saat latihan itu Solskjaer menunjukkan kebolehannya dalam mencetak gol. Dia seperti ingin beri contoh kepada pemain MU bagaimana menyelesaikan peluang.
“Untuk kali pertama saya ingin tahu apakah dia (solskjaer) masih bisa cetak gol atau tidak. Kami jalani sesi tembak-tembakan dan Solskjaer masih mematikan,” katanya seperti dikutip Goal.com.
Menurut Grant, Solksjaer seperti tidak sabar untuk menanti laga reuni MU vs Bayern Munchen. Dia masih menunjukkan keakuratannya dalam mencetak gol.
“Dalam beberapa kesempatan, dia kurang beruntung karena tembakannya mengenai tiang. Namun sentuhan dan instingnya masih saja,” ujar Grant.
Pengalaman menjadi kiper untuk pemain veteran sepertinya menjadi laga yang paling lama bagi Grant musim ini. Sepanjang musim, dia hanya satu kali main yaitu di Carabao Cup lawan derby County.
Tantangan sesungguhnya bakal dijalani manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer musim panas mendatang. Pasalnya ia harus mulai membangun MU dari nol lagi untuk kembali ke era kejayaan.
Solskjaer masuk menjadi manajer MU, Desember tahun lalu. Ia menggantikan Jose Mourinho yang dipecat manajemen.
Saat masih berstatus manajer interim, MU mampu menang dalam empat belas dari sembilan belas laga. Ia pun akhirnya direkrut sebagai manajer permanen hingga tiga tahun ke depan.
Salah satu tugas berat Solskjaer adalah merombak skuat. Maklum, banyak yang menilai MU tampil buruk karena banyak pemain yang tak cocok.
Selain itu MU juga dianggap terlalu mengandalkan satu-dua pemain. Berbeda dengan MU era Alex Ferguson yang mengandalkan kolektivitas tim.
“Saya pikir MU memang bukan klub yang membeli pemain jadi. Cristiano Ronaldo datang ke sini belum menjadi bintang, demikian juga Wayne Rooney,” kata Solskjaer seperti dilansir Evening Standard.
“Justru banyak pemain bergabung ke MU dan berkembang menjadi bintang. Itulah yang selalu menjadi contoh bagi saya,” katanya menambahkan.
Janji menarik pun dilontarkan Solskjaer jelang bursa transfer. Ia mengaku takkan membeli pemain mahal lagi seperti yang dilakukan manajer penerus Ferguson sebelumnya.
Ya, David Moyes, Jose Mourinho, Louis van Gaal mengubah tradisi transfer MU. Mereka cenderung membeli pemain yang sudah jadi berharga mahal.
Ironisnya hanya beberapa pemain berharga mahal yang sukses berseragam MU. Seperti Juan Mata, Paul Pogba, dan Romelu Lukaku.
Sementara lainnya justru hanya numpang lewat. Seperti Angel Di Maria, Radamel Falcao, dan yang terbaru Alexis Sanchez.
Beberapa nama pemain muda dikabarkan sudah masuk dalam pantauannya. Seperti Daniel James, Joao Felix, Jadon Sancho, dan Bruno Fernandes.
“Saya ingin pemain yang benar-benar membuat penonton kagum. Dan saya ingin membeli pemain yang memang sesuai dengan kebutuhan klub,” ujarnya.
“Yang jelas saya ingin mendapat pemain sejak hari pertama bursa transfer. Semakin cepat maka semakin baik sehingga saya bisa mendapatkan gambaran soal tim musim depan.”
Patut dinanti kiprah MU di bursa transfer musim panas nanti. Apakah kembali ke tradisi lama atau tetap membeli pemain mahal dan punya risiko gagal?