Kegaduhan kepindahan dari Manchester United mendapat tanggapan dari Robert Pires, mantan penyerang Arsenal.
Pires menyaran agar Pogba tidak meninggalkan Manchester United.
Pires mengatakan Pogba masih harus menyelesaikan urusan yang belum selesai. Ia menilai pemain Prancis itu direkrut dari Juventus dengan harga tinggi agar mengembalikan pamor Setan Merah sebagai klub besar.
“Saya menilai Paul Pogba sebagai pemain hebat, tapi saya juga tahu bahwa musim lalu amat sulit baginya. Banyak orang hanya bicara soal transfer karena Manchester United menghabiskan banyak uang,” ujar Pires dikutip dari Mirror.
“Mungkin amat sulit baginya untuk mengatasi, terutama di awal-awal. Tetapi bagi saya, hal terpenting tetap bertahan di [Man] United.”
Pires menganggap Pogba sudah berada di klub yang tepat. Untuk itu, gelandang Timnas Prancis tersebut harus membuktikan terlebih dahulu bahwa ia memang layak berada di salah satu klub kaya di Inggris.
“Ini adalah salah satu klub terbaik dan terbesar di dunia dan dia [Pogba] masih ada urusan yang belum selesai. Alasan United mengeluarkan banyak uang untuknya karena mereka sangat percaya dengan Paul [Pogba]. Dia bisa menjadi pemimpin sesungguhnya.”
“Ketika menghabiskan banyak uang seperti ini untuk Anda, itu karena mereka amat percaya dengan Anda. Saya tahu Paul sangat cerdas soal ini. Mereka sudah banyak berinvestasi untuknya, sehingga saya percaya Pogba harus meneruskan kariernya di Man United dan menunjukkan apa yang mereka tahu tentang dirinya,” kata Pires.
Sementara itu, media Spanyol ABC dikutip dari Daily Mail menyebut Pogba tetap bersikeras untuk tinggalkan Man United dan akan bergabung dengan Real Madrid. Ia bahkan berencana tidak akan ikut tur pramusim bersama Setan Merah ke Amerika Serikat bulan depan.
Sementara itu Pogbs sendiri mengkonfirmasi ingin meninggalkan Manchester United musim depan setelah dihubungkan dengan Real Madrid dan Juventus.
Pogba menjadi salah satu pemain incaran Real Madrid pada bursa transfer kali ini. Selain itu, gelandang 26 tahun tersebut juga masuk radar Juventus. Bahkan direktur olahraga Juventus Fabio Paratici sedang berada di London, akhir pekan ini, untuk melakukan negosiasi dengan MU.
Dalam sebuah acara di Tokyo, Jepang, Pogba tidak memungkiri saat ini ada beberapa klub yang menginginkannya. Namun, mantan pemain Juventus itu memastikan belum ada keputusan resmi.
“Seperti yang kalian katakan, ada banyak pembicaraan dan pemikiran. Bagi saya, saya sudah tiga tahun di Manchester dan tampil bagus. Sejumlah momen bagus, sejumlah momen buruk. Sama seperti pemain lainnya,” ujar Pogba dikutip dari TalkSport.
Pogba kemudian mengungkapkan keinginannya untuk meninggalkan MU. Pogba mengatakan saat ini momen yang tepat untuk mencari tantangan baru di luar Old Trafford.
“Setelah musim ini dan setelah apa yang terjadi musim ini, dengan musim saya juga yang terbaik, saya pikir saat ini waktu yang bagus untuk mencari tantangan di tempat lain. Saya memikirkan hal ini, mencari tantangan baru di tempat lain,” ucap Pogba.
Pogba merupakan pemain jebolan tim akademi MU. Setelah dilepas secara gratis ke Juventus, MU kemudian memutuskan membeli Pogba dari I Bianconeri
Di fase kedua memperkuat MU, Pogba menemui banyak masalah, mulai dari bersitegang dengan manajer dan mendapat cemoohan dari pendukung The Red Devils. Tiga musim memperkuat MU, Pogba berhasil merebut gelar Piala Liga dan Liga Europa.
Pogba sendiri mengakui mendapat perlakuan berbeda karena gelandang gagal mencetak banyak gol di klub berjuluk The Red Devils.
Pogba mendapat sorotan pada peralihan musim ini Pemain tengah timnas Prancis itu menjadi salah satu pemain yang kerap diperbincangkan dalam gosip transfer.
Tiga musim membela MU, Pogba merasa diperlakukan secara berbeda. Pemain yang merupakan jebolan akademi MU itu sempat berstatus pemain termahal ketika dibeli MU dari Juventus dengan harga €100 juta.
Pogba mengangap label pemain mahal selalu dikaitkan dengan gol padahal ia beroperasi di lapangan tengah yang tidak selalu mendapat peluang membobol gawang lawan.
“Karena itu adalah transfer terbesar pada masanya, Anda mendapat penilaian yang berbeda. Mereka berharap lebih dari Anda karena masalah harga,” ujar Pogba kepada LifeTimes dikutip dari AS.
Pogba juga merasa pemain-pemain depan seperti Neymar atau Kylian Mbappe tidak mendapat kritik karena memiliki kontribusi gol.
“Saya rasa itu juga dikarenakan saya adalah seorang gelandang. Orang-orang lebih melihat striker karena mereka mencetak gol, sehingga dianggap menghadirkan efek besar. Saya pikir mereka tidak mendapat perlakuan berbeda karena mereka striker,” kata Pogba.
“Saya tahu akan ada hal-hal seperti ini, tetapi saya tidak berpikir menjadi begitu negatif. Saat saya menandatangani kontrak saya tidak melihat banyak komentar negatif. Ada perubahan besar. Saya terkejut. Saya tidak tahu label harga akan begitu berarti bagi orang banyak,” lanjutnya.
Pogba pada musim lalu menjadi pemain MU tersubur di ajang liga domestik dengan tiga belas gol mengalahkan jumlah gol pemain-pemain depan seperti Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Romelu Lukaku.