Facebook kini telah resmi merilis layanan kencan Layanan ini baru tersedia di negara asalnya, Amerika Serikat dan di dua puluh negara lainnya seperti Kanada, Brazil, dan Singapura.
Layanan ini dikabarkan dapat digunakan oleh pengguna Facebook maupun Instragram. Facebook akan menyarankan akan dengan profil lain yang cocok dengan preferensi yang telah dipilih sebelumnya.
Nantinya, pengguna tak perlu khawatir jika aktivitas kencannya tidak ingin diketahui orang lain, sebab Facebook tidak akan memunculkannya di laman profil.
Dilansir dari Reuters, pengguna layanan ini nantinya dapat mengintegrasikan pengikut Instagramnya dengan profil kencan. Selain itu, pengguna juga dapat menandai pengguna lainnya di fitur “Secret Crush”.
Jika saling menandai, Facebook akan memberi tahu keduanya saling tertarik.
Facebook menawarkan panduan keamanan bagi pengguna yang mendaftar diri pada layanan kencan tersebut. Facebook tidak melakukan pemeriksaan latar belakang atau pencarian daftar pelanggar seks.
Layanan ini hanya diperbolehkan bagi pengguna dengan usia 18 tahun keatas.
Walau profil kencan terpisah dari kedua aplikasi, datanya tetap digunakan untuk mengidentifikasi kecocokan “Secret Crush”. Pengguna hanya bisa menandai pada 9 temannya.
Kencan online seperti ini cukup rentan terhadap jaminan keamanan. Dikutip dari The Verge, untuk tetap menjaga keamanan pengguna, Facebook menghadirkan fitur yang dapat membagi detil kencan kepada orang terdekat lewat Messanger.
Anda juga dapat membagikan lokasi secara langsung yang dapat memastikan Anda berada di lokasi yang tepat saat bertemu dengan orang baru.
Kehadiran layanan kencan online ini tentu dapat mengancam penyedia layanan serupa. Aplikasi Tinder, OKCupid, Plenty of Fish, dan aplikasi lainnya telah melayani sekitar dua koma satu miliar pengguna aktif.
Namun Facebook sendiri tampaknya optimis dengan layanan ini
Sebelumnya Facebook memang sudah mengisyaratkan sedang engembangkan aplikasi pesan khusus teman dekat untuk Instagram.
Aplikasi yang kabarnya akan dinamakan ‘Thread’ ini rencananya akan dibuat terintegrasi dengan aplikasi lain milik perusahaan Mark Zuckerberg tersebut.
Thread kabarnya akan menjadi aplikasi khusus untuk orang-orang terdekat berbagi pesan. Upaya ini disebut sebagai strategi Facebook untuk menanding Snapchat yang sejak lama menawarkan kenyamanan berbagi pesan yang lebih privat.
Aplikasi pesan khusus ‘pendamping’ Instagram ini kabarnya akan dibekali fitur yang sangat privat seperti berbagi lokasi, kecepatan berkendara, hingga daya tahan baterai ponsel.
Fitur-fitur tersebut dikabarkan bisa dibagikan secara otomatis.
Disamping kemunculan fitur-fitur di atas, pengguna dikabarkan tetap bisa berbagi momen secara manual. Status akan muncul di halaman utama bersamaan dengan pesan masuk. Inovasi tersebut kabarnya sebagai cara agar pengugna bisa berbagi status cukup dengan sekali ketukan.
The Verge melaporkan aplikasi ini tetap bisa dipakai untuk berkirim pesan, cara kerjanya pun tak jauh berbeda dengan fitur pesan langsung (direct message) yang sudah ada di Instagram.
Thread juga dibekali dengan fitur kamera untuk memudahkan pengguna berbagi foto.
Facebook tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait aplikasi barunya itu. Zuckerberg secara tersirat sempat memberikan bocoran jika pihaknya akan mengembangkan aplikasi yang lebih intim.
“Saya percaya masa depan komunikasi akan semakin beralih ke layanan pribadi yang dienkripsi di mana orang dapat yakin apa yang mereka katakan satu sama lain tetap aman dan pesan serta konten mereka tidak akan bertahan selamanya,” tulis Zuckerberg
“Ini adalah masa depan yang saya harap akan membantu mewujudkannya.”
Selain ituFacebook kemungkinan akan akan menghilangkan hitungan pada tombol suka. Facebook telah mengetes untuk menghilangkan fitur tersebut untuk Instagram di tujuh negara.
Kanada jadi negara pertama yang kebagian tes pada April tahun ini. Kemudian disusul Irlandia, Italia, Jepang, Brazil, Australia, dan Selandia Baru pada Juli.
Biasanya, tiap konten yang diunggah pengguna akan ada hitungan jumlah berapa akun yang menyukai konten tersebut. Namun, para pengguna di negara itu melaporkan, mereka tidak bisa melihat jumlah suka. Alih-alih jumlah yang suka, mereka cuma bisa melihat suka dari teman-teman mereka sendiri.
Langkah ini dilakukan Facebook untuk melindungi pengguna dari iri hati. Sehingga, pengguna membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain berdasarkan jumlah suka.
Sehingga mereka merasa tidak berharga ketika jumlah suka konten yang mereka pos lebih sedikit dari orang lain.
Langkah Facebook menghilangkah jumlah suka juga dilakukan agar pengguna berhenti menghapus konten yang mereka unggah lantaran tidak memiliki cukup banyak jumlah suka atau kurang dibagikan.
Ahli reverse engineering Jane Manchun Wong menemukan prototipe Facebook untuk menyembunyikan jumlah suka pada aplikasi Android media sosial itu.
Ketika dikonfirmasi TechCrunch, Facebook mengonfirmasi kalau mereka memang tengah melakukan pengetesan untuk menhilangkan jumlah suka. Namun, hingga saat ini, fitur tersebut belum tersedia untuk semua pengguna.
Facebook menolak untuk membagikan hasil pengetesan mereka dengan menyembunyikan jumlah suka di Instagram. Mereka juga tak menyebut motif di balik pengetesan ini dan jadwal pengetesan.
Kemungkinan menghilangkan fitur ini akan dilakukan secara bertahap sembari melihat apakah akan berpengaruh buruk pada penurunan pengguna dan iklan mereka.