close
Nuganomics

Harga Emas Mendekati “Bangkrut”

Setelah kehilangan hampir seperempat dari nilainya tahun ini, harga emas secara terus menerus mendapatkan tekanan “terjungkal” bersamaan dengan membaiknya data ekonomi AS yang selama enam bulan terakhir menunjukkan perbaikan.

Dengan data ekonomi yang bagus ini harga emas, diperkirakan, terus memperpanjang kerugiannya. Pada perdagangan sesi ketiga sejak tiga pekan terakhir, setelah data perdagangan Amerika Serikat yang kuat dan komentar seorang pejabat Federal Reserve mensinyalkan stimulus akan mulai dihentikan bulan depan, harga patokan emas tidak bisa lagi dipertahankan karena tidak member keuntungan bagi investor.

Emas jenis Spot yang diperdagangkan di New York, seperti dikutip dari “blomberg,” turun 0,5 persen menjadi USD1.275,41 per troy ons, setelah kehilangan lebih dari 1,5 persen kemarin. Logam mulia ini mencapai titik terendah pada USD1.275,36 per troy ons pada 18 Juli. Sementara emas AS, Comex Gold, turun USD8 menjadi USD1.274,50 per troy ons.

Sementara analisa ekonomi yang ditulis Reuters, Rabu, 7 Agustus 2013, perekonomian AS kemungkinan tumbuh lebih cepat dari yang dilaporkan pada kuartal kedua, berkat penurunan tajam dalam defisit perdagangan ke posisi terendah dalam lebih dari 3,5 tahun belakangan. Pada Juni ini, ekspor menyentuh rekor tertinggi dan impor mengalami penurunan.

Hal ini membuat investor waspada, jika The Fed akan mengurangi program stimulus pembelian obligasi besar-besaran akhir tahun ini. Namun, itu semua tergantung pada data ekonomi. Salah seorang pejabat bank sentral AS mengungkapkan, pemangkasan tersebut bisa dilakukan pada awal September.

Di sisi lain, penurunan dramatis dalam penjualan ulang emas perhiasan, membantu menyeimbangkan harga bullion global, yang sekarang surplus, dan bisa mengalami pemulihan harga.

Perusahaan pedagang emas Jerman, Degussa Goldhandel, mengatakan telah mengakuisisi daerah logam mulia agen SilviOr GmbH, dalam upaya untuk memperluas perdagangan dan kapasitas untuk memenuhi pertumbuhan koin dan permintaan emas batangan.

Di Jakarta, Head of Research and Analysis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan harga emas merosot lantaran data ISM sektor jasa AS yang dirilis semalam lebih bagus dari prediksi pasar 56,0 berbanding 53,2.

Menurutnya, kekhawatiran sempat muncul akibat beredar kabar The Federal Reserve AS akan menghentikan pembelian obligasi karena adanya tanda tanya pulihnya ekonomi AS.

“Pagi ini harga emas tertekan hingga USD1.289,58 per troy ons, sudah turun sekira USD13. Ini memberikan momentum penurunan bagi pergerakan harga emas hari ini,” kata dia dalam risetnya di Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Meski demikian, dia menilai pelemahan lanjutan harus menembus ke bawah level rendah yakni USD1.289 per troy ons, yang menjadi support terdekatnya saat ini dengan potensi target USD1.273-USD1.282 per troy ons.

“Potensi penguatan sendiri terbuka bila harga kembali berada di atas area USD1.297,80 per troy ons, dengan potensi pergerakan naik ke area USD1.307-USD1.310 per troy ons,” tambahnya.

Dia melanjutkan, data neraca perdagangan AS yang dirilis bisa menjadi market mover. “Bila defisit lebih kecil dari perkiraan, dolar AS bisa kembali menguat dan harga emas bisa melemah. Demikian pula sebaliknya,” tukas dia.