Bundesliga mendahului liga domestik Europa, Jumat malam, 9 Agustus 2013, dengan memulai putaran awalnya lebih cepat disbanding liga lainnya. Berputarnya kompetisi Bundesliga ini ditandai dengan tampilan cemerlang Bayern Muenchen yang mengalahkan Borussia Moenchengladbach 3-1 di Allianz Arena, Sabtu dinihari WIB.
Kemenangan ini merupakan isyarat kuat dari pelatih barunya, Joesph “Pep” Guardiola, untuk memberitahu klub-klub Bundesliga bahwa Muenchen akan kompetitif dalam persaingan mempertahankan trofi musim 2013.
Muenchen tampil impresif lewat keseimbangan permainan menyerang yang taktis dan blockade pertahanan yang rapat. Guardiola, sepertinya, ingin memasukkan unsure “tiki taka” Barca dalam pergerakan serangan diagonal Muenchen yang ditopang oleh dua pemain tengahnya, Arjen Robben dan Frank Ribery.
Lewat dua penopang yang memulai pergerakannya dengan liar inilah, baik Mario Mandzukic dan David Alba mampu menjangkau garis gawang Gladbach. Robben, Mandzukic dan Alba memberikan masing-masing satu gol untuk melengkapi kemenangan Muenchen.
Permainan menyerang yang diperagakan Die Roten berasal dari tekanan yang terus menerus mereka dilancarkan ke jantung pertahanan Gladbach. Hasilnya, mereka berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-12.
Ribery memainkan peran pentingnya dengan memberikan umpan matang ke Robben yang merangsek ke kotak penalti. Bola lambung Ribery disambut satu sentuhan manis Robben yang membobol gawang Marc Andre Ter Stegen.
Unggul 1-0, Bayern makin percaya diri melakukan tekanan. Dan empat menit kemudian, peraih treble winners musim lalu ini berhasil mencetak gol keduanya. Kali ini giliran Robben yang mengarsiteki gol kedua Bayern.
Umpan silangnya yang jatuh di muka gawang, gagal diamankan dengan baik oleh Ter Stegen. Bola muntah pun langsung disambar Mandzukic untuk membawa Bayern menjauh 2-0.
Unggul dua gol dalam tempo kurang dari 20 menit, Bayern diprediksi bakal menang dengan skor besar. Namun Gladbach perlahan mampu menampilkan organisasi permainan dengan baik, dan Ter Stegen mulai menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu kiper masa depan Jerman dengan mementahkan sejumlah peluang Bayern.
Perjuangan tak kenal lelah Gladbach akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-40. Umpan silang mendatar yang dilepaskan Juan Arango membuat Dante dan Manuel Neuer salah komunikasi, sehingga bola yang coba disapu Dante justru masuk ke gawang sendiri. Gladbach berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 di babak pertama.
Di awal babak kedua, pertandingan berjalan lebih ketat sekaligus menarik. Gladbach tampak lebih leluasa mengembangkan permainan dan sempat mengancam gawang Bayern lewat Kruse, Raffael dan Arango.
Bayern pun nyaris memperbesar keunggulan lewat Bastian Schweinsteiger setelah Die Roten melancarkan counter-attack ke gawang Die Fohlen. Sayangnya tendangan Schweinsteiger hanya membentur tiang gawang Ter Stegen.
Pada menit ke-66 Bayern mendapat penalti setelah Alvaro Dominguez handsball di kotak penalti. Namun, Ter Stegen lagi-lagi tampil cemerlang dengan memblok eksekusi Mueller. Sayangnya, tak lama setelah itu Dominguez kembali melakukan handsball dan membuat wasit sekali lagi menunjuk titik putih.
David Alaba yang mengambil alih eksekusi tak mengulangi kegagalan Mueller dan memperbesar margin skor menjadi 3-1 di menit ke-69. Setelah gol Alaba, kedua tim bergantian menekan dan menciptakan sejumlah peluang. Namun, hingga pertandingan usai kedudukan tetap 3-1 untuk Bayern.