Saya terpesona dengan gaya bicaranya. Ia seorang psikolog. Ponakan. Oleh lingkungan trah ia selalu di personafikasikan dengan saya. Kalau ngomong bikin orang takluk.
Retoriknya kadang rendah. Bisa tinggi. terkadang menghardik lewat sorot mata face to face. Bahkan ia mempermainkan tangan dengan hentakan.
Pagi tadi saya jumpa dengannya. Kulineran di car free day. Usai olahraga senam. Ia dan saya memang sering ketemuan. Di banyak kesempatan.
Kesempatan pagi tadi terasa istimewa. Saya duduk berduaan. Anaknya bermain dengan istri saya. Bicara agak bebas.
Masuk wilayah intellegence quotient. Istilah ini serang diringkas dengan iq. Yang dulunya dianggap sebagai satu-satunya bentuk kecerdasan.
Hingga di awal abad ini muncul konsep baru. Iq tidak tidak ditinggalkan tapi sudah ketinggalan dengan konsep kecerdasan lain. seperti spiritual intelligence atau kecerdasan spiritual
Populer sebagai kecerdasan jiwa
Banyak bacaan memberi, pengertian kecerdasan spiritual atau spiritual intelligence adalah kecerdasan seseorang dalam memaknai sesuatu dan hubungannya dengan dunia tempatnya hidup.
Banyak buku mengupas kecerdasan ini beserta indikator pentingnya
Saya kutipkan saja kalimat tentang kecerdasan spritual ini:
Anda mungkin pernah terbesit pertanyaan, “Apa tujuan saya hidup dan untuk siapa sayaa bertanggung jawab. Terhadap semua hal ?”
Pertanyaan ini akan nenberi kesadaran dalam diri Anda. Sehingga dapat memutuskan tujuan sekaligus tindakan yang akan diambil.
Dengan begitu, Anda bisa menggunakan potensi diri untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.
Coba bayangkan, sebesar apa diri Anda jika dibanding dengan alam semesta?
Hanya setitik kecil atau bahkan lebih kecil lagi sampai tidak terlihat oleh mata telanjang.
Ketika mempertanyakan hal ini, Siapa pun akan tahu jawabannya adalah kerendahan rendah hati.
Jangan merasa bahwa keberadaan Anda lebih penting. Merasa lebih hebat, atau lebih segala-galanya daripada orang lain.
Di dunia Anda ditawarkan berbagai macam kenyamanan dan kesenangan. Akan tetapi pernahkah Anda terpikir, “Apakah saat ini saya benar-benar bahagia?
Apa yang membuat kebahagiaan itu?
Lagi-lagi munculnya pertanyaan tersebut dalam hati bisa membantu untuk menemukan apa yang benar-benar membuat Anda mencari jalannya.
Selain kecerdasan jiwa, lebih dulu dikenal intelligence quotient dan emotional intellegence
Anda perlu tahu perbedaan dari kecerdasan-kecerdasan itu.
Kecerdasan intelegence seperti saya tahu adalah upaya untuk mengukur kecerdasan manusia. Kecerdasan ini erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh setiap individu,
Seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, menggunakan bahasa, dan memahami gagasan. Tinggi rendahnya tingkat kecerdasan biasanya diketahui lewat serangkaian tes.
Sedangkan kecerdasan emosional sendiri adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosi
Tentu dengan cara yang positif dan dipergunakan secara efektif menghadapi berbagai perubahan dalam hidup.
Orang dengan kecerdasan emosional yang baik dapat lebih mudah menjalin hubungan dengan orang lain dan bisa menyesuaikan diri pada situasi-situasi tertentu.
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional lebih tinggi bisa memahami keadaan psikologisnya sendiri. Termasuk mengelola stres secara efektif dan cenderung tidak menderita oernah mengalami depresi.
Kecerdasan jiwa akan memperluas kapasitas seseorang untuk memahami orang lain di tingkat terdalam.
Seseorang memiliki kemampuan meningkatkan kapasitas diri untuk menangani setiap tantangan, situasi, atau keadaan yang terjadi dalam hidupnya.
Nah, seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional yang baik, umumnya dapat menyatukan spiritualitas. Keyakinan dalam hubungannya dengan sang pencipta
Bahkan bisa berhubungan dengan kehidupan batin dan kehidupan di luar dirinya . Yang semuanya dapat berjalan dengan seimbang.
Sebagian psikolog beranggapan kecerdasan spiritual yang penting sebagai kecerdasaan yang paling mendasar.
Seseorang bisa mencapai semua kecerdasan ini jika ingin memiliki hidup yang lebih bermakna.
Siapapun bisa meningkatkan kecerdasan jiwa bila menempuh langkah awal lewat menetapkan tujuan hidup.
Anda dapat meluangkan waktu untuk merenungkan bahwa dalam hidup ini, Anda ingin mencapai tujuan apa?
Bakat dan keterampilan apa yang Anda miliki untuk menerapkan tujuan tersebut?
Bahkan tindakan yang bisa Anda ambil sejalan dengan tujuan tersebut?
Caranya tuliskan jawaban Anda pada buku cacatan sebagai panduan. Hal tersebut bisa Anda baca kembali sebagai pengingat atau mengubahnya, karena tujuan bisa saja berubah seiring waktu.
Nilai dalam diri seseorang dapat membentuk keyakinan, mengarahkan perilaku dan pilihan, sekaligus memengaruhi perasaan tentang pekerjaan maupun karirnya.
Anda dapat mencoba dengan memilih 10 nilai-nilai dalam diri Anda. Sebagai contoh keberanian, keaktifan, tanggung jawab, atau kejujuran merupakan nilai penting untuk Anda. Anda dapat melanjutkan hingga mencapai 10 nilai.
Berdasarkan catatan tersebut, Anda bisa mempertimbangkan nilai mana yang perlu Anda tingkatkan dan tulis tindakan seperti apa yang bisa Anda lakukan untuk menilai tindakan tersebut.
Sebagai contoh, nilai keberaniannya Anda sangat kecil, Anda mungkin bisa meningkatkan nilai ini dengan lebih berani berbicara di depan umum dan meningkatkan komunikasi dengan orang disekitar
Berbagai tantangan hidup membuat nilai-nilai pribadi terus berubah seiring waktu.
Up date secara terus menerus langkah yang dibuat. dan disetiap kali lakukan evaluasi diri untuk meningkatkan kecerdasan spritual.
Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual adalah memastikan bahwa hubungan Anda dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dan orang lain berjalan dengan seimbang.
Penting untuk meluangkan waktu untuk latihan rutin seperti menulis, membuat jurnal, untuk mendapatkan ketenangan dalam diri.
Cobalah menyeimbangkan spiritualitas.
Jalankan aktivitas interpersonal.
Jangan pernah mengasingkan diri
Itulah diskusi kecil saya dengan sang ponakan yang saya tulis sari untuk dijadikan patinya