Sir Alex Ferguson menepis spekulasi bahwa ia akan kembali melatih Manchester United setelah David Moyes dianggap tidak becus menata klub berjulukan “Iblis Merah” itu di awal putaran kompetisi Premier League. Dalam enam kali penampilannya MU kalah tiga kali secara beruntun dan “hany menang dua kali dan sekali seri.
Prestasi buruk ini membuat publik Old Trafford meng”appeal” Sir Alex Ferguson, yang akrab disapa Fergie, untuk turun gunung menyelamatkan MU dari degradasi paling buruk dalam sejarahnya sebagai klub “elitis.”
United, begitu ia disebut, untuk membedakan dengan tetangganya Manchester City, kini berada di posisi kedua belas klasemen. Terakhir klub Old Trafford itu dikalahkan Bromwich 2-1 di laga premier dan menjadikan David Moyes makin dihujani kritik.
Terhadap imbauan publik Old Trafford itu, Fergie, yang kini memasuki usia 73 tahun, mengatakan dengan tenang, bahwa ia sudah menutup pintu untuk kembali sebagai pelatih. “Saya tidak akan pernah kembali sebagai pelatih. Itu masa lalu. Kini saya berada di sebuah tempat yang pas dengan usia saya,” katanya.
Ferguson, tulis “Sport Mole,” telah menegaskan bahwa ia sudah tak tertarik mengarsiteki MU. “Saya tidak tertarik melatih lagi atau terlibat bekerja untuk Manchester United,” kata Ferguson seperti dikutip Sport Mole, sembari menambahkan,” MU kini berada di tangan yang baik dengan David Moyes. Dia akan baik-baik saja. Dia pelatih yang bagus.”
Bagi Ferguson, jika MU tetap menginginkannya kembali, itu sama saja akan membuang waktu. Ferguson mengatakan, dirinya sekarang sudah mempunyai kehidupan baru.
“Kalian hanya akan membuang uang dengan sia-sia jika mengharapkan saya kembali sebagai manajer. Saya telah membuat keputusan di mana tak mungkin bagi saya untuk kembali. Saya telah memiliki kehidupan baru,” kata Ferguson.
Sir Alex Ferguson menilai keputusannya pensiun sudah tepat. Fergie menegaskan tidak akan kembali menjadi manajer Manchester United sekalipun hasil buruk yang didapatkan klub terus berlanjut. Ferguson mengakhiri kariernya sebagai manajer setelah membawa MU merebut titel juara liga ke-20 pada musim lalu. Posisinya kemudian “diwariskan” kepada David Moyes.
Akan tetapi di bawah arahan Moyes, MU tampak kurang meyakinkan. Setelah gagal mendatangkan para pemain yang memadai di bursa transfer musim panas, ‘Setan Merah’ terpuruk di liga.
“Saya tidak tertarik menjadi manajer lagi atau meningkatkan hasil-hasil terkait Manchester United. Anda akan menghabiskan uang Anda sia-sia jika Anda bertaruh saya akan kembali menjadi seorang manajer,” tegas Fergie dalam wawancaranya dengan jaringan televisi Amerika PBS.
“Saya ingin menyaksikan Derby Kentucky dan US Masters, Melbourne Cup. Saya ingin mengunjungi kebun anggur di Tuscany dan Prancis,” imbuh eks manajer yang melatih MU lebih dari 26 tahun ini.
Dalam sebuah wawancara yang lain, secara mengejutkan Sir Alex Ferguson, mengungkapkan pernah didekati pemilik Chelsea, Roman Abramovich, sekitar sepuluh tahun silam. Namun, Ferguson dengan tegas menyatakan setia membesut MU.
Pada 2003, Abramovich membeli Chelsea dan bermaksud membangun klub yang bisa berprestasi. Saat kali pertama resmi memiliki The Blues, pos manajer kala itu diduduki Claudio Ranieri. Akan tetapi, Abramovich ingin jabatan manajer Chelsea diemban Ferguson.
“Chelsea menggunakan seorang agen untuk mendekati saya saat Abramovich kali pertama berada di sana. Lalu, saya menjawab dengan tegas, ‘tidak mungkin’,” cerita Ferguson kepada PBS.
Pada akhirnya, Abramovich mengganti Ranieri dengan Jose Mourinho pada 2004. Mourinho langsung memberikan gelar Premier League dua kali beruntun. Namun, Mourinho pun lengser sebagai manajer Chelsea pada September 2007.
Setelah Mourinho, Chelsea sempat gonta-ganti manajer sebanyak delapan kali. Pada musim ini, Mourinho kembali ditunjuk Abramovich untuk menduduki jabatan sebagai “arsitek” tim.