Clarence Seedorf belum menyerah. Kekalahan Milan dari Atletico Madrid, pada laga leg pertama perdelapan final Champ[ions League di San Siro, Kamis dinihari WIB, 20 Februari 2014, bukan berarti selesai bagi sang pelatih Seedorf.
Sebagai tim yang sudah sangat mahir di laga panggung Eropa, AC Milan masih yakin timnya bisa membalikkan keadaan dan terus melaju di ajang Liga Champions.
AC Milan memang gagal memanfaatkan kesempatan bermain di kandang sendiri dan menelan kekalahan satu gol tanpa balas dari Atletico Madrid. Meski begitu, performa Rossoneri tetap membuat pelatihnya, Clarence Seedorf, merasa bangga.
Mereka menyerah gara-gara gol semata wayang yang dibuat penyerang tim tamu, Diego Costa.
Milan sebenarnya menciptakan cukup banyak peluang pada pertandingan ini. Tapi, sejumlah peluang bagus mereka digagalkan mistar dan tiang gawang. Selain itu, kiper Atletico Thibaut Courtois juga tampil sangat baik dalam mengawal gawangnya.
“Saya pikir semua orang melihat apa yang dilakukan anak-anak di atas lapangan. Saya bangga dengan apa yang mereka lakukan,” aku Seedorf kepada “Sky Sport Italia.”
“Di dua puluh menit terakhir kami kehilangan intensitas dan Atletico mulai mendekat, bahkan tanpa menciptakan terlalu banyak peluang,” katanya.
“Kami sedikit kurang beruntung dengan gol (Atletico), tapi saya melihat beberapa respons yang sangat baik pada babak pertama,” ujar Seedorf.
Kekalahan ini memang memberatkan langkah Milan menuju babak berikutnya. Untuk membalikkan keadaan, AC Milan harus menang dengan selisih minimal dua gol di markas Atletico, Vicente Calderon, 11 Maret mendatang.
“Leg kedua akan berat.Saya tahu itu. Tapi, saya juga ingat bahwa saya punya beberapa kenangan bagus di sana,” ujar Seedorf di situs resmi UEFA.
“Kami sangat menghormati Atletico, tapi kami bisa melakukannya. Suporter sangat hebat malam ini. Saya mendengar para pemain saya dan suporter yakin kami bisa lolos. Saya juga yakin kami bisa melakukannya,” tambah mantan pemain Real Madrid ini.
“Pengalaman saya di masa lalu menunjukkan bahwa semangat tim bisa membawa Anda melaju jauh di kompetisi. Saya berharap kami bisa mengalahkan mereka di leg kedua juga karena kami merupakan tim Italia terakhir di kompetisi ini,” katanya.
Berbagai cara dilakukan oleh AC Milan untuk mengalahkan Atletico Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Tapi, upaya mereka tak membuahkan hasil. Justru Atletico yang akhirnya menang.
Milan menciptakan cukup banyak peluang. Beberapa kesempatan bagus yang didapat Rossoneri antara lain lewat tembakan Kaka yang menghantam mistar dan sundulan Andrea Poli yang mengenai tiang gawang.
Selain mistar dan tiang gawang, Thibaut Courtois juga membuat upaya-upaya Milan tak berujung gol. Kiper asal Belgia itu memang tampil sangat prima pada pertandingan ini.
“Kami tidak bisa berbuat lebih banyak,” ujar bek Milan, Daniele Bonera, kepada Mediaset Premium.
“Kami layak unggul, tapi dihukum oleh sebuah situasi bola mati. Pada babak pertama kami berusaha sangat keras dan kami tampil bagus,” katanya.
“Memang benar kami harus berbenah dalam hal performa secara keseluruhan. Tapi, malam ini tim sudah melakukan segala hal yang mungkin untuk memenangi pertandingan ini,” tutur Bonera.
Kemenangan atas AC Milan disebut penyerang Atletico Madrid Diego Costa sebagai jawaban atas keraguan publik. Los Colchoneros sempat dikritik karena tiga laga beruntun memetik hasil negatif.
Costa menjadi satu-satunya pencetak gol di laga tersebut.
Keberhasilan memetik hasil positif disambut rasa puas dan kelegaan, mengingat Atletico sempat kalah di tiga laga beruntun, masing-masing dari Real Madrid di laga dua leg Copa del Rey dan Almeria di La Liga.
Meski sudah memetik kemenangan atas Real Valladolid di laga terakhir, hasil atas Milan ini dianggap sebagai penegasan atas kebangkitan Atletico.
“Kami punya keyakinan yang sangat besar dalam diri kami. Kami sempat kalah tiga kali beruntun dan orang-orang mulai meragukan kami, tapi kami tak pernah meragukan diri kami. Kami adalah tim yang kuat,” kata Costa kepada Canal Plus dan dikutip AS.
“Hal positif yang paling menonjol dari kami adalah terus bersatu demi meraih hasil positif dari pertandingan ini. Tapi, masih ada perjalanan panjang yang perlu ditempuh,” tambah penyerang kelahiran Brasil ini.
Unggul agregat satu gol dengan keuntungan agresivitas gol tandang sedikit meringankan langkah Atletico menuju perempatfinal.