Antonio Conte hampir dipastikan bakal terdepan dari Chelsea bersamaan dengan memburuknya tampilan klub Stamford Bridge itu di ajang Liga Primer.
“Conte kini sedang berada di ujung kursi kepelatihan Chelsea lantaran degradasi performa klub dalam beberapa pekan terakhir,” tulis “daily mail” hari ini, Kamis, 08 Februari
Meski sedang disorot lantaran kemerosotan The Blues, Conte tetap diakui sebagai salah satu pelatih sepak bola papan atas.
Salah satu pemain yang menilai mantan gelandang timnas Italia itu sebagai juru taktik yang andal adalah Giorgio Chiellini yang pernah merasakan polesan Conte di Juventus dan di Gli Azzurri.
“Gairah Italia. Tidak hanya di pertandingan. Sepanjang hari di sesi latihan. Dia seperti sersan polisi. Kami merasa ada sesuatu yang spesial dengannya, tiga tahun bersamanya di Juventus dan dua tahun di tim nasional,” ujar Chiellini.
“Saat kau menyelesaikan latihan, kamu mati. Kamu tidak capai, kamu mati. Kamu bisa melaksanakan latihan hanya karena kamu percaya apa yang dilakukannya,” sambung pemain yang pernah berkostum AS Roma dan Fiorentina.
Salah satu bek veteran di Italia itu juga memiliki cerita tersendiri mengenai kebersamaannya dengan Conte di Piala Eropa dua tahun lalu, yang merupakan turnamen terakhir sang pelatih bersama timnas Italia.
“Kami bersama-sama selama empat puluh hari di Perancis dan itu seperti memasuki dunia lain. Kamu seratus persen bersamanya. Dia menciptakan atmosfer, semua berbagi energi. Tentu dia adalah salah satu yang terbaik,” kata Chiellini.
Setelah Conte mundur, timnas Italia mengalami tragedi besar, gagal menembus putaran final Piala Dunia .
Chiellini pun mengaku pahit menerima fakta hanya menjadi penonton dalam pesta sepak bola dunia tersebut.
Sementara itu, Conte sendiri tak membantah bahwa dirinya kemungkinan akan di pecat Chelsea.
Conte pun mengakui bahwa dirinya kini mulai memikirkan posisinya di juara bertahan Liga Primer itu.
“Tidak, itu sangat sulit untuk saya mentransfer pikiran saya. Saya berharap, untuk sekali ini Anda mengerti saya. Saya tidak khawatir, saya tidak khawatir dengan pekerjaan saya,” ujar Conte seperti dikutip dari Evening Standard.
Posisi Conte memang mulai goyang sejak pertengahan putaran pertama.
Bahkan, pada pekan lalu, manajer asal Italia itu sempat meminta agar petinggi Chelsea merilis pernyataan, bahwa mereka mendukung dirinya bertahan di klub.
Namun, setelah kekalahan telak dari Watford, Conte cukup yakin Chelsea akan membebaskan dirinya dari tugas kepelatihan di klub.
Padahal, Conte mengaku selalu fokus seratus dua puluh persen setiap harinya untuk Chelsea. Tetapi, dia tidak mempermasalahkan jika Chelsea mengambil keputusan berbeda.
“Ini sangat sulit, karena setiap hari dan setiap konferensi persn, Anda bertanya kepada saya jika saya khawatir. Tidak, saya tidak khawatir. Besok atau hari lainnya, saya bisa jadi pelatih Chelsea atau tidak, yang mana masalahnya?” Conte menuturkan.
Manajer itu juga mencoba mengesampingkan, bahwa jika dirinya dipecat Chelsea, itu bukan karena kehilangan dukungan dari para pemain.
“Apa Anda pikir klub bica memecat pelatih jika mereka tidak didukung pemain? Saya pikir hanya di sini, di sini Anda berpikir begitu. Anda pikir bahwa pemain memiliki kekuatan itu? Ini yang salah,” Conte menegaskan
Masa depan Antonio Conte di Chelsea kian terancam setelah Eden Hazard dan kawan-kawan diterpa hasil negatif pada beberapa pekan terakhir.
Kekalahan telak beruntun yang dialami Chelsea dari Bournemouth dan Watford di Liga Primer Inggris membuat peringkat The Blues merosot di klasemen.
Dari peringkat ketiga di bawah Manchester United, kini pemilik enam gelar Liga Inggris itu berada di peringkat keempat.
Selanjutnya Chelsea akan menghadapi West Bromwich Albion di Stamford Bridge pada 12 Februari mendatang. Jika Chelsea kalah dari West Brom, maka Conte hampir pasti akan dipecat.
Di Liga Primer Inggris ada ‘Kutukan West Brom’, di mana sejumlah manajer dipecat klub usai dikalahkan dari West Brom.
Menariknya, dari lima manajer yang dipecat usai kalah dari West Brom, dua di antaranya Andre Villas-Boas dan Roberto Di Matteo yang dipecat Chelsea. Tiga pelatih lainnya yang dipecat usai dikalahkan West Brom adalah Mick McCarthy, Paolo Di Canio, dan Chris Hughton.
Pemilik Chelsea Roman Abramovich memang dikenal gemar memecat manajer. Dalam lima belas tahun era kepemilikan Abramovich, taipan asal Rusia itu telah sembilan kali memecat pelatih.
Pelatih terlama yang pernah menangani Chelsea adalah Mourinho