Arsenal memenangkan laga “tak penting,” tapi sarat dengan sejarah, Community Shield”, di “rumah”nya, Wembley Stadium, London, Minggu malam WIB, 02 Agustus 2015, dengan menekuk London Biru, Chelsea, satu gol langsung tanpa balas.
Kemenangan London Merah, Arsenal, ini menandai dimulainya “permusuhan” baru antara dua pelatih, Arsene Wenger dengan Jose Mourinho, yang usai laga langsung saling ejek dan saling meremehkan penampilan dari masing-masing tim.
Mourinho menolak kekalahan timnya sebagai kehebatan Arsenal dan mencibirkan “The Gunners” mendapatkan gol lewat strategi parkir bus yang memuakkan.
“Mereka hanya tahu cara mendapatkan kemenangan dengan memarkir bus di depan gawang dan kemudian mencari celah pada serangan balik. Ini tim untung-untungan. Mereka tak bisa bermain terbuka karena takut kalah,” ujar Mou kepada “sky sports” dengan tajam, 04 Agustus 2015.
Tudingan Mourinho itu langsung dijawab Arsene Wenger dengan membantah melepas idealisme dan filosofinya dalam bermain sepak bola demi memenangkan Community Shield melawan Chelsea
“Kami tak mengabaikan apapun,” kata Wenger, yang juga dikutip dari Sky Sports.
The Gunners telah menampilkan permainan bertahan yang sangat bagus yangf menyebabkan Chelsea tak mampu menembus tembok pertahanan
Ia menolak tuduhan Jose Mourinho yang menudingnya melakukan aksi parkir bus, yang juga berarti menanggalkan idealismenya untuk juga tetap menyerang.
Menurut Wenger, timnya jelas sangat ingin memenangkan laga tersebut. Ketika timnya sudah unggul tipis, lanjut Wenger, sangat wajar jika kemudian melakukan permainan bertahan untuk terus menjaga keunggulan mereka. “Saya tetap bangga dengan skuat saya.”
Usai kemenangan penting dari Chelsea ini, Arsene Wenger, berharap klub asuhannya langsung tancap gas ketika musim kompetisi ini. Pria Perancis itu juga mewanti-wanti seluruh pemainnya untuk tak mengulangi kesalahan mereka musim lalu.
Seperti diketahui pada musim kompetisi lalu, Arsenal memang tampil kurang apik pada pekan-pekan perdana. Kondisi itu pun membuat Theo Walcott dan kawan-kawan tertinggal cukup jauh dari Chelsea di tabel klasemen.
“Faktanya Chelsea mengawali musim dengan sangat baik, sedangkan kami tidak. Mereka lebih stabil ketimbang kami dalam melakoni pertandingan-pertandingan di awal musim,” jelas Wenger, seperti dikutip Mirror, Senin, 03 Agustus 2015.
Arsenal sendiri terakhir kali menjuarai Premier League pada 2003-2004. Yang mana gelar tersebut sukses mereka rengkuh dengan rekor tanpa mengalami kekalahan selama satu musim penuh atau yang kemudian populer dengan istilah unbeaten
Sebelum laga, pujian sekaligus sindiran mengalir dari Mourinho.
” Menurut saya, pertahanan mereka sangat bagus. Mereka meninggalkan filosofinya di ruang ganti,
mengubah pola permainan, dan mengumpulkan sembilan pemain di kotak putih selama babak kedua berlangsung, dan tak berusaha mencetak gol tambahan. Dari perspektif itu, mereka memang layak menang.”
Manajer asal Portugal itu melanjutkan, dalam sepak bolam taktik yang demikian memang sangat baik. “Selamat untuk Arsenal.”
Arsenal menjuarai trofi pembuka Liga Inggris musim baru, FA Community Shield setelah mengalahkan Juara Liga tahun lalu Chelsea.
Arsenal menang dengan skor tipis dari gol yang dilesakkan wingernyal, Alex Oxlade-Chamberlain pada babak pertama.
Tapi jangan buru-buru bicarakan Liga Primer Inggris. Ada hal menarik terkait Community Shield.
Konon, pemenang di ajang amal ini takkan menjadi juara di Liga Primer Inggris musim yang sama. Benarkah?
Sejak kali pertama digelar seratus tujuh tahun lalu, baru ada delapan belas klub pemenang Community Shield, dulunya bernama Charity Shield, yang sembilan bulan kemudian menjuarai liga.
Musim lalu, Arsenal tampil perkasa di Community Shield 2014 dengan mengalahkan Manchester City tiga gol tanpa balas. Lantas, apa yang terjadi dengan Arsenal di ajang Liga Primer Inggris?
Arsenal hanya mampu menempati posisi kedua, dan ManCity menempati “kursi” di urutan ketiga. Sementara gelar juara digenggam Chelsea yang bahkan tak berlaga di Community Shield musim itu.
Mitos, kutukan, atau apapun namanya terkait Community Shield ini memang mendekati kebenaran, namun jelas tak sepenuhnya benar. Manchester United menjadi salah satu klub yang sudah membuktikan kebenaran, pun menyangkalnya.
Di Dua puluh tahun terakhir, klub yang kini berada di bawah asuhan Louis van Gaal itu beberapa kali memenangkan Community Shield dan juga Liga Primer Inggris.
Selain keterpurukan terparah pada akhir musim 2014 lalu, ManUnited juga pernah kalah di Liga Primer Inggris musim lainnya setelah unggul di Community Shield.
Chelsea juga sempat merasakan bantahan kutukan tersebut. Mereka memenangi Community Shield di dua musim dan menjadi juara Liga Primer Inggris.
Dengan adanya pemenang dua ajang tersebut secara bersamaan, layakkah kemenangan di Community Shield dan kekalahan di Liga Primer Inggris disebut kutukan? Ataukah ini sebenarnya hanya sebuah keberuntungan?
Bersamaan dengan usainya laga Community Shield, Liga Primer Inggris tak lama lagi akan kembali bergulir.
Laga yang mempertemukan juara Premier League dan juara FA ini sering dianggap tidak penting, walau pun dipatrikan menjadi ajang bersejarah dalam sepak bola Inggris.
Community Shield adalah pertandingan tahunan sepak bola Inggris yang pesertanya melibatkan juara Liga Primer Inggris dan Piala FA di musim sebelumnya.
Berdasarkan situs resmi Asosiasi Sepak Bola Inggris, , awalnya kompetisi ini berdiri dengan nama FA Charity Shield Ajang ini adalah hasil perkembangan dari kompetisi Sheriff of London Shield yang dicetus oleh Sir Thomas Dewar, seorang pengusaha minuman alkohol asal Skotlandia.
Perseteruan sejumlah klub amatir Inggris membuat FA kemudian membentuk kejuaraan sebagai pengganti Sheriff of London Shield.
Ketika itu, Manchester United yang menjadi juara Liga Divisi Utama mengalahkan Queens Park Rangers sebagai juara Liga Selatan. Setan Merah pun menjadi klub pertama yang mengangkat trofi Charity Shield.
Sebelum 1974, saat Charity Shield belum dianggap sebagai suatu acara bergengsi, pertandingan dimainkan di berbagai tempat dan seringkali melibatkan tim yang tidak memenangi gelar apapun.
Sekretaris FA, Ted Croker, kemudian mengusulkan FA Charity Shield harus dimainkan di Stadion Wembley untuk menyambut datangnya musim baru. Formatnya berubah, yakni mempertemukan juara liga menghadapi pemenang Piala FA.