Atletico Madrid tahu benar bahwa peluang lolos ke semifinal amat terbuka. Dengan semangat meluap, Atletico pun kini bersiap menghadapi laga leg kedua yang sampai diibaratkan seperti laga final.
Dalam laga leg pertama babak perempatfinal di Camp Nou tengah pekan lalu, Atletico mencetak gol lewat Diego Ribas sebelum Barca membalas melalui Neymar.
Kendatipun berakhir imbang, modal gol tandang buat Los Colchoneros bisa terbukti krusial.
Pelatih Barcelona, Gerardo Martino, mengakui perjuangan mereka untuk menyingkirkan Atletico Madrid di babak perempat final Liga Champions di Stadion Vicente Calderon, Madrid, dinihari nanti, Kamis, 10 April 2014, sangat berat.
“Saya telah melihat pertandingan Atletico (Madrid) dan mempelajari pergerakkan para pemain mereka,” kata Martino.
Menekuk Atletico, bagi Martino, adalah persoalan rumit. Meski dengan pemain sekelas Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandes dan Neymar sekalipun. Barcelona, misalnya, telah empat kali berduel dengan Atletico sepanjang musim ini, baik di La Liga maupun di Liga Champions. Dari keempat laga itu, semuanya berakhir imbang!
“Tidak mudah menciptakan peluang di kandang mereka karena Atletico cenderung bermain bertahan,” kata pemain tengah Barcelona, Xavi Hernandes. “Mereka mampu memotong aliran-aliran bola dan menutup pergerakkan kami.”
Karena itu, Xavi melanjutkan, timnya tak punya pilihan selain tampil lebih luwes dan mendominasi penguasaan bola. “Kami harus mengoper bola dan bergerak dengan lebih cepat.”
Barcelona bisa sedikit bernapas lega karena pemain depan Atletico, Diego Costa, dikabarkan masih tumbang dihajar cedera paha yang didapatnya saat berjibaku dengan Barcelona pertengahan pekan lalu. Ia kemungkinan tak bisa turun dinihari nanti.
Tanpa Costa, lini depan Atletico tak akan setajam biasanya. Ia telah mencetak 33 gol dalam 44 penampilan di semua kompetisi musim ini. Absennya pemain berdarah Brasil ini menjadi angin segar bagi Barca.
Barca sendiri baru saja kehilangan pemain bek tengah andalan mereka, Gerard Pique, yang tumbang dihajar cedera. Sebagai gantinya, Martino kemungkinan akan menduetkan Javier Mascherano dan Bartra.
“Kehadiran Costa sangat vital bagi mereka karena dia selalu membuat lini belakang lawan kesulitan dengan kecepatan dan intuisinya,” kata Xavi. “Dia adalah pemain kunci yang akan membuat Atletico kehilangan besar.”
Tapi, bagi Diego Simeone, kehilangan Costa tak berarti timnya akan melempem. Sebab, kata pelatih asal Argentina ini, Atletico selalu bermain sebagai tim. “Lagipula ini normal karena Costa bukanlah mesin,” katanya.
Inilah tugas berat Martino: mengurai barisan pertahanan Atletico yang selama ini selalu sukses meredam pergerakkan Lionel Messi, Neymar, maupun Alexis Sanchez.
Atletico Madrid punya catatan bagus kala memainkan laga Liga Champions di kandang sendiri. Namun Lionel Messi juga memiliki rekor bagus melawan Atletico.
Tak cuma memenangi empat pertandingan kandang itu, Atletico juga tangguh saat bermain di hadapan para pendukungnya sendiri. Los Rojiblancos cuma baru kebobolan dua gol di kandang di Liga Champions musim ini dan melesakkan 13 gol.
“Sejauh ini musim sudah berjalan bagus dan kami semua puas. Kami sudah tampil amat bagus tapi kami harus terus maju menjalani laga satu demi satu. Kini kami akan menghadapi Barcelona di Liga Champions dan kami akan bermain selayaknya itu sebuah laga final,” ucap pemain Atletico Adrian Lopez di Reuters.
“Hasil di leg pertama bagus, tapi pertandingan ini belum bisa dipastikan. Kami tahu apa yang mampu dilakukan Barcelona dan kami butuh tampil bagus untuk lolos ke semifinal. Kami akan bertarung dari awal sampai akhir,” serunya.
Selain di Liga Champions, Atletico juga masih bersaing dengan Barca di La Liga. Saat ini Atletico memuncaki klasemen ajang itu dengan keunggulan satu poin atas Barca dan tiga angka dari klub raksasa Spanyol lainnya, Real Madrid.