Ada yang “aneh” di Barca, ketika tim Catalonia itu bermain di Nou Camp, Kamis, 30 Januari 2014, dinihari WIB, melawan Levante, pada perempat final leg kedua Copa del Rey, yang mereka menangkan dengan telak, lima gol berbanding satu, dan mengantar “Blaugrana” ke semifinal.
Keanehan itu datang dari dibangkucadangkannya Lionel Messi oleh pelatih gerrado Martino, dan menempatkan Cesc Fabregas di depan seorang diri. Ternyata, kondisi tersebut membuat Barca tertinggal lebih dulu.
Kala laga baru berjalan sembilan menit, Levante berhasil unggul satu gol dari tim tuan rumah. Berawal dari sepakan pojok yang diteruskan oleh tandukan Vyntra yang mengenai bek Barca, Sergi Roberto.
Ofisial pertandingan pun menilainya sebagai gol bunuh diri dari Roberto. Barca coba bangkit dan menguasai jalannya pertandingan, beberapa peluang pun mulai tercipta walau masih gagal menjadi gol.
Barca kemudian berhasil menyamakan kedudukan lewat Adriano yang memanfaatkan umpan manis dari Fabregas. Sepakannya dari luar kotak penalti, meluncur ke pojok kanan bawah hingga sulit digapai kiper Javi.
Satu menit jelang bubaran babak pertama, Puyol mampu menggandakan kedudukan menjadi keunggulan Barcelona. Gol Puyol tercipta lewat tandukannya yang memanfaatkan sepak pojok dari Cristian Tello.
Di paruh babak kedua Alexis Shancez membuka gol Barca, hasil umpan dari Martin Montoya. Selang dua menit kemudian lagi-lagi Alexis Shancezi membobol gawang Levante yang dikawal oleh kiper Javi. Empat gol pun tercipta, dan membuat para pemain Levante mulai terlihat frustrasi di lapangan.
Fabregas akhirnya menyempurnakan kemenangan Barca dengan gol kelima Barca pun menutup kemenangan dengan skor 5-1 pada laga ini, dengan agregat 9-2 Mereka berhasil melaju ke semifinal dan akan menantang pemenangan antara Real Sociedad kontra Racing Santander.
Laga Nou Camp dengan kemenangan besar ini menjadi tanya misteri bagi public Nou Camp ketika Lionel Messi absen.
Bahkan pertanyaan ini merupakan lanjutan dari kejutan Martino ketika memberikan Messi peran baru di Barcelona, yang tidak lagi dimainkan sebagai seorang striker, tapi sebagai pendukung penyerang, usai pulih dari cederanya.
Perubahan posisi Messi ini tidak lepas dari peran sang pelatih Gerardo ‘Tata’ Martino. Sejak kembali dari cedera, Messiah lebih banyak diposisikan sebagai playmaker yang fungsinya lebih banyak memberikan umpan kepada penyerang.
Keputusan Tata mengubah posisi Messi sejauh ini terbilang sukses. Dengan konsekuensi frekuensi gol Messi menurun, pemain berjuluk La Pulga menunjukkan statistik yang meningkat dalam urusan memberikan assist.
Messi sudah mencetak empat assist dan dua gol dari empat laga sejak kembali bermain pada laga kontra Getafe, 17 Januari 2014.
Tata mengaku cukup puas dengan eksperimennya ini, dan meyakini Messi akan selalu hebat dimainkan di posisi mana pun. Pelatih yang juga asal Argentina ini bahkan sempat bercanda apabila suatu saat nanti dia akan memainkan Messi sebagai kiper.
“Messi bermain baik di kanan, kiri, belakang striker dan juga sebagai penyerang. Suatu saat nanti, dia mungkin akan bermain di bawah mistar, dan dia juga akan tetap hebat bermain di antara tiang gawang,” ujar Tata sebagaimana dikutip MARCA, Rabu (29/1/2014).
“Yang terpenting adalah, kami sadar di mana dia berada. Jika dia bermain lebih ke dalam, dan kami punya pemain yang bisa memberikannya opsi untuk melepaskan passing, maka kami tidak akan kehilangan dirinya di area tersebut. Hal sebaliknya juga berlaku ketika dia bermain di seputar kotak penalti,” jelasnya.
Lebih jauh, Tata juga mengaku bahwa eksperimen yang dilakukannya ini bukan tanpa perhitungan. Pelatih yang ditunjuk menggantikan Tito Vilanova ini menegaskan bahwa setiap perubahan yang dilakukannya untuk Messi, sebelumnya telah dicoba saat latihan. Jadi, para pemain lain juga tak lagi bingung saat perubahan tersebut terjadi di tengah pertandingan.
“Semua alternatif yang ditawarkan Leo, tim selalu menyambutnya dengan baik. Saya tidak khawatir jika dia kehilangan naluri mencetak gol. Suatu saat nanti, Leo akan mencetak gol dengan melewati sejumlah pemain, dan di hari berikutnya melalui situasi bola mati,” tandasnya.
Tarakhir, Tata mengaku bahagia karena pemain andalannya tersebut kini sudah bisa bermain secara penuh dalam empat laga terakhir, dan tidak mengalami masalah. Dengan demikian, Messi siap kembali diandalkan untuk membantu Barca menyabet semua gelar juara yang mereka ikuti di musim ini (La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions).